humaniora.id – Tiga relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia), utara Gaza, Palestina, yang berhasil dievakuasi dan selamat, sudah berada di Rafah, Gaza Selatan pada Rabu (22/11) malam waktu setempat.
Ketiga relawan yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi.
“Reza dan teman-teman sekarang sudah di Rafah, Gaza Selatan. Mereka lagi mengungsi di sebuah sekolah di samping Rumah Sakit Eropa,” kata Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad dalam sebuah wawancara kepada awak media, di Jakarta, Kamis (23/11).
Dia menyampaikan, ketiga relawan saat ini menunggu kesempatan evakuasi keluar dari Gaza.
Seluruh pasien Rumah Sakit Indonesia di utara Gaza, Palestina, dievakuasi ke Rumah Sakit Al-Nasser di Khan Younis dan Rumah Sakit Eropa di Rafah, Gaza selatan.
Evakuasi dilakukan setelah militer Israel yang terus menggempur rumah sakit tersebut. Evakuasi dilakukan menggunakan bus melalui bantuan Bulan Sabit Merah dan Palang Merah Internasional
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, akibat gempuran Israel di rumah sakit tersebut pada Ahad pekan kemarin, sedikitnya 12 orang gugur dan puluhan orang termasuk dokter luka-luka. Sementara ratusan lainnya terkepung dalam rumah sakit.
RS Indonesia yang berada di Bayt Lahiya, utara Gaza, telah dikepung dan diserang militer Israel sejak Ahad akhir pekan lalu.
MER-C mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan tiga relawan MER-C yang masih ada di sana dan akan dievakuasi ke daerah aman di selatan.
Sebelumnya, MER-C telah kehilangan kontak dengan ketiga relawannya sejak Sabtu (11/11/2023) lalu.
Termasuk di dalamnya sekitar 600 orang yang terluka dan pendamping mereka masih berada di dalam rumah sakit (Indonesia), selain 200 personel medis dan sekitar 2.000 pengungsi.
Sebelum RS Indonesia, Israel telah melancarkan berbagai serangan ke fasilitas kesehatan lain di Gaza, termasuk RS Al Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di wilayah itu.
Perintah evakuasi RS Indonesia dan ancaman serangan lanjutan ini berlangsung kala Israel mengumumkan kesepakatan gencatan senjata selama empat hari dengan Hamas.