humaniora.id – Jakarta, Jumat 18/8/2023 Dalam rangka Hari Ulangtahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 tahun, Penyair dan Sastrawan Pulo.Lasman Simanjuntak menurunkan tiga sajak pilihan yang masih menyoroti masalah perkembangan kasus korupsi di Indonesia yang grafik perkembangannya cenderung makin meningkatkan.
Sungguh miris dan memprihatinkan bahwa data terakhir (Komisi Pemberantasan Korupsi-KPK, 2023) dana APBN sebesar Rp 80 triliun telah ‘dikorupsikan’ dalam berbagai proyek-infrastruktur khususnya- dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.
Semoga usai perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 tahun (17 Agustus tahun 1945-17 Agustus 2023) kasus korupsi-yang telah membuat sengsara rakyat banyak- dapat dituntaskan dan dikikis sampai ke akar-akarnya.
Sehingga kelak- dalam masa depan negara khatulistiwa ini – Indonesia dapat ‘kemerdekaan’ dan bebas dari perbuatan jahat suap dan korupsi.Semoga !
Sekali Merdeka, tetap merdeka.
Sajak
Pulo Lasman Simanjuntak
KORUPSI DI BUMI MAYA
korupsi merajarela di bumi maya
tetapi aku melihat di dunia nyata : Indonesia raya !
meratap di tembok penjara
membongkar kepelesiran
dengan busana kematian
dari benua nusantara terpecah belah
kulihat sang nyonya memakai tas merek hermes
seharga enam ratus juta rupiah
sedangkan tuanku berseliweran di jalan raya
dengan mobil terbang seharga seratus miliar rupiah
sementara aku hanya membawa tas lap top sungguh memalukan
sudah terjual menyebalkan
di toko kelontong pinggir jalan
untuk membeli sekarung beras dan makanan vegetarian
mobilku sendiri bermesin diesel tua
kadangkala cemas
berseliweran di jalan tol dalam kota
yang aspalnya berlobang
terkikis korupsi berlapis kue pukis
korupsi di bumi maya
tetapi aku melihat di dunia nyata
tadi malam kembali menyaksikan
sang nyonya berwajah permaisuri atalya
berpose di kabin pesawat jet mewah
persis ketika aku wawancara
ratu imelda marcos sedang memamerkan ribuan sepatu sinterklas
terbuat dari lapisan emas
tak berkarat dimakan ngengat
korupsi di bumi maya
tetapi aku melihat di dunia nyata
tuanku makin rakus menelan arloji berhala
sungguh korupsinya makin menggila
dimakan lahap empat puluh enam rekening
senilai lima ratus lima puluh miliar rupiah
yang tersumbat di saluran air kotor
berbau paling busuk
bahkan ditemukan lagi tiga puluh tujuh miliar rupiah
disembunyikan malu-malu dalam safe depisot box bank milik negara
tanpa mengenakan kacamata berlian merah
korupsi di bumi maya
tetapi aku melihat di dunia nyata
pesta pora sodom gomora
suap menyuap
sogok menyogok
menari-nari satu irama
jelang penutupan sejarah dunia
Jakarta, Agustus 2023
KORUPSI DI MEJA BAAL
aku melihat kesedihan
ratusan wajah ketamakan
dipersembahkan di mezbah baal
dibakar mata uang triliunan rupiah
padahal kemiskinan dan kelaparan terus
berhamburan di pinggir jalan
persis orang-orang yang tak
setia membayar pajak tahunan
sambil menari-nari liar
masih di mezbah baal
disantap sembilan naga
penguasa dan pengusaha
rakus menghisap darah segar
aset kemewahan dan kepelesiran
dipamerkan
untuk anak-anak generasi mendatang
tak kunjung
berpantangan
suguhan makanan haram
aku juga melihat kecemasan
ribuan wajah putus asa
dililit kenaikan harga pangan
diikat utang piutang
bunga bank berkilauan
masa depan hanya ada
di pintu gua kematian
sampai kapan korupsi di meja baal akan berhenti ?
tanya puisiku yang membentur
kaki para kapitalis
tangan para oligarki
entahlah,
aku ingin terus menyelesaikan puisi biadab ini
sampai semua dapat diselesaikan
tanpa sogokan
di pengadilan akhir zaman
Jakarta, Agustus 2023
PEMBURU MATA PISAU
pemburu mata pisau
kibarkan bendera maut
untuk kejar serombongan pewarta
menembus cuaca belerang
bertabrakan di jalan bebas hambatan
paling terpanjang
ada warna-warni kehidupan
pemburu mata pisau
telah kirim pesan mengerikan
di udara bersekutu roh-roh jahat
aku langsung terperosok
harus mencicil kredit bank
kering kerontang
bahkan tak mampu lagi
menimbun mata uang
menjelma jadi utang negara
telah mencapai ribuan
trilliun rupiah
kemiskinan bocah-bocah liar
di bawah matahari
tangannya berbuah kelaparan
putus mengunyah bangku sekolah
aku sendiri tak mau korupsi
terlibat suap menyuap
masa depan kesesakan
di negeri telapak kaki
orang-orang berteriak brutal
krisis pangan di depan awan
pemburu mata pisau itu
hanya terdiam
menghilang di tikungan jalan
entah apa lagi
ancaman dikumandangkan
menghirup bunga sore kekeringan
pasrah
dan berserah
Jakarta, Agustus 2023
BIODATA :
Penyair dan Sastrawan Pulo.Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961.Menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publisistik (STP-IISIP Jakarta).
Karya puisinya berjudul IBUNDA dimuat pertama.kali di Harian Umum KOMPAS pada bln Juli 1977.
Kemudian berturut-turut karya puisinya dimuat di.25 media cetak (koran harian, suratkabar mingguan, dan majalah umum), serta dalam dua tahun terakhir ini karya puisinya juga telah dipublish (tayang) di 100 media online (website) di Indonesia dan Malaysia.
Telah menerbitkan 7 buku antologi puisi tunggal dan 25 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia.
Saat ini sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP) dan anggota sejumlah komunitas sastra.Beberapa kali diundang membaca puisi di Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM).
Bekerja sebagai wartawan dan rohaniawan.Kontak person 08561827332 (WA).Email : pulo_lasman@yahoo.com.Medsos : IG-Lasman Simanjuntak. (*)
Comments 1