Jakarta, humaniora.id – Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) sepakat menjalin kolaborasi dengan Badan Pengawas Pemilu atau BAWASLU,Jakarta Pusat. Khususnya dalam hal pemberitaan yang mencerahkan dan mengedukasi masyarakat seputar pemilu 2024. Hal tersebut mengemuka saat kedua lembaga tersebut beraudiensi di Graha Mental Spiritual, Tanah Abang Jakarta Pusat, Selasa 14/2.
Audiensi berlangsung dalam suasana hangat dan penuh rasa kekeluargaan. Dari PJMI tampak hadir Ketua Umum Ismail Lutan, Wk. Ketua Umum Bidang Informasi, Humas dan Data Aliyudin Sofyan, Anggota Dewan Penasehat Muhammad Anthony dan Ketua Bidang Kesmas Anugrah Widhy.
Sementara dari Bawaslu Jakpus hadir Koord Divisi Pencegahan, Partisipasi Publik, dan Humas Cecep A Rukman, dan beberapa ketua bidang lain.
Menurut Cecep, kolaborasi dengan media, khususnya yang tergabung dalam PJMI sangat dibutuhkan. Terutama untuk menyampaikan tahapan-tahapan pemilu dan kemungkikan pelanggaran yang dilakukan oleh para kontestan dan simpatisan.
“Saat ini tahapan pemilu yang sedang kita lakukan adalah pendataan pemilih. Petugas pantarlih sedang bekerja. Kami minta media dapat menginformasikan kepada masyarakat agar melayani petugas di lapangan, agar mereka terdaftar,” tutur Cecep.
Dikatakan Cecep, kendala yang sering muncul di lapangan dalam tahapan ini adalah, kurang kooperatifnya masyarakat. Terutama yang tinggal di komplek elit dan apartemen. Mereka enggan menerima petugas.
Sementara itu Ketua Umum PJMI Ismail Lutan mengatakan, audiensi dengan Bawaslu Jakpus merupakan rangkaian dari kunjungan ke seluruh stakeholder penyelenggara pemilu. Mulai dari Bawaslu, KPU, Partai Politik maupun calon anggota legislatif dan calon anggota DPD.
“Tujuannya, Antara lain, untuk mendapatkan informasi dari tangan pertama. Sehingga berita-berita yang disajikan oleh wartawan yang tergabung dalam PJMI berimbang dan dapat dipertaggungjawabkan,” tuturnya.
Anggota PJMI, lanjut Ismail Lutan, selain sebagai penyebar informasi, juga merasa ikut bertanggungjawab untuk mengedukasi masyarakat. Sehingga Pemilu dapat berjalan sukses.
“Kita tentu tidak ingin pemilu 2024 kacau. Karena, kalau itu yang terjadi, yang rugi adalah kita semua. Jadi masyarakat harus diedukasi agar cerdas berdemokrasi,” tamabhnya.
Sebelum audiensi berlansung di tempat yang sama Bawaslu Jakarta Pusat meluncurkan Komunitas Digital Pengawasan Pemilu yang diberi nama Jarimu Awasi Pemilu di Jakarta.
Jarimu Awasi Pemilu merupakan salah satu upaya Bawaslu meningkatkan partisipasi publik dalam pengawasan proses demokrasi untuk menghasilkan Pemilu yang damai, jujur, dan adil.
Selain peluncuran Komunitas Jarimu Awasi Pemilu, Bawaslu Jakarta Pusat juga menggelar Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Tahun 2023.
Deklarasi Kampanye Damai dibacakan oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta Pusat Johnson Saut Samosir.
Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan dari Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), HMI, PMII, GMKI, KOHATI, Korpri, dan instansi terkait lainnya.(***)