Humaniora.id, Tangerang – Pertamina Student Athletics Championships (SAC) Indonesia 2024-2025 National Championship resmi dimulai pada Kamis, 20 Februari 2025. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia ini digelar selama tiga hari, 20-22 Februari 2025, di Stadion Benteng, Tangerang, Banten. Opening ceremony berlangsung meriah dengan meriah serta kehadiran pejabat daerah dan nasional.
Sebanyak 3.526 pelajar dari 312 sekolah turut berpartisipasi di kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 288 pelajar adalah juara dari masing-masing regional qualifiers (Sumatera, Central Java, Bali Nusra, West Java, Jakarta Banten, dan East Java) yang akan memperebutkan gelar ”Champion SAC” di babak final. Sementara itu, 3.238 pelajar lainnya bersaing dalam SAC Indonesia Junior Challenge 2025, kompetisi yang menjadi bagian dari rangkaian acara utama dan diperuntukkan bagi pelajar tingkat SD serta SMP se-Banten.
Opening ceremony dibuka dengan sambutan dari PJ Wali Kota Tangerang, Nurdin. Ia mengungkapkan kebanggaannya karena Kota Tangerang dipercaya menjadi tuan rumah babak puncak Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 National Championship.
“Mudah-mudahan dengan event ini, kita bisa menemukan bibit-bibit atletik terbaik Indonesia. Banyak talenta muda yang mungkin selama ini belum terasah, dan melalui kompetisi seperti ini mereka bisa berkembang hingga ke level profesional,” ujar Nurdin.
Dalam sambutannya, Nurdin didampingi oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang, Andri Septiawan Permana, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tangerang, Jamaluddin, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Tangerang, Kaonang.
Setelah sambutan, pembukaan secara simbolis dilakukan dengan pemukulan gong oleh para tamu undangan. Acara semakin meriah dengan penampilan tari kreasi Kang Nong yang dibawakan oleh para siswa SMPN 1 Kota Tangerang.
Sebagai Direktur Dekosentrasi, Tugas Pembantuan, dan Kerja Sama pada Direktorat Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Nurdin menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, serta berbagai stakeholder dalam menyelenggarakan event olahraga seperti SAC.
“Semangat kolaborasi harus kita wujudkan dalam langkah-langkah nyata, termasuk kerja sama dengan berbagai pihak. Jika ingin kompetisi ini terus berkelanjutan, maka pemerintah daerah harus turut serta dalam mendukung penyelenggaraannya,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bagaimana DBL Indonesia, sebagai penyelenggara SAC, telah berhasil membangun ekosistem olahraga yang melibatkan pemerintah, sekolah, dan pihak swasta. Menurutnya, model ini dapat menjadi contoh bagi event olahraga lainnya agar bisa terus berkembang.
“SAC bukan sekadar kompetisi, tetapi juga alat edukasi bagi masyarakat agar semakin mengenal olahraga atletik, mulai dari lari, lompat, hingga lempar. Harapannya, semakin banyak anak muda yang tertarik dan menekuni atletik secara profesional,” tambahnya.
Kadispora Kota Tangerang, Kaonang, juga mendukung penuh kompetisi ini. Menurutnya, banyak bakat muda yang bisa ditemukan melalui ajang ini. “Semoga dari event ini muncul atlet-atlet berbakat yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dan turut memajukan kota tuan rumah melalui sports tourism,” ujar Kaonang.
Selain National Championship, SAC Indonesia Junior Challenge 2025 juga menjadi sorotan. Kompetisi ini diikuti lebih dari 3.000 pelajar tingkat SD dan SMP se-Banten, yang menunjukkan antusiasme luar biasa dalam dunia atletik.
Nurdin mengapresiasi sekolah, guru, hingga orang tua yang telah mendukung anak-anak mereka untuk ikut serta dalam Junior Challenge. “Ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk menemukan minat dan bakatnya di dunia atletik,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, juga berharap SAC Indonesia Junior Challenge bisa terus berlanjut sebagai ajang regenerasi atlet. “Mudah-mudahan dari sini muncul atlet-atlet muda yang bisa membawa nama Indonesia ke tingkat dunia,” ujarnya.
Dengan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, SAC Indonesia diharapkan dapat terus menjadi wadah pembinaan atlet muda Tanah Air, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga atletik.