Bekasi, humaniora.id – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DR. Ahmad Syaikhu melaunching buku “Berdamai dengan Sunyi” di Islamic Center Bekasi, Kamis 22/7.
Buku Berdamai dengan Sunyi ini tidak ada kaitannya dengan politik sama sekali. Tetapi adalah sebuah dunia yang dibangun menyandang disabilitas (tuna rungu) Amatullah Basiimah. Ditulis oleh wartawan senior Bekasi Amin Idris, Imran Nasution, Chotim Wibowo dan Zaenal Arifin.
Buku menceritakan perjuangan Basiimah membangun dunianya. Hingga ia menjadi, tim yang menulis mushaf al-Quran untuk tuna rungu, Kementerian Agama RI. Selain itu Basiimah dan Keluarganya juga telah membangun sekolah disabilitas di Jatiasih, Bekasi. Dia menjadi kepala sekolahnya. Dan biaya sekolah itu gratis!
“Mushaf Al-Quran untuk tuna rungu merupakan yang pertama di Indonesai dan bahkan di dunia. Maka prestasi yang dicapai Basiimah merupakan kebanggan bagi Indonesia,” tutur Presiden PKS ini dalam sambutan launchingnya.
Menurut Ahmad Syaikhu, Al-Quran adalah mukjizat. Kemukjizatannya akan bisa dirasakan oleh seluruh umat manusia. Tidak terkecuiali yang mempunyai keterbatasan.
“Dengan sentuhan Ananda Amatullah Basiimah, Al-Quran, kini dapat dibaca oleh kaum tuna rungu (tuli) melalui bahasa isyarat. Buku ini memotivasi orang untuk tetap bisa berkarya meskipun dia difabel,” tambah Wakil Walikota Bekasi 2013-2018 ini.
Sementara itu ketua tim penulis Amin Idris mengatakan, saat ini dunia digegerkan oleh prestasi kaum disabilitas Indonesia. Diantaranya Panji Surya Sahetapy. Putera penyanyi kondang Dewi Yull-Roy Sahetapy yang tuna rungu ini memukau Amerika.
Surya meraih beasiswa di Rochester Institute of Technology (RIT) dan lulus dengan gelar cumlaude. Di tanah air, Surya kerap membagikan kegiatannya sebagai aktivis dalam GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) dan membuka kelas bahasa isyarat Indonesia (BISINDO).
“Yang terbaru adalah prestasi Puteri Ariani, yang sukses di America’s Got Talent. Ini merupakan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Dan menunjukkan bahwa kaum disabilitas juga mempunyai talenta yang tidak kalah dengan manusia normal,” tutur Amin Idris, yang juga salah seorang pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) ini.
Maka, kehadiran Amatullah Basiimah, lanjut Amin, menambah deretan kaum disabilitas Indonesia yang berprestasi dan bermanfaat untuk umat.
“Saya yakin masih banyak kaum disabilitas Indonesia yang mempunyai talent bagus, namun belum mendapat saluran yang wajar. Jika ini digali terus, maka akan lahir Basiimah-Basiimah berikutnya,” yakin Sekjen Islamic Center Bekasi ini.
Tentu banyak yang bertanya. Siapa Basiimah ini? Nah, ini dia! Siapa sangka, Basiimah ternyata adalah puteri tokoh pendidik Bekasi, pengelola yayasan pendidikan YAPIDH di Jati Asih, Heri Koswara (Herkos). Herkos saat ini juga sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Jawa Barat dari PKS!.* ()