humaniora.id – Warga Imogiri Gelar Nyadran Agung Dan Pasar Nyadran 2023. Mengisi ruang tradisi masyarakat Jawa dengan melibatkan banyak unsur yang terlibat, bukanlah sesuatu yang mudah.
Seperti perhelatan Nyadran Agung dan Pasar Nyadran yang bakal dihelat selama 3 hari mulai Selasa 7 Maret 2023 hingga Kamis 9 Maret 2023 di Eks Pasar Lawas Taman Kuliner, Karangtalun, Kapanewon Imogiri, Bantul.
Sejumlah kegiatan seperti bazar produk unggulan dari 8 Kalurahan se Kapanewon Imogiri yang melibatkan banyak UMKM yang ada di Imogiri.
Selain itu atraksi seni jatilan, Hadroh, syalawatan, macapatan, fesyen show, campur plus Pleret besutan Ir. RM. Nurdi Antoro juga siap memeriahkan agenda ini
Ada pula seni angklung Rajawali pimpinan Yanti Malioboro serta penampilan artis Bening Idol 2017 topfive asal Imogiri juga bakal ikut menyemarakan kegiatan ini.
Inisiator sekaligus penggagas konsep Nyadran Agung dan Pasar Nyadran 2023, Sigit Sugito menjelaskan, kegiatan ini disebut Nyadran Agung karena ada empat titik poros yang tidak dapat dilepaskan kesatuannya meski masing masing memiliki sejarah dan nilai kebatinannya.
Empat titik poros itu menurut Sigsug begitu sapaan intimnya, pertama makam Sunan Cirebon di Girilaya, kemudian makam Seniman dan Budayawan di Girisapto.
Lantas Pajimatan Imogiri makam Sultan Agung dan raja raja Mataram Islam serta makam Banyusumurup tempat Pangeran Pekik dimakamkan.
“Nyadran itu terkait bagaimana kita menghormati para leluhur dengan mendoakan, karena itu yang bisa dilakukan,” jelas Sigit Sugito.
Nyadran sendiri bagian dari tradisi orang Jawa dan itu masih sedemikian kental dilaksanakan oleh masyarakat Imogiri.
“Sehingga dalam kegiatan ini kita akan mendoakan bersama dengan melibatkan banyak tokoh masyarakat dan pejabat,” imbuh Sigit.
Dijelaskan Sigit, acara ini pun disambut antusias masyarakat Imogiri, terlebih sebagai upaya untuk mengembangkan potensi ekonomi dan wisata.
Berbagai hiburan baik tradisional maupun yang ngepop digelaran Pasar Nyadran makin kental dalam mengedepankan tema tradisi, milenial dan mandiri.
“Kita melibatkan banyak potensi yang ada di Imogiri ini, setidaknya ada 8 Kalurahan dan tidak kurang 73 dusun yang terlibat dalam kegiatan ini,” urai Sigit.
Dengan melihat potensi ini menurut dia sangat memungkinkan ke depannya Nyadran Agung dan Pasar Nyadran ini bisa menjadi event tahunan.
Lebih jauh Sigit menjelaskan, untuk pelaksanaan Pasar Nyadrannya mungkin secara bergantian bisa berpindah tempat di delapan desa yang ada sedangkan untuk Nyadran Agungnya berada tetap di tempat ini.
“Kedepan acara ini bisa menjadi event sekaligus ikon tahunan yang menjadi ajang promosi UMKM pariwisata dan tentunya gelar seni dan budaya khas Imogiri,” Harap Sigit