Humaniora.id – Jakarta- Perguruan tinggi harus berkomitmen dalam mencetak lulusan berkarakter dan berintegritas. Mahasiswa tidak hanya pintar, berpengetahuan dan unggul. Melainkan juga punya rasa tanggungjawab, beretika, dan memiliki sikap empati.
“Karena ketika seseorang memiliki empati, dia bertanggungjawab terhadap perbuatannya dan tahu bagaimana memperlakukan orang lain,” ujar Ida Ayu Julia Maharani, saat beranjangsana ke Sanggar Humaniora, di Kranggan Permai, Jatisampurna Kota Bekasi, Kamis (30/06/2022).
Ida Ayu Julia Maharani, adalah Staff Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Program Studi Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Kehadirannya di Sanggar Humaniora bersama sejumlah mahasiswa UNJ lainnya, diantaranya Ajeng Dyah N, serta para mahasiswa yang menjadi panitia dari kegiatan sosial ini. Kunjungan tersebut dalam rangka pelaksanaan rangkaian acara Art For Humanity 2022 yang mereka selenggarakan.
Selain memberi perhatian pada masyarakat kurang mampu, program ini juga menampilkan karya tari sebagai bentuk sinergi antara berkesenian dan peduli terhadap sesama. Aksi sosial tahun ini mereka menyambangi Sanggar Humaniora, di Kranggan Permai, Jatisampurna Kota Bekasi.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para mahasiswa menjadi lebih peka dan terasah jiwa sosial kemanusiannya,” ujar Dra. Nursilah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing program ini.
Art For Humanity, terang Nursilah, merupakan kegiatan yang dirancang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pendidikan Tari UNJ untuk mewujudkan cinta kasih.
“Membangun rasa saling peduli mahasiswa untuk saling membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar Nursilah.
Tema dari kegiatan Art For Humanity Tahun 2022 ini, adalah Creating Happiness Through Traditional Art (menciptakan kebahagiaan melalui seni tradisional).
Anjangsana ini ditandai dengan penyerahan bantuan sembako berupa; beras, mie instan, minyak goreng, teh celup, serta bingkisan snack pack untuk anak-anak binaan Sanggar Humaniora.
Sanggar Humaniora, adalah lembaga nirlaba di bawah Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan. Bergerak di bidang pelayanan sosial, pendidikan dan kegiatan budaya. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal dan non-formal secara gratis, serta menyalurkan bantuan sosial dan santunan.
Bantuan diserahkan Ida Ayu Julia Maharani, selaku penanggungjawab program Art For Humanity 2022, serta didampingi beberapa mahasiswa lainnya.
Bantuan diterima nenek Saimih Binti Pendek (92 tahun), mak Nyamah (72 tahun), mak Nyamih (67 tahun), dan mak Kaminah (60 tahun). Mereka mewakili penerima bantuan bagi para pemulung janda lanjut usia, binaan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan lainnya.
Kedatangan para mahasiswa Program Studi Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tersebut, disambut Ketua Umum dan Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, Eddie Karsito, dan Sabrina Salawati Daud, S.Pd.
Menurut Eddie Karsito, silaturrahmi lewat program Art For Humanity 2022 ini, diniatkan sebagai seruan penyadaran dan kepedulian. Membangun jiwa altruistik. Menajamkan kepekaan intuisi.
“Seni tari yang menjadi bidang studi mereka bukan hanya menggerakkan badan semata. Beragam makna penting tersirat dalam aktivitas seni ini. Selain gerak, tari merupakan pengejawantahan dari pemahaman nilai. Termasuk nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya,” ujar Eddie Karsito.
Atas nama Keluarga Besar Sanggar Humaniora, Eddie juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika Program Studi Pendidikan Tari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), khususnya Panitia Penyelenggara Art For Humanity 2022.
“Terima kasih bantuan dan kepeduliannya. Temukan karunia Allah SWT dengan menolong orang lemah. Menolong adalah cara kita mengembangkan perasaan bersyukur,” ujar Eddie Karsito.(*)
Sumber : https://obligasi.id/seruan-penyadaran-dan-kepedulian-lewat-ajang-art-for-humanity-2022-bem-prodi-pendidikan-tari-unj-291035.html
Comments 1