Pondokgede, humaniora.id – Universitas Islam As Syafi’iyah (UIA) akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa Palestina. Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Harian YAPTA Prof. DR. H. Dailami Firdaus SH, LLM, MM pada Wisuda Doktor, Magister, Sarjana dan Diploma tahun 2023 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu 15/11.
“Sejak awal didirikan oleh ulama kharismatis KH Abdullah Syafi’I yang juga kakek saya, UIA selalu membantu perjuangan bangsa Palestina dalam merebut kemerdekaannya. Sekarang saya meneruskan tradisi tersebut dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa Palestina yang mau belajar di sini,” tutur Prof Dailami yang juga calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dapil Jakarta, nomor urut 6.
Meski belum disebutkan jumlah mahasiswa Palestina yang akan diberi beasiswa tersebut, Prof Dailami menjelaskan, upaya untuk membantu mereka sudah dirintis oleh Ibundanya DR. Hj. Tutty Alawiyah (almh.) bersama Prof. DR Zainal Bahar Noor. DR. Hj. Tutty Alawiyah dikenal sebagai ulama Muslimah terkemuka yang aktif dalam organisasi-organisas Islam internasional. Semasa hidup almh. Pernah menjadi Menteri Urusan Peranan Wanita dan pendiri Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT)
Dengan mengutip al-Quran Surat Ali Imran ayat 192 yang berbunyi (artinya) “Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian dari harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan sesungguhnya Allah mengetahuinya.” Prof Dailami kembali menekankan visi misi UIA yaitu untuk mencerdaskan umat Muslim, menselaraskan Ilmu dan iman dan memberi kesempatan belajar bagi keluarga yang tidak mampu.
“Ini adalah komitmen UIA untuk mencerdaskan umat Islam dan membangun peradaban Islam yang kuat dan bermartabat,” tuturnya.
Rakyat Palestina, kata Prof. Dailami, saat ini sedang digempur habis-habisan oleh Israel. Mereka membutuhkan pertolongan umat Muslim seluruh dunia. Umat Islam Indonesia harus membantunya dengan cara yang bisa dilakukan.
Pada Wisuda Doktor, Magister, Sarjana dan Diploma UIA Tahun 2023 ini diisi pula dengan Orasi Ilmiah oleh Dr. H. Ahmad Haikal Hasan, ST, MT dengan tema: Konflik Palestina Dalam Peta Geopolitik Global. Akar Masalah konflik: Kota Suci milik siapa?
Dalam makalah setebal 80 halaman. Yang dirangkum dari lima bukunya tentang Palestina. Masing-masing berjudul Destrowing Aqsa, Yahudi-Nasrani-Islam (hubungan ketiganya dan sejarah latar belakang konflik), Meluruskan Sejarah Islam, Al Aqsa dan Ibrahimi (di Tanah Palestina, masjid tersuci ke tiga dan eempat di dunia) dan Perjuangan Menegakkan Tauid. Dr. Haikal Hasan mengupas secara konprehensif pokok persoalan Palestina sejak awal sampai sekarang. Menurutnya, akar masaalh Palestina itu justru datang dari Israel, dan Masjidil Aqsa adalah milik umat umat Islam.
Turut hadir dalam Wisuda tersebut Duta Besar Sudan untuk Indonesia Yang Mulia H.E. Dr. Yassir Mohamed Ali. Dr. Yassir juga sempat menyampaikan pidato.
Menurut Prof, Dailami Mahasiswa Sudan juga banyak belajar di UIA. Juga mahasiswa dari Negara-negara lain, seperti Thailand (Pattani). *()