Humaniora.id, Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengumumkan bahwa Indonesia siap untuk mengangkut 1.000 korban serangan Israel di Gaza, Palestina ke Indonesia. Dalam rencana ini, TNI akan menggunakan tiga pesawat, yaitu Boeing B-737 400/500 dan dua Hercules C-130 tipe H dan tipe J.
“Ya itu untuk evakuasi. Untuk evakuasi pasien dari Gaza dibawa ke Indonesia,” ujar Agus di Jakarta pada hari Jumat (14/6).
Agus juga menyampaikan bahwa TNI telah menyiapkan dua rumah sakit untuk menampung korban dari Gaza. Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dan Rumah Sakit Pangsar Soedirman Kementerian Pertahanan akan menjadi tempat penampungan bagi korban.
Sementara itu, pemerintah Indonesia juga sedang bersiap untuk mengirimkan Pasukan Perdamaian ke Jalur Gaza, Palestina. Namun, pemerintah masih menunggu keputusan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Agus Subiyanto menjelaskan bahwa pasukan perdamaian yang akan membantu rakyat Palestina dari aksi genosida Israel ini dinamai Brigade Komposit. Brigade ini terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.
“Brigade Komposit itu jumlahnya 1.212 (personel),” kata Agus di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta pada hari Kamis (6/6).
Ia menjelaskan bahwa Batalyon Kesehatan memiliki kemampuan perawatan medis, Batalyon Zeni memiliki kemampuan dalam bidang konstruksi, Batalyon Perbekalan mampu membuat dapur umum, dan Batalyon Support disiapkan untuk membantu pengamanan bagi personel yang bertugas di Gaza.
Selain itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga menyiapkan dua kapal rumah sakit, yaitu KRI Rajiman dan KRI Suharso, dalam misi perdamaian ini. Dengan persiapan yang matang ini, Indonesia berharap dapat memberikan bantuan yang maksimal bagi korban serangan di Gaza.