Surakarta– PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk resmi menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat pengembangan produk herbal di Indonesia dengan melibatkan perguruan tinggi, guna memperluas wawasan dosen dan mahasiswa tentang pemanfaatan obat herbal.
Kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dekan FK UNS, Reviono, dan Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat. Acara ini berlangsung di Auditorium FK UNS dalam rangkaian Seminar Nasional Hybrid bertema Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Mendukung Gerakan Indonesia Sehat.
Irwan Hidayat menyatakan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis Sido Muncul untuk mengembangkan ilmu dan teknologi terkait jamu. “Melalui kolaborasi ini, mahasiswa kedokteran akan belajar mengenai kegunaan berbagai tanaman obat dan proses produksi herbal secara langsung di Sido Muncul,” ungkapnya.
Membangun Pemahaman Mahasiswa Tentang Herbal
Irwan menambahkan, mahasiswa akan dibekali pengetahuan mengenai bahan baku herbal seperti jahe, temulawak, kunyit, dan tanaman tradisional lainnya yang telah terstandar dan aman. “Kami ingin memberikan pemahaman mendalam bahwa Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dimanfaatkan menjadi produk herbal berkualitas,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya mempromosikan herbal, Irwan menyebut dirinya telah hadir sebagai pembicara di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Saya bersyukur bisa berpartisipasi di dunia pendidikan tinggi, dan banyak kerja sama yang terbentuk dari berbagai forum tersebut,” katanya. Seminar di UNS ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian tour edukatif Sido Muncul yang ke-51 sejak 2007.
Menurut Irwan, perusahaannya juga menggandeng 150 petani binaan untuk memastikan pasokan bahan baku herbal berkualitas bagi pabrik mereka.
Peningkatan Kompetensi Akademisi dan Mahasiswa
Dekan FK UNS, Reviono, menilai kerja sama ini dapat memperkaya wawasan mahasiswa tentang penggunaan obat tradisional. “Selain mempelajari obat-obat farmasi, mahasiswa perlu memahami manfaat obat herbal dengan kualitas yang terjamin,” ujarnya.
Reviono menjelaskan bahwa pengenalan terhadap tanaman obat sangat relevan dengan kurikulum Fakultas Kedokteran UNS. Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari proses pembuatan herbal hingga mengenali khasiat penyembuhannya. “Mereka juga akan mendapatkan pengalaman langsung tentang uji klinik dan uji toksisitas selama magang di Sido Muncul, yang tak bisa diperoleh di ruang kuliah,” tambahnya.
Fitofarmaka: Produk Herbal dengan Standar Tinggi
Dosen Fakultas Farmasi UNS, Ratih Puspita Febrinasari, menggarisbawahi bahwa perkembangan penelitian fitofarmaka—produk herbal yang telah melalui uji klinis—semakin pesat. “Fitofarmaka kini bukan hanya terapi tambahan, tapi beberapa produk sudah menjadi obat utama,” jelasnya.
Ratih menekankan bahwa kekayaan biodiversitas Indonesia sangat mendukung pengembangan obat tradisional berkualitas. “Sido Muncul sebagai perusahaan yang fokus pada herbal berkualitas berperan penting dalam riset dan pengembangan produk fitofarmaka,” ujarnya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mendukung pemanfaatan obat herbal secara luas dan aman. Dengan keunggulan sumber daya alam Indonesia, kerja sama semacam ini diyakini akan memperkuat sektor kesehatan berbasis herbal di masa depan.