Jakarta, humaniora.id -Satu sajak pilihan (dari tiga sajak yang dikirim-red) berjudul RUMAH TANPA TUMBUH PEPOHONAN atau HOUSE WITHOUT GROWING TREES karya Penyair Pulo Lasman Simanjuntak (63 tahun) dari Pamulang, Kota Tangerang Selatan-Indonesia.
Telah lolos kurasi dan siap diterbitkan dalam buku antologi puisi internasional Indonesia-India, ISISAR ( Internasional Society for Interculture Studies and Research) Pachim Banga, India.
Sejumlah penyair nasional (dari Indonesia-red) dan India ikut serta dalam buku antologi puisi yang rencananya akan diluncurkan di Kota New Delhi , India dalam waktu dekat ini.
“Ini merupakan proses kreatif saya dalam menulis karya sastra berupa puisi untuk go internasional.Setelah Bangladesh, Filipina, Malaysia, Singapura, dan negara Republik Demokratik Timor Lesta, kini merambah sampai ke negeri India,” katanya di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Berikut di bawah ini cuplikan dari puisi tersebut.
Pulo Lasman Simanjuntak
RUMAH TANPA TUMBUH PEPOHONAN
rumah tanpa tumbuh pepohonan
kini dipeluk semak belukar
diperut rumah yang juga
kian mengecil
muntah seribu dosa kelaparan
yang ganjil
bahkan berulangkali
jendelanya yang rapuh
tempat tidur kucing liar
tempat bersenggama kecoa menjijikan
menjelma jadi tangan sedekah
sangat memalukan
padahal ia pelayan tuhan
telah dibebastugaskan
seperti budak di negeri terasing
rumah tanpa tumbuh pepohonan
setiap hari persiapan
selalu rajin mencari sesuap nasi basi
dari mata lelaki tanpa alas kaki
disodorkan mata uang recehan
selalu kekeringan
di hamparan pekarangan rumah
basah air tanah
kemarau pun sering pecah
betapa makin susah
merambat di negeri paling korupsi
disebar hati yang keji
2023/2024
Pulo Lasman Simanjuntak
HOUSE WITHOUT GROWING TREES
house without growing trees
it is now covered by a thicket
in the back of the House also
getting smaller
vomiting a thousand sins of hunger
the odd one out
even repeatedly
the fragile window
wild cat bed
nasty cockroach copulation
to be a hand-held
very embarrassing
he is the servant of God
has been released
like a child in a foreign land
house without growing trees
every day of preparation
always diligently looking for a bite of stale rice
from the eyes of a man without legs
proffered coins
always drought
in the expanse of the yard of the House
wet ground water
droughts often break out
how much more difficult
living in the most corrupt country
in the midst of a broken heart
Jakarta, 2023/2024