humaniora. Id – Kota Bekasi – Pentingnya menumbuhkan dan mengajarkan rasa empati pada anak sejak dini. Hal inilah yang dilakukan PAUD-TPA Miftahul Jannah Kranggan Permai Jatisampurna Kota Bekasi.
“Menumbuhkan dan mengajarkan rasa empati pada anak sejak dini sangatlah penting. Dengan adanya rasa empati, anak dapat membangun dan menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya,” ujar Kepala Sekolah PAUD-TPA Miftahul Jannah Rubiyati, S.Pd., kepada humaniora.id, Jum’at (06/09/2024).
Menumbuhkan rasa empati pada anak, kata Rubiyati, tidaklah sulit. Menumbuhkan rasa empati dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana.
“Salah satunya mengajak mereka bermain, belajar bersama dan makan bersama di Warung Soto Balungan ini. Mereka dapat berinteraksi satu sama lain dan mengolah rasa yang harusnya dimiliki semua orang, sekalipun itu anak-anak,” tukas Rubiyati.
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) ini mengajak para santrinya bersilaturrahmi di Warung Soto Balungan, di Jalan Melati Raya BS.39 No. 32 Perumahan Kranggan Permai Jatisampurna Kota Bekasi, Jum’at (06/09/2024).
Warung Soto Balungan, merupakan sub-usaha yang dikembangkan Koperasi Serba Usaha – Humaniora Rumah Niaga. Warung Soto Balungan tersebut tidak saja berorientasi profit, melainkan juga bersifat sociopreneurship. Menggabungkan konsep bisnis dengan kegiatan kemanusiaan menolong sesama.
“Setiap hari terutama di hari Jum’at warung ini memberi makan kaum dhuafa, diantaranya para pemulung, janda lanjut usia, dan masyarakat kurang mampu,” terang Indri Retno Putranti, pengelola Warung Soto Balungan yang juga relawan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan.
Selanjutnya, Rubiyati berharap kegiatan positif seperti ini dapat terus dikembangkan dan ditularkan kepada masyarakat. Menumbuhkan dan mengajarkan rasa empati pada anak.
Sikap empati sebagai salah satu hal penting yang harus dimiliki setiap orang. Menumbuhkan rasa empati pada anak membantu membangun serta mempertahankan hubungan yang sehat dan bahagia dengan orang lain.
“Tanpa adanya rasa empati di dalam diri anak, ia cenderung bersikap tidak peduli dengan sekitarnya. Alhasil, anak akan lebih sering merendahkan, meremehkan, atau tidak peduli terhadap nasib orang lain yang sedang mengalami kesulitan,” ujar Rubiyati./***