Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp humaniora.id
AIR MATA TUMPAH
Barangkali hujan tahu
Di sini ubun-ubun hampir nguap
Menjadi mendung yang bersiap-siap
Hujan turun
Mendinginkan hatiku dan hatimu
Pada terik matahari
Ataupun celoteh di televisi
Harga-harga merangkak tinggi
Gaji tak pernah naik
Beban semakin menjadi
Walau uang-uang berubah gambar dan warna
Tetap saja tak kuburkan gelisah
Menjadi batu-batu
Terkikis hujan kali ini
Agar aku dan kamu lupa
Hari-hari perlu dinikmati
Walaupun pedih tak terperi
Barangkali hujan tahu
Kesahmu dan kesahku
Hingga di sini
Hujan turun seolah tak henti
Dada yang basah
Air mata tumpah
Kaliwungu, 2023
Biodata :
Ngadi Nugroho, lahir 28 Juni di Semarang. Lulusan Teknologi Pertanian yang mencoba belajar menulis sastra.
Beberapa sajaknya termaktub dalam beberapa antologi ( Lampion Merah Dadu, Jazirah XI Laut dan Kembara Kata-kata, Progo7, Dunia: Suara Penyair Mencatat Ingatan dll ) dan terbit di sejumlah media massa online ( Media Indonesia, Balipolitika.com, Riausastra, Magrib.id, Barisan.co, Sukusastra.com, ngewiyak.com. Lamanriau.com, Majalah Elipsis, Majalah Jurnal Sastra Santarang, Pustaka Kabanti Kendari dll)
Email : ng.adinugroho81@gmail.com