humaniora.id – Sebagai pekerja seni dibidang perfilman di Indonesia, Sutradara Ian Wibowo selain mengucapkan selamat hari film nasional kepada masyarakat Indonesia. Dia juga mengatakan bahwa tanggal 30 Maret adalah merupakan moment yang tepat untuk lebih meningkatkan kreatifitas dalam berkarya.
Karena pada tanggal 30 Maret di tahun 1950 merupakan produksi perusahaan film Indonesia pertama kali yang dilakukan oleh sutradara asli Indonesia yaitu Usmar Ismail jelasnya.
Pada tanggal 30 Maret 2024 tersebut kebetulan di sekolah perfilmannya Bali Dwipa !AN Movie Academy yang di Bali ,Sutradara yang baru berusia 20 tahun tersebut sedang bersama Ketua Yayasan Dr.Ir,Wayan Adnyana SH,M.Kn. dan Produser Erry Wibowo sedang menerima kunjungan pengurus pusat PB PARFI yaitu Wakil Sekjen Drs. Sham L.Fin. S.H.I. dan Lenny Hartono.
Wakil Sekjen PB PARFI Sham L.Fin. menyampaikan bahwa seluruh jajaran Pengurus Besar PARFI Pusat yaitu Ketua Umum Alicia Djohar, Waketum Paramitha Rusady, Sekjen Gusti Rangga, Ully Sigar Rusady dan jajarannya mengucapkan Selamat Hari Film Nasional yang ke 74 Tahun.
Ketua Umum Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Dr. Arya Pering Arimbawa SE.,STr.Par.,MSi,CHA,CHIA juga mengucapkan Selamat Hari Film Nasional dan berharap kedepan Film-Film Nasional banyak melibatkan Industri Pariwisata sebagai lokasi syuting,terutama bidang perhotelan untuk membantu promosi daerah destinasi pariwisata diseluruh Indonesia kedepan.
Erry Wibowo yang merupakan Produser dan Pemilik salah satu Rumah Produksi di Indonesia ini selain memberikan ucapan Selamat Hari Film Nasional ,juga mengatakan,
”Saya sangat terkesan dengan Langkah-langkah yang dilakukan oleh pengurus PB PARFI periode 2019-2024 saat ini, salah satunya adalah rencana akan dibangunnya museum perfilman Simatek dan juga Bintang Prasasti milik Paramitha Rusady” ujarnya Erry.
Erry yang juga merupakan Ketua Umum Lembaga Rekor Indonesia Book Of Record ini melanjutkan, “Dengan dilauchingnya Bintang Prasasti yang memiliki program “cetak telapak tangan dan tanda tangan artis populer” di Indonesia disebuah prasasti seperti yang dilakukan di Hollywood.
“Tentunya ini merupakan sebuah tujuan mulia dari PARFI dalam menghormati dan mengabadikan nama artis-artis dan Insan Perfilman di Indonesia” Pungkasnya. */igma