humaniora.id – Penyair Pulo Lasman Simanjuntak tampil membacakan karya sajaknya, di acara Sastra Reboan yang berlangsung di Aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB. Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta, pekan lalu (Rabu, 12/7/2023).
Tampil pada kesempatan pertama, Pulo Lasman Simanjuntak membacakan puisi karya sendiri berjudul “Kalah Atau Menang” serta “Drama Sehari”.
Puisi berjudul “Kalah Atau Menang” pertama kali ditulisnya tahun 1983 (40 tahun lalu) yang menandakan awal pertama perjalanan karirnya sebagai penyair di Kota Jakarta.
“Puisi ini saya tulis suatu malam jelang dinihari persis di depan Taman Ismail Marzuki saat masih menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Publisistik. Ini merupakan pembacaan puisi saya yang keempat kali di lingkungan area Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta ini,” kenangnya.
Sajak “Kalah Atau Menang” kata dia, merupakan judul buku puisi antologi tunggal pertama Pulo Lasman Simanjuntak yang diterbitkan oleh Sastra Kita Jakarta (edisi ke-16) Juli tahun 1997.
Acara Sastra Reboan tersebut diawali dengan pembacaan puisi para penyair dari Jakarta, Bekasi, Bogor, Kota Tangerang Selatan, dan Indramayu Jawa Barat. Pembacaan puisi untuk episode ke-16 ini mengambil tema “Menyingkap Banda Dalam Dua Zaman ” .
Setelah Penyair Pulo Lasman Simanjuntak dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh Penyair Shantined, Willy Ana, Sonia Renata, dan Slamet Widodo dengan puisi humornya (Puisi Mbeling-red).
Sementara itu pada pemaparan diskusi sastra tema “Menyingkap Banda Dua Zaman ” pembicara Penyair dan Cerpenis Kurnia Effendi serta novelis Kanti W. Janis, membedah novel berjudul “Akulah Banda Naira” karya novelis Sekar Ayu Asmara.
Setelah itu acara dilanjutkan lagi dengan pembacaan puisi oleh Penyair Ace Sumantha (dari Bogor), Acep Syahril (Indramayu) dan Nurhayati (Bekasi).
Acara Sastra Reboan menghadirkan Pemandu Acara Nanang R. Supriyatin dan Moderator Dyah Kencono Puspito Dewi./*
Comments 3