Jakarta, Jumat, 1/12/2023, humaniora.id – ”Puisi adalah kesaksian manusia lewat kata-kata,” ujar Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri (SCB) pada acara diskusi sastra dan bedah buku antologi puisi tunggal Impromtu Terzina karya Ewith Bahar di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB.Jassin, Lantai 4, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, Kamis sore (30/12/2023).
Dikatakan lagi oleh SCB, berkaitan dengan puisi yang mula-mula adalah kata, dan puisi menambah pertambahan makna.
“Makna di dalam puisi adalah nikmat, dan kata-kata tersebut adalah nikmat.Elaborasi dari kata nikmat itu penting karena dapat membawa pengadaan makna sebab hidup adalah pelaksanaan sebanyak.mungkin makna-makna.Puisi adalah kesaksian manusia lewat kata-kata,” ucapnya.
Seperti diketahui buku antologi puisi Impromtu Terzina karya Ewith Bahar keluar sebagai juara pertama sayembara Hari Puisi Indonesia (HPI) tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Hari Puisi, berhadiah Rp 50 juta.
Menurut Maman S Mahayana hadiah sebesar Rp 50 juta tersebut merupakan penghargaan terhadap penciptaan sebuah karya puisi.
” Karena karya puisi memiliki nilai tinggi dan bermartabat.Bahkan negeri ini terbentuk dari puisi dan kata.Puisi Ewith Bahar sangat kuat di metafora,” kilahnya.
Octavianus Masheka, Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) pada kesempatan acara- yang menghadirkan moderator Kurnia Effendi -memberi kata sambutan.
“Acara diskusi dan bedah buku antologi puisi Impromtu Terzina karya Ewith Bahar bukan merupakan produksi TISI.Meskipun yang selenggarakan Dewan Kesenian Jakarta atau Kumite Sastra, Kang.Maman dan Bang Tardji harus mempertanggungjawabkan kenapa buku antologi puisi Ewith Bahar bisa keluar sebagai juara satu, “tegasnya.
Sayembara Buku Puisi
Sementara itu Maman S Mahayana, secara panjang lebar dan sistematis menjelaskan tentang sayembara buku puisi Yayasan Hari Puisi yang meliputi latar belakang, latar depan, persyaratan, hadiah
dan dewan juri.
BANJIR
Di kolam raksasa zaman mutakhir
Tak ada ikan mas, kecuali mobil-mobil
Menggeliat-geliat dipermainkan deras air
GEMURUH AIR KALI
Bunyi gemuruh air kali
datang dari celah malam buta
esoknya riuh ramai kamar pengungsi
KEAUTENTIKAN
Bangunan Kecil yang Indah
Kesadaran estetik
Menegaskan konsep
Kredo atau pengantar
Judul sebagai lanjaran memasuki tema
Trilin (three line): tiga larik
Berirama: a-b-a
“…obat ketenangan batin, kebahagiaan, dan
harapan.”
… tidak menulis pesimisme, ketakutan,
kesangsian.
… tidak menulis yang muluk-muluk, gagah
perkasa, keputusasaan
… hanya menuliskan kesederhanaan .
KEPADUAN
Penyusunan
Judul sebagai bagian dari isi
Kekompakan hubungan antarpuisi
BEETHOVEN
Kendati hidup tajam seperti tikam
ditekannya kuat hasrat bunuh diri pada tuts
melodi mengalir, indah menghujam
KEDALAMAN
Wawasan pengetahuan, keluasan bacaan
Puisi memberi—menawarkan banyak hal
IMPROMPTU TERZINA
Impromptu—improvisasi …
Terzina—puisi tiga larik
Impromptu Terzina: Improvisasi tematik dalam
tiga larik
KEMATANGAN
Diksi: metafora, paradoks, simbolisme, dst.
Permainan kata, frasa, kalimat
METAFORA PENULIS KECIL DAN PENULIS BESAR
PK: “Menuliskan SEMUA yang diketahui”
PB: “Mengetahui SEMUA yang dituliskan”
CATATAN
Proporsionalitas
Urutan dan pilihan tema
Jejak penyair
Konsep improvisasi:
“Tema sebagai inspirasi atau sebagai pemantik?
Permainan antarlarik.Larik ketiga sebagai pesan, tema, jawab atau
mempertahankan konsistensi,” pungkasnya.(***)
Kontributor : Lasman Simanjuntak