humaniora.id – Dr. Sukisno, M.Sn., memperoleh anugerah dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa konser gamelan dengan perangkat gamelan terbanyak.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-220 Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Sukisno memprakarsai pentas bertajuk “Gebyar Gamelan – Klaten Keren.” Konser karawitan kolosal ini menggunakan empat perangkat gamelan Slendro dan Pelog beserta swarawati, wiraswara dan penari latar.
Acara tersebut diselenggarakan di Alun Alun Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Sabtu10 Agustus 2024 lalu.
“Kesenian karawitan mulai tergerus dan pudar. Apalagi generasi muda yang dibebani untuk melestarikan seni dan budaya bangsa justru semakin terjerumus dalam kenyamanan teknologi,” ujar Dr. Sukisno, M.Sn., kepada humaniora. id.
Menurut pendiri sanggar Gelar Seni Budaya (GASEBU) dan budayawan asal Manisrenggo, Kabupaten Klaten, provinsi Jawa Tengah ini, anak muda jarang melakukan aktivitasnya dengan bermain gamelan, menari tarian tradisional atau menonton wayang.
“Kabupaten Klaten terletak diantara Surakarta dan Yogyakarta berpotensi besar dari segi sumber daya manusia seni apapun. Maka kami memprakarsai kegiatan ini sebagai upaya mengangkat Kabupaten Klaten sebagai pusat budaya terkemuka di kancah nasional dan internasional,” papar seniman dan budayawan yang juga Dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.
“Gebyar Gamelan – Klaten Keren” yang ditonton ribuan masyarakat Klaten dan sekitarnya tersebut diresmikan oleh Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani. Dihadiri para pejabat Kabupaten Klaten serta para pejabat dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Atas prakarsanya, Sukisno mendapatkan Anugerah MURI Sebagai Pemrakarsa Konser Gamelan Dengan Perangkat Gamelan Terbanyak. Piagam penghargaan rekor MURI dengan no : 11856 diserahkan langsung oleh pendiri MURI Prof. Dr. (H.C) KP. Jaya Suprana dan Aylawati Sarwono bertempat di kantor MURI Kelapa Gading Jakarta, Selasa 4 September 2024.
Saat bersamaan MURI juga memberikan penghargaan Mahakarya Kebudayaan kepada Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim sebagai Penulis Pertama Indonesia yang Menyelenggarakan Pameran Tunggal 50 Buku Kedirgantaraanya karyanya dan Prof. Dr. Musdah Mulia, M.A atas Perjalanan Lintas Negara, Lintas Agama dan Lintas Gender ke 50 Negara.
Rekor MURI yang lain juga diberikan kepada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang atas rekor Pengiriman Artikel Terbanyak oleh Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan ke JURNALKampu, Forum Gotong Royong Masyarakat Sambas Jakarta (FOGOROMAS) rekor Pembagian Karpet Terbanyak, Siaran Langsung Radio dengan Pembacaan Dongeng Terbanyak dalam Waktu Satu Hari oleh Radio Sonora dan Pendaki Gunung Usia tertua yang mendaki 7 Summit Indonesia rekor atas nama Mulyono./***