humaniora.id – Seni dan budaya wayang Indonesia sudah merambah jauh ke dunia internasional. Pada tanggal 7 November 2003, UNESCO mendeklarasikan wayang Indonesia sebagai Karya Agung Warisan Kemanusiaan Lisan dan Nonbendawi.
Deklarasi diadakan di Paris-Prancis. Selanjutnya pada tanggal 1 Desember 2006 didirikan Asean Puppetry Association (APA) yang deklarasinya dilaksanakan di Istana Wakil Presiden dan disaksikan oleh Wakil Presiden RI saat itu, Yang Mulia Bapak Jusuf Kalla.
Sekretariat Asosiasi Wayang Asean berada di Jakarta.
Untuk lebih melestarikan, mengembangkan, mempromosikan dan memasyarakatkan wayang, serta meningkatkan kerjasama antar komunitas wayang/wayang di seluruh dunia, Indonesia telah bergabung dengan UNIMA International.
Sesuai dengan Konstitusi UNIMA, untuk bergabung dengan UNIMA Internasional di suatu negara harus dilakukan oleh organisasi dalang nasionalnya; dalam hal ini UNIMA Indonesia didirikan oleh Sena Wangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia/Sekretariat Wayang Nasional Indonesia) dan Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia/Persatuan Dalang Indonesia). Deklarasi berdirinya UNIMA Indonesia ditandatangani pada tanggal 15 Desember 2009.
Union International de la Marionette (UNIMA) sebagai organisasi internasional saat ini beranggotakan 68 negara yang berasal dari Asia, Eropa, Amerika Serikat, dan Australia dengan kantor pusat di Charleville-Mezieres, Perancis.
Sejarah Singkat UNIMA
UNIMA Indonesia didirikan pada tanggal 16 Desember 2009 di Jakarta, Deklarasi Pendirian UNIMA Indonesia ditandatangani oleh Drs. H. Solichin, Ketua Sekretariat Nasional Wayang Indonesia [SENAWANGI], Bapak Ekotjipto, Ketua Persatuan Dalang Indonesia [PEPADI], Bapak Dadi Pudumjee [Presiden UNIMA Internasional], Bapak Jacques Trudeau [Sekretaris Jenderal UNIMA Internasional ] pada tanggal 15 Desember 2009 di Kantor SENA WANGI-Jakarta. Deklarasi Berdirinya UNIMA Indonesia dibacakan oleh Drs. TA. Samodra Sriwidjaja di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta pada tanggal 16 Desember 2009 dan disaksikan oleh Wakil Presiden RI Yang Mulia DR. Boediono, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Wakil Menteri Luar Negeri, Bapak Dadi Pudumjee, Bapak Jacques Trudeau, Duta Besar Luar Negeri, komunitas pedalangan dan undangan lainnya.
Asal-Usul UNIMA
Asal usul wayang golek Indonesia yang kini dikenal secara internasional juga dengan nama WAYANG, telah ada lebih dari 1500 tahun yang awalnya berbentuk penghormatan dan pengabdian kepada roh nenek moyang.
Meskipun pengaruh budaya Jawa kuno dominan, dan pengaruh Sunda, Bali, Sumatra, dll juga kuat, masuknya agama Hindu, Budha, Islam, dan Kristen di Indonesia sampai batas tertentu berkontribusi terhadap format dan isi bahasa Indonesia masa kini. wayang.
Wayang bukan hanya sekedar hiburan lain, tetapi telah menjadi sumber nilai-nilai moral yang luhur, ajaran moral di samping fungsinya sebagai sarana penyebaran informasi.
Kisah Ramayana dan Mahabharata yang berasal dari India telah menjadi cabang utama cerita wayang tidak hanya di india tetapi juga di belahan dunia lain seperti kawasan Asia Tenggara.
Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 60 jenis wayang dan wayang golek termasuk yang berkisah non Ramayana-Mahabharata: seperti wayang Suluh, Wayang Gebyog, Wayang Beber, Wayang Suket, Wayang Si Gale-Gale, SiI Unyil (yang pernah ada). begitu populer di televisi Indonesia seperti Muppet Show di USA), Wayang Potehi, dll.
Berbagai jenis wayang Indonesia, khususnya Wayang Kulit Purwa, Wayang Bali, Wayang Orang, dan Wayang Golek Sunda, telah banyak dipentaskan di luar negeri.
Namun perjumpaan dengan wayang negara lain dalam hal pendirian organisasi dimulai pada tahun 2006 ketika ASEAN Puppetry Association dibentuk di Jakarta yang beranggotakan 10 negara anggota ASEAN (Brunei Darussalam,
Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar/Burma, Filipina , Singapura, Thailand, Vietnam; lalu Asian Puppetry Gathering (China, India dan india) tahun 2008 di Yogyakarta, Indonesia.
Pengurus Pusat Nasional UNIMA Indonesia adalah sebagai berikut:
Presiden : Duta Besar T.A. Samodra Sriwidjaja
Wakil Presiden : DR. C. Harinowo
Wakil Presiden : Mariani Oyong
Sekretaris Jenderal : Susanto Hartanto
Wakil Detik. Umum : Maria Theresia Widyastuti
Bendahara : Maria Yulita Samodra
Anggota Dewan Pusat Nasional UNIMA Indonesia adalah:
– dr. MAS Hikam
– DR Al Zastrouw Ngatawi
– Gaura Mancacaritadipura
Visi
- Wayang Indonesia menjadi sarana dan wadah untuk meningkatkan pemahaman dan persahabatan antar bangsa menuju perdamaian dan kesejahteraan dunia
Misi
- Menggencarkan sosialisasi seni dan budaya wayang Indonesia di luar negeri.
- Meningkatkan kerjasama di bidang pedalangan melalui berbagai organisasi dan lembaga pedalangan di tingkat sub-regional, regional, dan global.
- Memanfaatkan wayang sebagai instrumen diplomasi untuk meningkatkan persahabatan dan saling pengertian antar bangsa.
- Tetap menampilkan wayang/wayang Indonesia dengan kualitas terbaiknya di kancah internasional agar dapat menjadi teladan wayang kulit di dunia.
Sekretariat UNIMA