humaniora.id – Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 menandai pencapaian signifikan bagi Partai Golkar, yang terlihat dari posisinya yang mengesankan dalam hasil hitung cepat atau quick count. Menempati posisi kedua, Partai Golkar berhasil mengungguli beberapa pesaingnya, sementara PDI Perjuangan (PDIP) masih memimpin di peringkat pertama.
Puteri Komarudin, politisi muda dari Partai Golkar yang juga merupakan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, menjelaskan beberapa alasan di balik kesuksesan ini dalam sebuah program yang disiarkan di Kompas TV. Hasil quick count Pilpres juga menunjukkan keunggulan bagi Prabowo-Gibran, sementara suara Golkar dalam hitung cepat menempatkannya di peringkat kedua, mengungguli Partai Gerindra. Apa kunci dari keberhasilan Partai Golkar dalam Pemilu 2024 ini?
Selain Puteri Komarudin dari Pasangan Calon 02, Kompas TV juga mendiskusikan hal ini dengan Juru Bicara Tim Nasional Anies-Muhaimin, Mustofa Nahrawardaya Karaniya Dharmasaputra dari TPN Ganjar-Mahfud. Puteri Komarudin menjelaskan mengapa partai yang dipimpin oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto ini berhasil menduduki peringkat kedua sementara PDIP masih memimpin.
“Pertama, ini karena kesadaran rakyat akan kontribusi Pak Prabowo sebagai salah satu alumni terbaik dari Golkar. Sebelumnya, beliau juga berperan dalam pembentukan Gerindra dan mengemban peran sentral dalam pertumbuhan partai tersebut,” ujar Puteri Komarudin kepada suarakarya.id di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Selanjutnya, kata Puteri, Partai Golkar adalah yang pertama secara tegas mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2024, yang dideklarasikan pada bulan Oktober 2023, bertepatan dengan perayaan HUT Golkar ke-59.
“Partai Golkar adalah yang pertama secara tegas mendeklarasikan dukungan untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran sebelum partai Pak Prabowo (Gerindra-red) sendiri mendeklarasikan dukungan untuk Pak Prabowo sebagai calon presidennya. Begitu juga dengan partai-partai lain di Koalisi Indonesia Maju (KIM),” tegas Ketua DPP Golkar ini.
Alasan ketiga yang jelas, menurut Puteri, adalah karena kenaikan suara Partai Golkar juga disokong oleh statusnya sebagai kekuatan politik nasional yang telah lama berdiri, selain PDIP dan PPP. Partai Golkar telah mengikuti serangkaian pemilihan umum dan memiliki basis pemilih yang jelas, setia, militan, dan tersebar di seluruh wilayah nusantara. Selain itu, infrastruktur pengurus Golkar yang solid telah menjangkau hingga ke akar rumput.
“Partai Golkar telah berusia 60 tahun pada tahun ini (2024), dan para kandidatnya dikenal sebagai pejuang yang tangguh dan berdedikasi di daerah pemilihan masing-masing. Selama masa pemerintahan Pak Jokowi, kami adalah salah satu partai yang paling konsisten mendukung kebijakan pemerintah, baik di parlemen maupun di eksekutif,” tambah Puteri.
Berdasarkan hasil penghitungan suara atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (20/2/2024), Partai Golkar telah mencatatkan kenaikan suara sebesar 15,02 persen, naik sekitar 3 persen dari pemilu sebelumnya.
“Alhamdulillah, kami sangat gembira dengan hasil perolehan suara partai. Karena sejak awal kami mendukung Prabowo-Gibran, survei terakhir menunjukkan bahwa 70 hingga 80% konstituen Golkar mendukung pasangan ini, yang merupakan angka tertinggi dalam sejarah Partai Golkar. Hal ini menandai perbedaan dari pemilu sebelumnya (2019), di mana hanya sekitar 50 hingga 60% yang mendukung calon yang kami usung. Namun, pada tahun ini, kesetiaan terhadap Prabowo dan Gibran jelas lebih kuat lagi. Sekitar 80% anggota Golkar beralih mendukung Prabowo-Gibran. Ini terlihat dari dukungan yang kami terima,” jelas Puteri.
Selama kampanye selama tiga bulan, Golkar selalu mengadakan roadshow yang melibatkan Prabowo atau Gibran di setiap acara.
“Kami juga mengadopsi tema yang digunakan dalam kampanye Koalisi Indonesia Maju (KIM), seperti senam joget gemoy. Kami juga menyelenggarakan pembagian makan siang dan susu gratis di beberapa provinsi, serta mempromosikan program-program yang dekat dengan Prabowo dan Gibran. Misalnya, pembagian makan siang dan susu gratis untuk ibu menyusui, serta program hilirisasi yang diwarisi dari Presiden Jokowi, yang kami perjuangkan selama kampanye,” tambahnya.
“Pak Prabowo dan Mas Gibran telah menjadi bagian integral dari kampanye kami. Trend menunjukkan bahwa mereka berdua akan memenangkan Pilpres ini, dan itu tercermin dari dukungan yang konsisten dari Partai Golkar, baik terhadap pemerintahan Pak Jokowi maupun kepada Prabowo dan Gibran,” imbuhnya.
Mengenai pengawalan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Puteri menegaskan bahwa Golkar akan mengawal proses penghitungan suara dari awal hingga akhir, untuk memastikan bahwa suara pasangan calon nomor 02 tidak mengalami kecurangan dan bahwa suara partai tidak dimanipulasi oleh pihak lain.
“Kami memiliki saksi di setiap TPS di seluruh Indonesia untuk memastikan keabsahan proses pemungutan suara. Ini adalah tanggung jawab bersama kami untuk melindungi integritas pemilu,” tegas
Puteri.
“Dan jika ada dugaan atau bukti kecurangan, kami akan mengikuti prosedur konstitusional dengan melaporkannya kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), yang bertanggung jawab atas pengawasan pelaksanaan Pemilu ini,” tambahnya.
Mengenai rapel Bantuan Sosial (Bansos), sebagai Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri menjelaskan bahwa merapel Bantuan Langsung Tunai (BLT) bukanlah hal baru. Dia menunjukkan bahwa hal ini telah dilakukan sebelumnya atas pertimbangan efisiensi distribusi, seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya yang merapel bansos pada bulan Juni-Juli.
“Pada tahun lalu, BLT direncanakan untuk bulan Juni karena proses pencairannya, dan hal serupa terjadi pada akhir tahun. Ini bukan praktik baru dan telah dilakukan pada APBN tahun-tahun sebelumnya. Sementara pembagian beras dilakukan untuk mengatasi dampak El Nino di beberapa wilayah Indonesia,” terang Puteri.
“Di daerah pemilihan saya, misalnya, terdapat dampak yang signifikan dari El Nino, yang menyebabkan penundaan musim tanam. Hal ini telah dijelaskan oleh pemerintah. Jika ada pihak yang merasa ada kecurangan, mereka memiliki hak untuk melaporkannya kepada lembaga yang berwenang seperti Bawaslu atau Mahkamah Konstitusi (MK),” pungkasnya.
Dengan demikian, penjelasan Puteri Komarudin tentang kemenangan Partai Golkar dalam Pemilu 2024 dan komitmennya terhadap integritas proses demokrasi menyoroti kesuksesan partai tersebut dalam mencapai posisi yang kuat serta keberpihakan terhadap kepentingan rakyat dan integritas pemilu yang bersih.