Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp humaniora.id
Kesendirian dan Kebersamaan
Kesendirian mendorong kita untuk memahami jalan hidup.
Kebersamaan menghiasi hidup dengan suka cita dan kebahagiaan.
Kesendirian membuat kita berpikir untuk apa diciptakan.
Kebersamaan membawa kita pada kenyataan,
bahwa hidup ternyata membutuhkan orang lain
untuk mencapai cita-cita.
Kesendirian menyadarkan kita
merenungi dan merasakan begitu banyak kenikmatan dan
kebahagiaan yang Allah berikan.
Kesendirian memberi perenungan bahwa
kesedihan dan kebahagiaan seperti dua sisi mata uang.
Kesendirian dibutuhkan untuk mengasah rasa dan pikiran,
meningkatkan kualitas diri manusia.
Kebersamaan makin menampakkan
wujud kelebihan dan kekurangan kita masing-masing.
Kebersamaan memberi wahana mengungkapkan kebahagiaan dan
tempat kita bisa berbagi kesedihan.
Kebersamaan dibutuhkan untuk menimba
kelebihan dari orang lain dan berkaca atas kekurangan.
Kesendirian dibutuhkan untuk mengasah batin dan
jiwa, menaikkan derajat manusia.
Kebersamaan diperlukan untuk mewujudkan
nilai kemanfaatan manusia kepada sesamanya.
Kesendirian dan kebersamaan dibutuhkan sebagai ruang di mana jiwa dibentuk untuk menghadapi kehidupan yang harus dijalani. Media untuk melihat ke dalam diri dan menengok keluar kehidupan nyata. Menjadi sarana menyiapkan rencana dan kemudian mengamalkan dalam tindakan nyata. Menjalani peran dan tugas di panggung dunia, yang telah Allah tetapkan skenarionya.
Kita hanya menjalankan tugas memerankan lakon.
Mengisi panggung besar Allah semata.
Sebelum pulang ke rumah kita sebenarnya.
Rumah keabadian dimana kita akan hidup selamanya.
Aamiin ya rabbal ‘alamin.
17 Mei 2020 Jam 20:42
Dikutip dari Buku Kumpulan Puisi “Intuisi Tasbih, Semesta Kata Lilik Muflihun” Penyelaras Eddie Karsito & Ervik A. Susanto