Bogor, humaniora.id – Penataan Plaza Bogor di Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor dipastikan akan dimulai setelah Lebaran 2023.Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya ketika bersilaturahmi dan mendengarkan aspirasi dari para pedagang di Lantai III Plaza Bogor, Selasa (31/1/2023).
Bima Arya menyampaikan, penataan ini akan dilakukan dengan melakukan sosialisasi yang sudah dilakukan sejak lama dan berdialog bersama pedagang semaksimal mungkin, agar ke depan kawasan ini menjadi lebih baik.”Makanya saya sampaikan saya tidak akan lakukan apapun sebelum dialog dengan pedagang,” kata Bima Arya saat berdialog dengan ratusan pedagang.
Bima Arya bercerita bagi yang lahir di Bogor pada masa lalu tentu merasakan dimana kondisi Kota Bogor nyaman, sejuk dan bersih.
Namun seiring berjalannya waktu, muncul berbagai permasalahan, seperti macet, sampah dan sebagainya, yang kemudian itu menjadi persoalan yang harus diselesaikan bersama.”Memang tidak mudah. Menjadi pemimpin itu ternyata tidak mudah menyenangkan semua orang. Harus berpikir jauh ke depan,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa setiap kebijakan tentu sudah melalui kajian yang matang.Seperti halnya saat munculnya kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) di Seputar Kebun Raya Bogor.
“Waktu kebun raya yang tadinya 2 arah jadi 1 arah, itu kajiannya satu tahun. Saya tanya, kaji terus, kesimpulannya harus 1 arah. Kalau tidak, suatu saat nanti akan rusak. Saat itu ketika kita memutuskan, yang demo banyak. Tapi hari ini kita lihat, kemacetan di Otista, Juanda jauh lebih berkurang. Karena dulu memang ada kajiannya,” katanya.
Begitupun untuk Plaza Bogor yang timbul persoalan kemacetan, sampah dan sebagainya sehingga memang harus ada pengaturan ulang.
Bangunan Plaza Bogor ini dibangun tahun 1990, kemudian sekitar tahun 1994 dilakukan renovasi dan saat ini juga sudah harus direvitalisasi setelah melalui berbagai macam kajian, memang pasar Bogor ini tidak lagi bisa konsepnya seperti ini.
“Satu, membahayakan karena memang sudah terlalu lama, harus direvitalisasi. Kedua, harus diatur ulang kembali konsepnya, direncanakan tidak ada lagi pasar basah di pusat kota, karena nanti akan bertumpuk semua di tengah kota,” ujarnya.
Sesuai target penataan rencananya akan dilakukan pada 31 Januari 2023 dan mulai dibongkar pada Februari 2023.Namun setelah mendengar aspirasi pedagang, Bima Arya bersama Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Bogor menerima aspirasi pedagang untuk melakukan penataan dan pembongkaran bangunan setelah Lebaran 2023.
“Oleh karena itu saya berdiskusi dengan kapolres, forkopimda melakukan pembahasan. Saya merasa kami semua sama, agar tidak ada yang dirugikan. Saya paham pedagang ingin mendapatkan untung yang lebih saat lebaran. Oleh karena itu kami menerima aspirasinya dan akan menunda pembongkarannya sampai lebaran,” katanya.
Terkait relokasi kata Bima Arya, saat ini ada banyak pilihan lokasi relokasi untuk pedagang tinggal bagaimana dikomunikasikan kembali.”Saya selalu berpesan kepada pa Dirut (Perumda Pasar) jangan memberatkan, sesuaikan dengan kemampuan semuanya, diatur supaya enak,” katanya.
Sebelumnya pada kegiatan silaturahmi yang dihadiri ratusan pedang itu perwakilan pedagang menyampaikan aspirasinya kepada Bima Arya yang mendukung program penataan kawasan Plaza Bogor, namun meminta penundaan pembongkaran plaza hingga Lebaran 2023.
Perwakilan pedagang, Sunaryo menyampaikan terima kasihnya atas diterimanya aspirasi para pedagang untuk dilakukan penundaan pasar hingga pasca Lebaran 2023.”Tentunya kami semua akan mendukung langkah bapak (Bima Arya), terutama yang sekiranya bermanfaat bagi semua pihak,” ujarnya.
Ia juga mengakui penataan yang dilakukan Pemkot Bogor memberikan manfaat, seperti Taman Topi yang diubah menjadi Alun-alun Kota Bogor yang semula redup dan kusam kini membuat warga riang gembira saling bersilaturahmi di Alun-alun.”Manusia berkumpul saling menjalin silaturahmi, itu sangat besar dan memberikan manfaat. Kenapa? karena dulu tidak alun alun sekarang baru ada, nah disitulah manfaat dari langkah yang bapak ambil,” katanya.
Terkait penataan di Kota Bogor termasuk penataan Plaza Bogor kata Sunaryo, pihaknya mendukung dan menerima semua keputusan Pemkot Bogor sehingga bisa memberi manfaat kepada semua pihak secara luas.”Terakhir ini permintaan saya pak mudah-mudahan ya barangkali bapak wali ini ada berbaik hati saat pertemuan ini bersedia ini. Masalah pembangunan ini perlu kita pertimbangkan segala macamnya, saya juga minta penampungan yang layak bagi kami kedepannya,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pedagang lainya yang meminta penundaan pembangunan hingga pasca Lebaran 2023.
Setelah diterimanya aspirasi pedagang tersebut penataan Plaza Bogor pun akan dilakukan setelah Lebaran 2023.
Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya, Muzakkir menyampaikan, setelah disetujui penataan dilakukan setelah Lebaran 2023 para pedagang masih tetap bisa berjualan dengan tenang hingga Lebaran 2023.Selanjutnya kemudian akan dilakukan pemugaran pada malam takbiran.
“Keinginan bapak ibu semua sudah dikabulkan, betul ya, jadi sudah bisa tenang berjualan beberapa hal lain nanti kita bertemu kembali kita diskusikan, jadi prinsipnya nanti melalui kanit relasi kami akan diskusi kembali untuk prosesnya. Intinya hari ini pimpinan sudah memberikan lampu hijau pembongkaran akan dilakukan setelah Idul Fitri, target kami malam takbiran akan kita lakukan pemagaran, terus nanti kami berikan waktu untuk pengosongan barang yang ada, teknis selanjutnya akan kita obrolkan lebih lanjut,” katanya.
Sumber : https://kotabogor.go.id/