Jumat, Maret 24, 2023, 13:06
  • Advertising
  • Shop
  • Contact
  • Press Rilis Media
  • Login
Humaniora.id
Advertisement
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukrim
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukrim
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
No Result
View All Result
Home Sosok

Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon, Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman.” Bag 1

Redaktur by Redaktur
Desember 15, 2022
in Sosok
4
Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon, Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman.” Bag 1
13
SHARES
252
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsAppShare on Twitter
Dengarkan berita ini

Humaniora.id – Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman  – Secangkir kopi hitam cukup membuat Iwan Burnani Toni tak berhenti-hentinya bercerita mengenai jatuh bangun kehidupannya di teater. Bila bercerita tentang teater- daya hidupnya seolah keluar. Kata-katanya sangat ekspresif.

Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon, Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman.” Bag 1

Ia seolah bisa mengenang hal-hal kecil yang di lakukannya saat latihan-latihan puluhan tahun silam bersama almarhum Rendra. Memorinya masih kuat. Selalu terasa ada suasana – dalam kisah-kisahnya yang mengalir.

Tahun ini umur Iwan Burnani Toni genap 70 tahun. Rambut panjangnya terlihat seluruhnya memutih. Ia, di kenal sebagai salah satu aktor Bengkel Teater pimpinan Rendra – sejak di Yogya  sampai Rendra bermarkas di Cipayung Jakarta.

Pertama kali ia terlibat pentas Bengkel Teater adalah: Mastodon dan Burung Kondor pada awal 70an. Semenjak itu ia terus menerus mengikuti pementasan Bengkel Teater. Ia juga mengikuti suka duka perjalanan Bengkel Teater – saat di larang untuk berpentas ..

Sebagai aktor, ia juga sempat terjun ke dunia film. Pernah ia sempat membuat mini seri sinetron Oemar Bakri, dengan Rendra yang berperan sebagai Oemar Bakri. Namun sayang syutingnya berhenti di tengah jalan.

Pernah Sebagai Dubber

Pernah juga ia bekerja sebagai profesi dubber dalam panggung boneka Unyil yang terkenal. Kini ia tetap terlibat aktif dalam dunia film dan teater. Tubuhnya masih terlihat tegap –dan bugar karena dia aktif melakukan latihan-latihan pernafasan seperti yang di ajarkan Rendra dahulu.

Saat BWCF Society bersama Genpi.co dan Ken Zuraida Project – pada Januari 2020, sebelum pandemik meledak, mementaskan versi padat Panembahan Reso, bersama sutradara Hanindawan (Solo) dan pemain utama aktor Whani Darmawan (Yogya), aktris Ine Febriyanti (Jakarta) dan sebagainya, ia terlibat sebagai konsultan.

Berita Lainya:

Toton Hutomi

Toton Hutomi: Sosok Sang Calon Kuat Ketua DPD IVENDO DKI Jakarta, Siap Nahkodai Untuk Dunia

2 minggu ago
Leader One More Makassar

Sirajuddin, Leader One More International dari Makassar, Sisihkan Bonus Untuk Bantu Giat Kemanusiaan di Sanggar Humaniora

2 minggu ago

Paul Soetopo Tjokronegoro “Agriya Ponik” Lakukan Hal Kecil dengan Cinta yang Besar

1 bulan ago

Paulus Soetopo Tjokronegoro : Mengubah Derita Menjadi Berkat

1 bulan ago

Ingatan-ingatannya mengenai Panembahan Reso yang di pentaskan Rendra tahun 1986 – saat itu cukup memberi wawasan amunisi bagi aktor-aktor yang terlibat..

Foto bersama ketika proses karya versi padat naskah Panembahan Reso dengan Sutradara Hanindawan di Gedung Teater Tertutup ISI Solo. (Dari kiri ke kanan, Iwan Burnani Toni, Hanindawan, Seno Joko Suyono, Kelono Gambuh, Kodok Ibnu Sukodok, Budi Klonthonk, Rudolf Puspa)

Kegiatan Di Masa Pandemic

Di masa pandemi ini ia tak tinggal diam. Ia menyutradarai naskah Iwan Simatupang: Petang di Taman namun dalam format film-teater. Para aktornya adalah sutradara-sutradara di Jakarta. ”Pentasnya di panggung Teater Kecil TIM secara terbatas. Pengambilan gambarnya melalui kamera. Dengan sistem cut to cut seperti film” katanya.

Mengapa ia memilh Petang di Taman? Saat ramai-ramai pembongkaran di TIM, ia tiba-tiba teringat – pohon di TIM bagian belakang yang dulu sering menjadi tempat teduh dan tiduran seniman di TIM – seperti sebuah taman yang ada dalam naskah Iwan Simatupang.

Sebuah taman tempat bertemunya orang-orang yang tidak memiliki rumah .”Saya membayangkan petang di taman itu seperti petang di TIM zaman dulu,” katanya.

ADVERTISEMENT

Pengalaman Iwan Burnani berteater bersama Rendra – menarik di ketahui karena menjadi bagian dari pengalaman estetika teater Indonesia dan bagian dari pergulatan aktor-aktor teater Indonesia menemukan bentuk keIndonesiaan dalam teater modern.

Berikut wawancara penulis  Seno Joko Suyono dengan Iwan Burnani Toni.

