JAKARTA, humaniora.id – Triardhika Production Delegations for The 48th International Council for Traditions of Music and Dance (ICTMD), telah tiba di Sydney Airport Australia waktu ini, (Selasa, 07/01/2024), setelah menempuh tujuh jam penerbangan dari Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta Jakarta, kemarin (Senin, 06/01/2024).
“Mohon doa agar semuanya lancar. Allah sehatkan, kuatkan dari kelelahan dalam bepergian slamet sampai tujuan,” ujar Eny Sulistyowati S.Pd. , SE , M.M., pimpinan delegasi yang juga Direktur Utama Triardhika Production, melalui pesan WhatsApp dari Sydney Airport Australia, Selasa (07/01/2024).
Rombongan kesenian tradisional Indonesia ini akan menempuh perjalanan dari Jakarta (CGK) ke Wellington (WLG) lebih kurang 12 jam penerbangan, dengan melakukan transit di Sydney Airport.
The 48th International Council for Traditions of Music and Dance (ICTMD) digelar di Kota Wellington New Zealand. Diikuti oleh para seniman dan penggiat budaya dari banyak Negara, termasuk Indonesia. Acara ini diselenggarakan Victoria University of Wellington, 7 – 15 Januari 2025.
Anggota Delegasi Triardhika Production yang ikut dalam rombongan ini Eny Sulistyowati (pimpinan delegasi), Agus Prasetyo, S.Sn, Suyani, Titing Widyastuti, Martini, Umi Khulsum, Wahyu Listyaningsih, Fina Augustine Ardhika Putri, Theresia Puji Suryanti, dengan pendampingan tim produksi dan tim artistik.
Fina Anggota Delegasi Termuda
Salah satu anggota delegasi termuda dari Triardhika Production, adalah Fina Augustine Ardhika Putri. Gadis berusia 23 tahun ini akan tampil menyanyi pada event ICTMD di TAKINA Convention Center Wellington, Sabtu (11/01/2025).
Fina akan membawakan lagu “Cant Stop Falling in Love with You” dengan iringan musik Angklung secara kolaboratif antara sivitas akademika Victoria University of Wellington, dan Delegasi Triardhika Production.
“Saya senang menjadi bagian dari kegiatan ini. Kesempatan memperluas wawasan tentang keberagaman dan memungkinkan memahami budaya orang dengan perspektif berbeda,” ujar Sarjana Hukum alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, yang pernah mendapat beasiswa belajar di Berlin Jerman dari Kemendikbud RI ini.
Selain menampilkan biduan muda Fina Augustine Ardhika Putri, delegasi Triardhika Production juga menampilkan Tari ‘Bedhaya Catur Sagotra’, tari ‘Topeng Klono’, tari ‘Gatutkaca Gandrung’, ‘Show Gamelan’, dan tarian ‘Gambyong Pareanom’.
Show Gamelan didukung Perkumpulan Masyarakat Indonesia di Wellington bernama ‘Padhang Moncar’. Mereka beratraksi memainkan gamelan mengiringi penampilan seniman Indonesia secara live.
Membangun Jaringan Promosikan Budaya
Menurut Eny Sulistyowati, pentingnya forum seperti event ICTMD untuk mempromosikan budaya. Kesempatan ini membuka peluang jaringan internasional melalui partisipasi seniman dari berbagai Negara.
“Acara seperti ini dapat membangun jaringan antara pelaku budaya, saling mendukung, dan memperkuat sinergi untuk mendorong budaya Indonesia ke tingkat global,” ujar Eny Sulistyowati menutup pesan WhatsApp-nya.
International Council for Traditions of Music and Dance (ICTMD) merupakan badan internasional untuk perkara tari dan musik berbasis tradisi. Organisasi saintifik bertujuan memajukan studi, praktik, dokumentasi, pelestarian, dan penyebaran musik dan tari di semua Negara.
International Council for Traditions of Music and Dance (ICTMD) organisasi non-pemerintah yang memiliki hubungan konsultatif formal dengan UNESCO. Bertindak sebagai penghubung antara masyarakat dari budaya yang berbeda, dan berkontribusi untuk kedamaian umat manusia./*