JAKARTA, humaniora.id – Setelah dua kali mangkir pada sidang sebelumnya di kasus penggelapan mobil mewah atas nama terdakwa Yanti, akhirnya Rudy sebagai saksi korban yang juga pelapor, hadir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara (Jakut), Senin (6/3/2023). Sidang berlangsung memakan waktu hampir 1,5 jam, sejak pukul 12.00 – 01.30 WIB untuk mendengar saksi korban dan keempat saksi yang dihadirkan.
Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim yang diketuai Togi Pardede SH MH dengan anggota Gede Sunarjana SH MH dan Aloysius Prihartono Bayuaji SH, Rudy mengakui memiliki hubungan khusus dan serius dengan terdakwa Yanti. Bahkan, sepanjang hubunganya selama 8 tahun (2013-2021), pernah membeli mobil bersama atas nama Yanti (Mercedez Ben) dan kemudian dibalik nama atas nama dirinya (Rudy).
Bukan hanya itu saja, atas pertanyaan kuasa hukum Fahmi Bachmid SH M.Kum, Rudy tak memungkiri bahwa dirinya pernah ikut mengantar terdakwa Yanti ke rumahsakit, karena mengalami keguguran. Rudy sendiri malah menjelaskan bahwa Yanti memang benar hamil dengan kondisi janin bayi berumur antara 5 atau 6 minggu.
Fahmi pun mempertanyakan terkait hubungan saksi korban/pelapor Rudy dengan terdakwa Yanti. Pertama terkait soal keuangan yang tidak ada auditingnya, karena menurut keterangan justru Rudy mengaku sebagai pimpinan dan Yanti menjadi bawahan. Kedua, juga soal pembelian dua mobil, Mercedez Ben dan Mini Cooper.
Sementara Rudy dalam keterangannya sebagai saksi korban, mengakui kalau pembelian dua mobil mewah tersebut melalui cara kredit. Untuk Mercedez Ben di BPKB atas nama Yanti, sedang Mini Cooper atas nama Rudy. Sebelum hubungan keduanya tak harmonis sebagai pasangan yang tinggal serumah selama 8 tahun tanpa perkawinan itu, Yanti seperti dituturkan Rudy ‘dipinjami’ mobil Mini Cooper untuk mendukung pekerjaannya bidang agency asuransi.
Untuk ke-4 saksi dari pihak Rudy, antara lain Ikhsan, Siyanti, Herianto dan Santi Lin. Mereka mengaku ada yang sebagai rekan bisnis Rudy (Herianto dan Ikhsan), Siyanti sebagai karyawati bidang keuangan di PT. Bersatu Menggapai Impian (BMI) milik Rudy serta Santi Lin yang diakui sebagai tunangan Rudy saat ini.
Pihak Rudy pun sempat terdiam sejenak manakala kuasa hukum terdakwa Yanti, yakni Fahmi Bachmid mempertanyakan terkait ada pengalihan dana atas nama Yanti senilai Rp 3,6 miliar dan atas nama Yunita (adik Yanti) sebesar Rp 2 miliar.
Sementara itu kuasa hukum lain dari terdakwa Yanti, Reza Mahendra SH, juga mencecar pertanyaan kepada para saksi. Antara berita acara pidana (BAP) dengan keterangan saksi-saksi di sidang Senin (6/3/2023) bertolak belakangan. Artinya, kehadiran mereka bisa diindikasikan memberikan keterangan palsu. Begitu pula, Santi Lin yang sebenarnya tidak tahu-tahu, tiba-tiba dihadirkan sebagai saksi.
Ketua Ketua Majelis Hakim PN Jakut, Togi Pardede SH MH menyampaikan bahwa untuk sidang berikutnya pada Kamis (9/3/2023). Agendanya masih untuk mendengar saksi-lain, baik dari pihak saksi korban/pelapor maupun terdakwa Yanti. (*)
Comments 2