humaniora.id – Belum hilang di ingatan, gemerlap panggung dan juga merdunya senandung riang pengunjung yang menikmati penampilan musisi-musisi kelas dunia di 11 panggung Jakarta International Java Jazz Festival (JJF).
Festival yang senantiasa hadir sejak tahun 2005 ini, menjadi pembuka di tahun 2022 sebagai festival musik internasional pertama sejak pembatasan kegiatan diterapkan, yang diselenggarakan secara langsung, bukan hybrid ataupun virtual.
Pecinta musik pun lega, menyadari kerinduan akan pertunjukan musik langsung, akan segera berakhir.
Antusiasme terlihat di 3 hari terselenggaranya festival. Wajah-wajah gembira yang tampak nyata bukan hanya milik pengunjung, namun tersirat pula dari para artis dan musisi penampil, karena akhirnya bisa kembali menghibur para penggemar dan mendengar riuh tepuk tangan secara langsung.
Perasaan bahagia yang tentunya tidak bisa tergambarkan bagi yang hadir saat itu menjadi momen berharga yang pastinya selalu terpatri di hati maupun ingatan dan menjadi penyemangat dalam menjalani tahun 2022 dengan lembaran dan harapan baru.
Memasuki tahun 2023, Java Jazz Festival akan kembali menyambut di depan mata. Tanggal 2, 3 dan 4 Juni 2023 telah ditentukan menjadi monumental kembalinya JJF.
Selama 17 tahun penyelenggaraan, musisi kelas dunia baik Indonesia dan mancanegara maupun pengunjung festival telah menjadi saksi sejarah tonggak pencapaian JJF selama ini.
Kenyamanan dan keamanan semua pihak yang akan hadir di festival tetap menjadi prioritas utama perayaan Jakarta International Java Jazz Festival ke 18 tahun.
Informasi tiket dan lineup akan diumumkan lebih lanjut. Ikuti media sosial resmi JJF di Instagram, Facebook, Twitter & TikTok di @JavaJazzFest untuk berita terbaru./*
Comments 3