JAKARTA, humaniora.id – Lagu-lagu orisinal (ciptaan sendiri) memberi kesempatan bagi musisi memiliki pengaruh lebih besar pada pendengar. Melalui lagu-lagu mereka sendiri musisi dapat menyampaikan berbagai pesan pribadi, membawa sudut pandang baru, atau memicu emosi mendalam.
Lagu memiliki potensi mengubah hidup orang lain dan mempengaruhi budaya secara luas. Lagu-lagu ciptaan sendiri inilah yang diusung musik perform vokal group bernama Temanist.
Grup musik tersebut diawaki Unyep (vocal, guitar), Tri (vocal, percussion) dan Cty (bass) mengenalkan dua single mereka bertajuk “Ya Ramadan” dan “Reuni.”
“Bagi aku musik itu bahasa kalbu yang kemudian aku tuangkan ke dalam musik,” tegas Cty sang pembentot bass Temanist kepada humaniora.id melalui sambungan telpon seluler.
Sehaluan dengan pandangan bassis Temanist, Tri sang vokalis sekaligus perkusionis Temanist menyebut musik adalah bagian dari daya hidup.
“Di musik saya sudah tidak lagi bicara tentang karir atau hobi. Tapi lebih kepada aktualisasi mewujudkan sebuah karya sebanyak mungkin. Memberi spirit positif untuk orang banyak,” ungkap Tri filosofis.
Menyimak lagu “Ya Ramadan” dan “Reuni” musik Temanist memiliki pemaknaan berbeda tentang musik. Selain musiknya yang easy listening, karyanya mengandung unsur ruhani yang menjadi bentuk eksistensi pengalamannya.
Mereka bermusyhadah mengungkapkan pengalaman spiritualnya lewat syair dan musik. Seperti kata Unyep (vocal, guitar), musik kata dia, adalah amanah. Misinya bagaimana musik bisa menjadi keberkahan untuk semua.
“Berkah untuk pemusik maupun pendengarnya. Baik berkah secara materi juga keberkahan secara spiritual. Kami bertiga sepakat bagaimana bisa menghidupi musik. Bukan hidup lewat musik. Kurang lebih seperti itu gambaran status musik terhadap kami,” ujar Unyep.
Ke depan lanjut Unyep, pihaknya lebih memperbanyak karya yang relate atau yang sesuai dengan pengalaman yang ada kemudian mereka wujudkan dalam karya musik.
“Sehingga harapannya ke depan karya-karya kami bisa diterima untuk semua kalangan, dan bermanfaat untuk kita dan semua,” ujar Unyep.
Rilis Single Kedua “Reuni”
Sukses dengan single religi “Ya Ramadan,” grup musik yang bernaung di bawah Wave Music Record ini merilis karya terbaru bertajuk “Reuni”.
Lagu ini mengangkat tema kebersamaan dan kerinduan terhadap teman lama. Mengajak pendengar untuk mengenang berbagai momen indah di masa lalu.
“Reuni adalah lagu yang menggambarkan betapa berharganya pertemuan kembali dengan sahabat lama. Mengingatkan kenangan indah yang pernah terukir bersama,” ujar Tri (vocal, percussion) Temanist.
Perjalanan Musik Temanist
Temanist pertama kali dibentuk tahun 2011 dengan formasi awal: Tri (vocal), Cty (guitar), dan Johan W (guitar). Grup ini mengusung konsep musik akustik minimalis dengan membawakan lagu-lagu cover dari berbagai genre.
Di tahun 2014, terjadi perubahan formasi dengan masuknya Dicky (guitar) dan Ferry (guitar), sementara Tri tetap menjadi vokalis utama. Formasi baru ini menghadirkan harmoni vokal yang lebih kuat karena ketiga personelnya bernyanyi secara harmonis.
Perjalanan mereka terus berlanjut hingga 2017, ketika Unyep bergabung menggantikan Ferry. Temanist semakin aktif tampil di berbagai acara musik, terutama di Music Station, hingga akhirnya vakum akibat pandemi.
Namun, semangat bermusik mereka tak padam. Tri dan Unyep tetap berkarya melalui podcast ‘Ipok-Ipok Sinau.’ Setelah pandemi, Cty kembali bergabung menggantikan Dicky, sekaligus memainkan dua instrumen, yaitu bass dan gitar.
Kini, dengan semangat baru, Temanist terus menghasilkan karya orisinal, termasuk single terbaru mereka “Reuni” yang diharapkan dapat menyentuh hati banyak pendengar.
Aura Yazmin, selaku Load Promotion & Artist Management dari Wave Music Record menyampaikan bahwa “Temanist” terbentuk sejak Agustus tahun 2011.
“Kami berbeda dengan yang lain dalam menemukan personil grup ini. Dimana menerapkan metode mencari talent di berbagai daerah,” terang Aura Yazmin menceritakan bagaimana awal mula pihaknya menemukan musik perform vokal group bernama Temanist ini.
Lagu “Reuni” sudah bisa didengarkan di berbagai platform streaming musik. “Jangan lewatkan momen untuk bernostalgia dan menikmati harmoni khas dari Temanist,” tegas Aura Yazmin berpesan./*