humaniora.id – Para penari yang tergabung di Sanggar Humaniora tampil memukau hadirin di acara Pelantikan Pengurus Pusat Indonesia Off-Road Federation Periode 2022 – 2026.
Acara tersebut berlangsung di Hotel Grand Mercure, Superblok Mega Kemayoran Jakarta Pusat, Minggu malam (19/02/2023).
“Sinergitas seni dan olahraga modern sudah menjadi tuntutan untuk para profesional menciptakan suatu karya lintas disiplin. Kolaborasi ini menjadi ruang baru bagi kemajuan bersama,” ujar Ketua Bidang Pendidikan Sanggar Humaniora, Sabrina Salawati Daud, S.Pd, saat mendampingi penari di lokasi acara.
Sabrina berharap di waktu mendatang terbuka luas karya kolaboratif dan kerjasama yang memberi ruang bagi insan seni dan olahragawan, khususnya pecinta olahraga otomotif untuk mengembangkan ide-idenya.
“Banyak karakter atlet olahraga dalam aktivitasnya sebagai bentuk seni. Tidak heran banyak atlet mengklaim bahwa mereka juga artis. Mereka berpartisipasi dalam olahraga dimana kriteria estetika tidak hanya hadir tetapi menentukan kemenangan,” ujar Sabrina.
Para penari dari Sanggar Humaniora ini membawakan nomor tari tradisi berbasis budaya Melayu, bertajuk “Persembahan” dengan iringan lagu “Makan Sirih.” Tari dan lagu ini sangat popular sebagai seni persembahan menyambut tamu agung di setiap perhelatan resmi.
IOF Lantik Pengurus Baru
IOF Pusat periode 2022-2023 memiliki tagline “Selangkah Lebih Maju – Unity and Humanity.” Pada malam pelantikan dan pengukuhan Pengurus Pusat IOF masa bakti 2022-2026 tersebut, dilantik sebanyak 64 (enam puluh empat) orang, pengukuhan Dewan Pembina sebanyak 15 (lima belas) orang, dan 7 (tujuh) orang Dewan Pengawas.
“Kepada teman-teman, senior, sahabat, pegiat off-road saya ucapkan selamat menjalankan amanah. Bekerja membesarkan organisasi dan menjalankan amanah AD/ART Indonesia Off-road Federation,” ujar Ketua Umum IOF, Irjen. Pol (Purn), Drs.Sam Budigusdian, M.H, memberi sambutan.
Selain itu, Sekretaris Jenderal terpilih, H. Joko Permana, S.T, MM, menekankan pentingnya kebersamaan bagi seluruh Pengurus Pusat IOF.
“IOF mari kita perkuat. Mana yang harus diperbaiki. Kita sama-sama. Pengurus IOF harus lebih solid,” harapnya.
Pengalaman berorganisasi pada periode sebelumnya, kata Joko, bisa menjadi bekal untuk membawa IOF lebih besar dan lebih baik. Perbedaan boleh, tapi tetap satu tujuan.
“Ke depan IOF harus lebih besar dan lebih baik. Menghasilkan hasil yang baik, ending yang bermanfaat terutama bagi masyarakat yang dibutuhkan,” ujar Joko Permana./*
Comments 2