humaniora.id – Dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional 2023, DPP KSBN (Dewan Pimpinan Pusat Komite Seni Budaya Nusantara) akan menggelar pagelaran musik spektakuler bertajuk, ‘Festival Musik Tradisi dan Orkestra Musik Nusantara.’
Acara yang melibatkan para artis, musisi, tokoh seni dan budaya Nusantara ini, akan digelar di Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta Barat, Kamis, 9 Maret 2023 mendatang.
Musik tradisional Indonesia menjadi interes bagi DPP KSBN untuk digaungkan agar warisan budaya bangsa tersebut tetap lestari dan memberi kemanfaatan bagi bangsa.
“Musik tradisional Indonesia merupakan salah satu warisan budaya yang harus dipertahankan. Dilestarikan dari generasi ke generasi agar tidak punah,” ujar Ketua Umum KSBN (Komite Seni Budaya Nusantara), Mayor Jenderal TNI (Purn.) Drs. Hendardji Soepandji, S.H. kepada humaniora.id, di Jakarta, Rabu (18/01/2023).
Merawat musik tradisional Indonesia, kata Hendardji, sama halnya melestarikan budaya Nusantara. “Hal ini bukan kewajiban satu orang saja, atau lembaga tertentu. Tapi kewajiban bersama bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Sebagai institusi sosial kemasyarakatan, lanjut Hendardji, KSBN memiliki posisi strategis. Tidak hanya mitra pemerintah atau Negara, tapi juga dapat melaksanakan aktifitas sendiri yang betul-betul bisa dirasakan manfaatnya untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara.
Hendardji berharap, penampilan Orkestra Musik Nusantara pada perayaan Hari Musik Nasional nanti dapat menjadi simponi indah yang menyiratkan Bhinneka Tunggal Ika.
“Simbolisasi melalui alat musik yang diambil dari bumi Nusantara dengan instrumen musik yang berbeda karakter, antara lain; tiup, gesek, pukul, dan petik. Sebuah perbedaan yang menyatu menjadi kekuatan dan keindahan dalam hidup,” ungkapnya.
Di puncak peringatan Hari Musik Nasional nanti, melalui Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Ristek, kata Hendardji, DPP KSBN berusaha mengundang UNESCO. Upaya tersebut antara lain dalam rangka mempercepat proses agar alat musik Kolintang asal Indonesia segera diakui sebagai ‘Warisan Budaya tak Benda’ di Badan PBB.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Panitia Pelaksana ‘Festival Musik Tradisi dan Orkestra Musik Nusantara,’ Tamunan Kiting, SE menyampaikan tentang kesiapan pelaksanaan acara.
“Peringati Hari Musik Nasional ini akan digelar sehari penuh. Dari mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB,” terang Tamunan Kiting, SE.
Untuk membangun atmosfir etnik zona pertunjukan, di sekitar taman Fatahillah juga akan disetting sedemikian rupa. Sehingga menampilkan keunikan dan kekhasan yang mencitrakan keragaman budaya Nusantara.
Panggung diisi dengan berbagai pertunjukan seni budaya, pergelaran orkestra musik, talk show, workshop seni, pameran, serta bazaar bertemakan Nusantara.
“Panggung diantaranya akan diisi penampilan grup musik Kolintang senior, dan grup musik Kolintang milenial. Ditampilkan juga musik tradisi bergenre Keroncong, Gambang Kromong (Betawi), Angklung, Gamelan, dan musik etnik lainnya,” ujar Tamunan.
Secara khusus panitia, menurut Tamunan, juga akan menampilkan permainan gitar Sape dari 5 Provinsi di Kalimantan.
“Sebelum menampilan permainan gitar Sape akan diadakan workshop pembuatan gitar Sape. Workshop juga akan membedah pembuatan dan cara memainkan musik Kolintang,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Kebudayaan DPP KSBN ini.
Puncak peringatan Hari Musik Nasional pada malam harinya, papar Tamunan, akan digelar konser musik tradisi dan orkestra musik Nusantara, mewakili musik asli dari 38 provinsi di Indonesia.
Hari Musik Nasional diperingati setiap tanggal 9 Maret. Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013, tentang Hari Musik Nasional.
Hari Musik Nasional disamakan dengan hari lahirnya Pahlawan Nasional Wage Rudolf Soepratman, sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Musik dipandang sebagai ekspresi budaya bersifat universal dan multi dimensional. Representasi nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.
“Sehingga masyarakat pencinta musik Indonesia dan Pemerintah memandang perlu menetapkan Hari Musik Nasional yang diperingati setiap tahun,” ujar Tamunan Kiting, SE. menutup./*
Comments 1