humaniora.id – YSKB, Dalam rangka memperingati HUT RI ke -78 Agustus 2023, Sinergi Kebaikan Bersama, mengelar aksi sosial kepedulian alam, dengan menggandeng komunitas pendaki seJabodetabek.
Gerakan yang dilaksanankan dengan menyisir sampah di pegunungan tinggi PUNCAK MERBABU.
Bewadventure Community Serang Banten
Diketuai Kang Nur Fajri dari Bewadventure dan Kang Ade dari para pemuda ssal Serang Banten.
Beberapa kali bencana alam banjir bandang, longsor. Yang di sebabkan kerusakan alam terjadi di Indonesia. Lagi lagi alam murka karena tidak terjaganya ekositem, karena kurangnya kepedulian kita menjaga alam dengan baik
Tumpukan sampah di sepanjang jalur pendakian Gunung menjadi perusak pemandangan yang seharusnya asri dan bukti nyata kondisi alam khususnya Gunung saat Ini.
Gunung-gunung di Indonesia di nilai darurat sampah. Beberapa aksi dari para Relawan memungut sampah di gunung mampu membawa turun puluhan hingga ratusan kilogram sampah yang di tinggalkan para pendaki.
YSKB berkolaborasi dengan Bewadventure Community Serang Banten, menyayangkan masih banyaknya pendaki yang malas membawa turun sampahnya sehingga mengotori gunung yang menjadi tempat hidup berbagai satwa maupun tumbuhan.
Semangat juang ini aksi nyata kepedulian kita penerus bangsa untuk menjaga alam di Indonesia Khususunya pegunungan tinggi jadi sangat berbeda sekali pencinta Lama tempo dulu dan pendaki jaman sekarang.
Bagi mereka mendaki bukan lagi wujud kepedulian atau menjadi survival, melainkan lebih kepada berwisata ,yang di tuju hanya sebuah pose pose dengan background keindahan Alam,
“Tanpa di sadari untuk menuju puncak mereka membawa berbagai persiapan dan kebutuhan, dari logistik dan lain lain, tetapi saat turun mereka tinggalkan. Yang di bawa turun hanya gambar dalam kamera” ujar relawan dari Aktivis Lingkungan Hidup.
Gunung bukan tempat sampah
Jadi, kita harus sangat peduli dengan kelestarian alam khususnya gunung. Kami dan teman-teman itu miris dan prihatin, kalau lihat gunung-gunung di Indonesia ini, kok banyak sampah ,
Bahkan bukan hanya sampah plastik, ada juga sampah yang tergolong berbahaya (B3) yaitu batre sekali pakai yang biasa di gunakan para pendaki untuk seter headlamp, yang di buang begitu saja ke alam setelah habis pakai.
Hal ini sangat jelas kontaminasi terhadap tanah, dan bukan hanya batre, sisa-sisa minuman kaleng, kaleng gas untuk memasak, juga sering kami temukan.
Dan hal paling sering kami jumpai para pendaki yang tidak bertanggung jawab membawa makanan yang ada bungkusnya, isinya di makan sampahnya di buang begitu saja sambil perjalanan, seharusnya para pendaki menyimpan terlebih dahulu dan membawa bungkusnya kembali, saat turun gunung jangan sampai mengotori alam sekitar.
Banyaknya sampah di gunung di benarkan Kang Nur Fajri, dari komunitas pecinta alam BewAdventure dari Serang Banten.
Kata Kang Fajri hampir semua gunung sudah di penuhi sampah akibat kurang pedulinya pendaki gunung, sebagai pendaki yang mengaku mencintai alam, seharusnya para pendaki memikirkan untuk tidak membawa barang yang dapat menjadi sampah dan mencemari lingkungan hidup.
Apalagi gunung di Indonesia saat ini di sebut darurat sampah akibat banyaknya pendaki yang tidak bertanggung jawab.
Hampir semua gunung, tidak bisa di bilang satu dua gunung lagi, semua gunung sudah penuh sampah.
Sedih kalau liat ekosistem alam tercemar seperti ini di tambah lagi botol-botol plastiknya ada urine, sangat di sayangkan orang-orang masih berani ke gunung, tapi tidak berani keluar tenda untuk buang air kecil.
Harapan kami, minimal bawa botol minuman yang bisa dipakai jangka waktu lama, jadi tidak menjadi sampah nanti di gunung,” tukasnya.
Dan harapan kami juga khususnya dari brand sampah plastik yang kami pungut di gunung, bisa menjadi bukti yang valid bahwa menunjukkan bahaya sampah plastik yang memerlukan penangan khusus after market.
Pasca produknya di beli oleh konsumen dan memberikan solusi tanggung jawab produsen terhadap kemasan produknya salah satunya berkolaborasi dengan pencinta alam untuk swiping sampah dari brand mereka.
Jika semua brand bisa melakukan hal seperti yang kami dan YSKB lakukan , kami yakin Gunung Gunung di Indonesia akan selalu bersih dan lestari.
Kang ade menambahkan, dari sejumlah gunung yang pernah di daki, tidak semua pengelola gunung menerapkan aturan ketat terkait sampah. Hal ini yang menjadikan pendaki kurang memahami dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.
“Gunung yang saya daki itu, istilahnya yang paling ketat (aturannya) memang Gunung Semeru. Memang di data, mulai dari kalau perokok berapa pack rokok, isinya berapa puntung rokok itu harus kembali. Yang paling berat (sanksi) sih di-blacklist, kalau ringannya biasanya di suruh kembali, sampahnya di bawa turun lagi, di ambil lagi,” katanya.
Kang Ade, mengajak masyarakat yang mendaki atau sekedar rekreasi ke gunung untuk tidak lagi meninggalkan sampah mereka di alam, namun harus membawa dan membuangnya ke tempat yang di sediakan.
Sebisa mungkin harus mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai, untuk membantu mengurangi risiko kerusakan lingkungan yang di sebabkan oleh plastik.
Minimal kurangi sampah plastik, tas kresek sekali pakai,
Semoga gerakan aksi YSKB yang berkolaborasi dengan Bewadventure Community Serang Banten ini menjadi wujud kepedulian bersama. Dan memberikan contoh kepada pendaki lain bahwa aksi pungut sampah itu bisa di lakukan oleh siapa saja agar terjaganya keindahan kelestarian alam Indonesia yang kita cintai Ini.
#yskb #BewAdventure #AksipeduliSampah #Salamlestari
Comments 3