Humaniora.id, Jakarta – Dalam sebuah momen yang penuh emosi dan kebanggaan, Wendy Brian Ick, pemain futsal berbakat asal Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, berhasil mengangkat trofi juara sekaligus meraih gelar pemain terbaik atau Most Valuable Player (MVP) pada ajang ASEAN Futsal Championship (AFF) 2024. Prestasi ini bukan hanya sekadar kemenangan di lapangan, tetapi juga merupakan penghormatan yang mendalam bagi almarhum ibunya, Lea Asmuruf, yang telah menjadi pilar utama dalam perjalanan kariernya.
Sejak kecil, Wendy Brian telah menunjukkan kecintaannya terhadap sepak bola. Dukungan tanpa henti dari ibunya menjadi fondasi yang kuat dalam mengembangkan bakatnya. “Saya dari SD kelas 1 sudah suka bermain sepak bola. Futsal datang setelah saya bermain di kompleks rumah dan diajak pelatih di sekolah untuk ikut kejuaraan,” ungkapnya dengan mata berbinar. Perjalanan kariernya membawanya ke klub-klub besar seperti Black Steel FC dan Royal Thai Futsal Club, hingga akhirnya bergabung dengan Timnas pada tahun 2022.
Namun, di balik semua kesuksesan ini, ada cerita haru yang menyelimuti hati Wendy. Setahun lalu, ia kehilangan sosok terkasihnya, ibunya Lea Asmuruf. “Saya berterima kasih kepada mama yang selalu mendukung saya bermain sepak bola hingga futsal. Ketika saya juara dan terpilih menjadi pemain terbaik, saya langsung menangis dan ingat mama. Saya persembahkan juara ini untuk mama,” ucapnya dengan suara bergetar saat konferensi pers di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Performa cemerlang Wendy selama Piala AFF Futsal 2024 tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia mencuri perhatian publik dengan kontribusi golnya yang signifikan dan penghargaan man of the match dalam laga melawan Myanmar dan Thailand. Dengan total empat gol sepanjang turnamen, Wendy Brian menjadi salah satu kunci keberhasilan Timnas Futsal Indonesia meraih gelar Piala AFF Futsal kedua dalam sejarah mereka—gelar terakhir diraih pada tahun 2010.
Kemenangan ini bukan hanya sekadar trofi; ini adalah simbol perjuangan dan pengorbanan seorang anak untuk menghormati ibunya yang telah tiada. Dalam dunia futsal yang didominasi oleh tim-tim kuat seperti Thailand—yang telah merebut 16 piala dari 18 edisi turnamen sejak 2001, Wendy Brian Ick berdiri sebagai contoh nyata bahwa dengan dukungan cinta dan kerja keras, segala sesuatu mungkin terjadi.