Yogyakarta, Indonesia – Dalam upaya memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan obat herbal dalam dunia medis, Perhimpunan Reumatologi Indonesia (PRI) menggelar simposium “National Rheumatology, Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024” pada 14-15 September di Grand Rohan Hotel, Yogyakarta. Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, diundang sebagai salah satu pembicara utama dalam acara tersebut untuk menjembatani pemahaman antara kalangan medis dan industri jamu.
Dalam simposium tersebut, Irwan menjelaskan kepada para peserta yang sebagian besar terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam dan tenaga kesehatan, mengenai industri jamu dan potensinya sebagai pendukung kesehatan. “Saya hadir di sini untuk memberi pemahaman lebih dalam kepada dokter mengenai dunia jamu. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat mengerti bagaimana industri ini bekerja dan potensi produk jamu dalam menunjang kesehatan masyarakat,” ujarnya dalam wawancara di Solo.
Simposium ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat hubungan antara ilmu dasar dan praktik klinis, tetapi juga untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang reumatologi, osteoporosis, dan penggunaan obat herbal. Acara ini dihadiri oleh dokter spesialis reumatologi, dokter spesialis penyakit dalam, apoteker, dan tenaga medis lain yang berminat mendalami penggunaan obat herbal sebagai terapi pendamping.
Jamu sebagai Terapi Pendamping dalam Reumatologi dan Osteoporosis
Irwan menekankan bahwa produk jamu dapat berfungsi sebagai pendamping obat-obatan farmasi, dengan dampak positif pada kesehatan tulang dan sendi. “Kami di Sido Muncul telah mengembangkan berbagai produk herbal seperti suplemen temulawak, kunyit, daun kelor, dan lain-lain yang terbukti bermanfaat dalam menangani masalah kesehatan, termasuk osteoporosis dan gangguan lambung,” jelas Irwan. Beberapa produk unggulan seperti Sari Kunyit dan Natural Calci Bone menjadi contoh konkret produk Sido Muncul yang ditujukan untuk kesehatan tulang dan sendi.
Produk Natural Calci Bone, misalnya, mengandung komposisi bahan alami seperti daun kelor (Moringa), kalsium, vitamin K2, magnesium, dan vitamin D3, yang mendukung kesehatan tulang serta mengurangi risiko osteoporosis. Kandungan alami ini juga diharapkan memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat farmasi, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan pencernaan.
Mengurangi Efek Samping Obat Kimia dengan Obat Herbal
Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp. Pd-KR, Guru Besar di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), turut mengungkapkan alasan mengapa penggunaan obat herbal perlu mendapat perhatian. Menurutnya, meskipun obat kimia memiliki efek yang cepat, sering kali harganya relatif mahal dan menimbulkan efek samping. Di sinilah peran obat herbal sebagai pendamping untuk menyeimbangkan efek obat kimia, terutama dalam menjaga kesehatan tulang.
“Penggunaan obat herbal dapat mengurangi efek samping dari obat kimia, sebab mengandung antioksidan yang penting dalam mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan,” ujar Prof. Nyoman. Ia juga menegaskan bahwa kandungan mineral seperti kalsium, magnesium, dan vitamin D dalam obat herbal sangat penting dalam pencegahan dan perawatan osteoporosis.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap industri jamu yang konsisten dalam mengembangkan produk herbal berkualitas, Prof. Nyoman merasa Sido Muncul memiliki standar yang baik. Oleh karena itu, PRI memilih Sido Muncul sebagai mitra dalam simposium ini.
Keberlanjutan Jamu sebagai Aset Kesehatan Bangsa
Irwan Hidayat mengungkapkan bahwa upaya Sido Muncul dalam mengenalkan jamu sebagai produk kesehatan sudah berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Selama kurun waktu itu, perusahaan terus memperbaiki proses produksi dengan meniru standar dari industri farmasi dan melakukan uji toksisitas yang ketat untuk memastikan keamanan produk.
“Kami berusaha membangun kepercayaan dari berbagai pihak, terutama kalangan medis, agar penggunaan jamu dapat diterima secara luas sebagai salah satu alternatif dalam menjaga kesehatan,” kata Irwan. Ia juga berharap lebih banyak produk Sido Muncul bisa dimanfaatkan sebagai pendamping dalam terapi medis, khususnya untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi.
Simposium ini menandai langkah penting dalam kolaborasi antara industri jamu dan dunia kedokteran di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengangkat peran jamu sebagai solusi kesehatan yang aman, efektif, dan berkualitas dalam mendampingi terapi medis.