Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp humaniora.id
Humaniora.id – Kelompok tari Ksatria Swargaloka yang merupakan pemenang ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) 2021 terus mencetak prestasi dan aktif mempromosikan kegiatan seni tari. Salah satunya menyelenggarakan kompetisi tari ‘Ksatria Tari Indonesia’ Tahun 2022.
Kegiatan yang didukung Direktorat Perfilman Musik & Media, Ditjen Kebudayaan, Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset & Teknologi ini diperuntukkan bagi penari muda di wilayah pulau Jawa dan Bali, dan akan merambah ke pulau-pulau lainnya.
“Kompetisi tari ‘Ksatria Tari Indonesia’ selain bertujuan pemajuan kebudayaan juga bertujuan mencari potensi penari muda. Memiliki kemampuan teknik menari yang baik, visioner, kreatif, serta inspiratif di bidang tari kreasi,” ujar Ahmad Mahendra, S.Sos., Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, di Jakarta, Senin (05/12/2022)
Materi yang dikompetisikan adalah empat karya tari fenomenal Ksatria semasa mengikuti ajang IMB 2021, berjudul ‘Meramu Mantra’, ‘Si Pengabdi’, ‘Abu Semeru’, dan ‘Elang.’ Para peserta dapat memilih satu dari keempat karya tersebut untuk dikemas ulang sesuai kreativitas masing-masing.
Pemenang Ksatria Tari Indonesia akan berkolaborasi dengan tim Ksatria untuk menciptakan satu karya tari baru. Waktu berkreasi dibatasi satu minggu dengan mengangkat muatan lokal yang ada di wilayah tersebut.
“Kami terinspirasi dari proses di IMB bagaimana menciptakan karya tari dalam waktu singkat. Tapi tetap populer dan pesannya tersampaikan,” papar Bathara Saverigadi Dewandoro yang berperan sebagai leader dan koreografer kelompok tari Ksatria.
Dari 34 peserta, dikurasi oleh tim Ksatria yang terdiri dari ; Bathara, Denta Sepdwiansyah, Chikal Mutiara Diar, Afrilia Mustika Sari, Bathari Putri Surya Dewi, dan terpilih Top 20.
Peserta sebagai ‘Top 20’ menjadi finalis kemudian ditayangkan secara virtual di channel youtube Swargaloka art pada tanggal 1 Desember 2022. Karya finalis dinilai oleh seniman tari profesional yang terdiri dari Nanda Pragina Gong, Gianti Giadi, serta Bathara.
Aspek penilaian meliputi Teknik kepenarian & penampilan (50%), kreativitas (30%) dan wawancara (20%).
Tim juri menentukan pemenang urutan 20 hingga 4. Sementara juara 1, 2 dan 3 ditentukan lagi berdasarkan hasil diskusi tim Ksatria. Ketiga peserta diharuskan menjawab pertanyaan final yang dipaparkan oleh Bathara tentang pelajaran terpenting menjadi penari. Selanjutnya bagaimana mengaplikasikannya ke dalam proses sebagai koreografer.
Jawaban inspiratif Aji, perwakilan dari Silak Dance Crew asal Bantul, berhasil membawa timnya menjadi juara 1. “Hari kemarin adalah pelajaran, hari ini harus diperbaiki, dan esok adalah misteri,” ujarnya.
“Proses hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Jika tampak mustahil, tetap harus dicoba terlebih dahulu dan mencari solusi lain. Ini juga mencakup bagaima saya merangkul teman-teman, bagaimana melihat potensi mereka, bagaimana menyampaikan koreografi, serta bagaimana membangun kekeluargaan,” ungkap Aji saat audiensi.
Abimantra Art asal Sleman yang diwakili oleh Aditya berhasil meraih gelar juara 2 dengan memaparkan bahwa sebagai penari atau koreografer, sikap dan sifat yang baik tidak kalah penting dari teknik kepenarian yang baik.
Sementara sanggar tari Pendopo asal Blitar yang diwakili Nicken keluar sebagai juara 3. Nicken menjelaskan bahwa mengolah waktu secara efektif sangat penting untuk kerjasama pembuatan koreografi yang baik. Selain juara 1, 2, 3 dan Top 20, terdapat beragam kategori juara lainnya seperti Penari Terbaik Putra,
Penari Terbaik Putri, Kelompok dengan Teknik Gerak Terbaik, Penata Rias dan Busana Terkreatif, Pengembang Pola Lantai Terkreatif, dan Juara Favorit berdasarkan hasil Like & Comment di channel Youtube Swargaloka Art.
Sebagai Juara 1, Silak Dance Crew memperoleh hadiah uang tunai 10 juta rupiah. Silak Dance Crew juga mendapat kesempatan berkolaborasi dengan tim Ksatria membuat karya baru yang akan ditampilkan di Gedung Balai Pemuda Surabya, 9 Desember 2022.
Acara ini dapat ditonton oleh masyarakat umum secara gratis dengan mendaftar kepada panitia sanggar Sawung. Acara puncak disiarkan secara live melalui channel youtube Swargaloka Art pada jam 19.00 wib.
Acara ini diramaikan dengan berbagai penampilan, seperti penampilan juara 2 dan 3, penampilan tim Ksatria, serta grup band Klantink yang merupakan Juara 1 IMB pertama.
Karya hasil kolaborasi Ksatria dan Silak akan disebarluaskan agar dapat dipelajari oleh seluruh masyarakat, serta diharapkan dapat digunakan sebagai materi baru untuk kompetisi tari kreasi di Indonesia./*
Jakarta, 5 Desember 2022