humaniora.id – Setiap pasangan suami-istri pasti berkeinginan mempunyai momongan sendiri, sebagai hasil dari “darah-daging” mereka sendiri.
Impian ini adalah suatu hal yang sangat lumrah, TETAPI untuk mencapai harapan ini, masih sekitar 25 % pasangan suami-istri harus “berjuang” untuk mencapai impian ini.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain “Kedua belah pihak harus dalam kondisi yang sehat” Jadi pihak wanita dan pria keduanya terlibat dalam proses tersebut.
Dari pihak wanita mempersiapkan bibit yang matang untuk dibuahi, yaitu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- siklus menstruasi, saat bersanggama, keseimbangan hormonal, beberapa penyakit pada kandungan dan indung telur, dan lainnya.
- faktor usia wanita merupakan salah satu factor yang sangat penting:
Usia wanita ≤ 30 tahun kemungkinan 75 % memperoleh momongan dalam tahun pertama, 90 % memperoleh momongan dalam tahun ke empat.
Usia wanita 30 – 35 tahun, kemungkinan 65 % memperoleh momongan dalam tahun pertama, 80 % memperoleh momongan dalam tahun ke empat.
Usia wanita 35 – 40 tahun, kemungkinan 40% memperoleh momongan dalam tahun pertama, 60 % memperoleh momongan dalam tahun ke empat.
Perlu diketahui bahwa pada wanita usia di atas 37 tahun, bila hamil mempunyai resiko cukup besar, antara lain : gagal persalinan, cacat bawaan dan lain.
Pada pihak pria juga harus mempunyai bibit yang unggul dimana sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :
- pola hidup, kebiasaan merokok, kondisi fisik, keseimbangan hormonal, frekwensi ejakulasi, penyakit pada saluran kemih, saluran sperma, kondisi buah zakar, kondisi prostat dan penyakit lainnya.
- Kematangan sperma / bibit pun bergantung dari usia pria.
- Pria umur 20 – 39 tahun, mempunyai 90% sperma / bibit yang matang.
- Pria umur 40 – 69 tahun, mempunyai 50% sperma / bibit yang matang.
- Pria umur di atas 80 tahun, masih mempunyai 10 % sperma / bibit yang matang.
Sepasang suami-istri dikatakan infertile / tidak subur, jika pasangan tersebut telah menikah lebih satu tahun dan melakukan hubungan seksual yang normal dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi baik bersifat alat maupun secara kalender, tidak / belum mempunyai momongan atau keturunan.
Setelah mengetahui beberapa hal tersebut di atas, kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pasangan suami-istri yang belum mempunyai momongan setahun setelah menikah, maka pasangan tersebut perlu segera berkonsultasi ke dokter yang berhubungan dengan masalah tersebut, antara lain ke dokter spesialis ANDROLOGI yang sudah siap melanyani anda.
Salah satu klinik kesayangan anda yang melayani konsultasi dan terapi seputar hal tersebut di atas adalah Klinik Widjaja Asthma Centre, yang berlokasi di Jln, Dharmahusada Indah Timur no. 7. Surabaya, Telp. 087885568129 | 031-596460 | 0818964600 yang di tangani langsung oleh dokter spesialis yang sudah berpengalaman yaitu dr. Yohannes Fong. Sp.And.