Wawancara di lakukan di sebuah tempat – di pinggiran Bekasi. Tak semua memang bisa di transkrip di sini. Tapi bagian-bagian terpenting seperti bagaimana saat ia memerankan tokoh-tokoh utama dalam pementasan Rendra – dan bagaimana ia menjalani metode keaktoran Rendra yang ekstra keras, adalah informasi yang bisa memperkaya wawasan teater Indonesia.

Berikut cuplikan wawancara Seno Joko Suyono bersama Iwan Burnani Toni :

Bersambuing ke artikel selanjutnya :  Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra…, Bag 2

 

Sumber :  https://borobudurwriters.id/wawancara/iwan-burnani-toni-saya-ikut-rendra-dari-mastodon-perjuangan-suku-naga-sampai-cucu-sulaiman/

Share5SendTweet3
Redaktur

Redaktur

humaniora.id – Membangun Spirit Inklusif

Related Posts

Toton Hutomi
Sosok

Toton Hutomi: Sosok Sang Calon Kuat Ketua DPD IVENDO DKI Jakarta, Siap Nahkodai Untuk Dunia

by Lee Sandie Tjin Kwang
Maret 12, 2023
Leader One More Makassar
Humaniora

Sirajuddin, Leader One More International dari Makassar, Sisihkan Bonus Untuk Bantu Giat Kemanusiaan di Sanggar Humaniora

by Indri Retno Putranti
Maret 9, 2023
Paul Soetopo Tjokronegoro “Agriya Ponik”
Sosok

Paul Soetopo Tjokronegoro “Agriya Ponik” Lakukan Hal Kecil dengan Cinta yang Besar

by Eddie Karsito
Februari 17, 2023
Paul Soetopo Tjokronegoro : Mengubah Derita Menjadi Berkat
Humaniora

Paulus Soetopo Tjokronegoro : Mengubah Derita Menjadi Berkat

by Igma Budi
Februari 14, 2023
Mbah Jum Penduduk Bumi yang Bikin Iri Para Bidadari
Sosok

Mbah Jum Penduduk Bumi yang Bikin Iri Para Bidadari

by Redaktur
Januari 25, 2023
Next Post
Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 2

Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 2

Comments 4

  1. Ping-balik: Potret Orang-Orang Populer di Buku Memo Kemanusiaan
  2. Ping-balik: Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 2 -
  3. Ping-balik: Pelatihan Seni Peran dan Bagaimana Menjadi Bintang - Humaniora.id
  4. Ping-balik: Iwan Burnani Toni Terus Berkarya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please Subscribe, Like & Share

https://www.youtube.com/watch?v=ffFy9blGpVM

Premium Content

Bisnis yang Memanusiakan Manusia

Kesadaran Kolektif MCI, Bisnis yang Memanusiakan Manusia

November 19, 2022
Dishub Provinsi DKI Jakarta Dukung Penuh Kegiatan Budaya yang Digelar KSBN

Dishub Provinsi DKI Jakarta Dukung Penuh Kegiatan Budaya yang Digelar KSBN

Februari 7, 2023
Ketua Umum PB-PLBSI Prof. DR. Nurdin Purnomo

Ketua Umum PB-PLBSI Prof. DR. Nurdin Purnomo : “Cap Go Meh” Kecerdasan Orang Dulu yang Memiliki Makna Simbolik

Februari 7, 2023

Telusuri Berdasarkan Kategori

Telusuri Berdasarkan Tagar

Agriyaponik Akhmad Sekhu Aris Setiyanto Aspetri Bambang Soesatyo Barongsai berita humaniora Coach Rheo edukasi Ekonomi Entertainment Festival Seni Budaya Nusantara Film Indonesia Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Geopolitik Hari Musik Nasional Hendardji Soepandji Humaniora rumah kemanusiaan iwan burnani Jabodetabek Jose Rizal Manua Komite Seni Budaya Nusantara KSBN Kuliner Indonesia Lilik  Muflihun LokalFilm Majapahit Musik Paul Soetopo Tjokronegoro PJMI Platform Film Pendek Indonesia Premium Puisi Puisi Ngadi Nugroho Pulo Lasman Simanjuntak Remy Sylado Rumah Budaya KSBN Sekber Wartawan Indonesia Senawangi Seni Budaya Stay Home Sutrisno Buyil Tatan Daniel World Dance Day WS Rendra

 

Tentang Kami – Redaksi –  Kode Etik – Pedoman Media Ciber – Disclaimer – Pasang Iklan – Karir

Ads Page (Ruang Iklan)

 

Categories

  • Advertorial
  • Berita & Peristiwa
  • Berita Dunia
  • Catatan
  • Edukasi
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Fesyen
  • Film
  • Gaya Hidup
  • Hukrim
  • Humaniora
  • Info
  • Jabodetabek
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Musik
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Puisi
  • Sastra
  • Seni Budaya
  • Sosok
One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen

PojokInfo

Ita Purnamasari Rilis Singe
Info

Ita Purnamasari Rilis Singe Terbaru “Jantung Hatiku” Sampaikan Pesan-Pesan Keagamaan Melalui Karya Seni Musik

by Lee Sandie Tjin Kwang
Maret 21, 2023
0

humaniora.id - Masih ingat dengan penyanyai wanita era tahun 90-an...

Load More
Atribut Width dan Height di Tag Marquee Rumah Berita - humaniora.id | Membangun Spirit Inklusif - Terima kasih telah menjadi pembaca setia humaniora.id

©22 web by igmastudio

No Result
View All Result
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukrim
    • Humaniora
    • Berita Dunia

©22 web by igmastudio

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?