Cilacap, humaniora.id – Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari daerah pemilihan (dapil) 11 (Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas), Ageng Kiwi menyoroti berbagai permasalahan yang di temui selama dirinya turun dapil untuk berkampanye.
Caleg dengan nomor urut 12 ini menurutkan bahwa selama ini dirinya masuk ke dalam berbagai kalangan dan elemen masyarakat seperti para petani, peternak, pegiat budaya, komunitas perempuan, dan anak muda.
“Sebagai caleg, saya tekankan pada masyarakat bahwa nanti saya akan menjadi pelayan mereka, bukan pejabat. Namun begitu saya miris dan prihatin dengan adanya fenomena money oriented di tengah masyarakat saat ini,” terang Ageng Kiwi, Kamis (21/12).
Menurutnya, masyarakat harus jeli memilih pemimpin pada Pemilu, 14 Februari mendatang. Karena waktu lima menit di bilik suara sangat menentukan 5 tahun ke depan.
“Saya sampaikan semua pada masyarakat, jangan sampai salah pilih dengan 5 menit. Alhamdulillah sangat di terima oleh masyarakat,” tegasnya.
Pada masyarakat ia juga turut menegaskan bahwa sebagai partai perubahan, Partai NasDem memegang prinsip Politik Antimahar. Ia berharap agar hal tersebut turut di pahami dan di support oleh masyarakat untuk turut mewujudkan pemimpin yang bersih dan berintegritas.
Siap Perjuangkan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
Sementara itu, hasilnya berdialog dengan masayrakat, Ageng Kiwi mencatat beberapa permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat di yang rerata merupakan masalah ekonomi dan kesejahteaan sosial.
“Di bidang lapangan pekerjaan, saya perjuangkan agar pemerintah tidak mempekerjakan pekerja umur 21-25 tahun saja. Namun masyarakat usia 30 40 bisa di pekerjakan,” tegasnya.
Hal itu menurutnya dapat memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat di usia produktif. Selain itu ia juga mencatat permasalahan bantuan untuk manula, bantuan untuk anak muda, serta dukungan pada para pedagang kecil.
“Keluhan masyarakat masing-masing daerah berbeda. Ada di bidang agraris, pegunungan, daerah laut. Di kampung laut mereka pengen ada air bersih, serta soal pengiriman dari kampung laut agar aksesnya gampang, masalah listrik, serta jalananan yang luas,” tegasnya.
Ageng bersyukur dirinya dapat di terima oleh masyarakat yang di buktikan dengan antusiasme mereka yang luar biasa. Ia juga menegaskan perlu sifat keikhlasan dan lembah manah dalam menyapa masyarakat.
“Harapan kepannya saya bisa terpilih menjadi dewan. Saya akan menjadi dewan yang amanah dan menjadi pesuruh masyarkaat yang sudah memilih saya yang siap 24 jam,” harapannya.
Nantinya ia juga siap untuk membuka pintu rumah seluas-luasnya untuk menerima aspirasi dan keluhan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.