humaniora.id – Sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam telah membuktikan pentingnya masjid sebagai basis pembangunan di segala bidang.
Masjid tidak hanya sekedar tempat ibadah, namun juga menjadi pusat kegiatan keilmuan. Rujukan utama urusan keislaman. Mempertemukan para ulama untuk menyampaikan ajaran Islam, dan sebagai agen sosial dalam masyarakat.
Demikian antara lain disampaikan Camat Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur, Yus Wil Rasid, S.Sos, M.Si, pada acara peresmian dan pengukuhan Pengurus Masjid Jami’ Al Mukhlisin, di Jl. Abdurrahman Gg.Sawo RT. 002 RW.005 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (01/10/2023).
“Fungsi masjid lebih luas. Tidak hanya sebagai tempat ibadah vertikal dan ritual. Tetapi juga sebagai pusat aktivitas masyarakat. Tempat belajar, pusat pengembangan ekonomi, sosial, pusat dakwah, dan pusat pembinaan moral,” ujar Yus Wil Rasid.
Acara peresmian dan pengukuhan Pengurus Masjid Jami’ Al Mukhlisin tersebut ditandai dengan penanda-tanganan prasasti oleh Camat Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur.
Yus Wil Rasid mengharapkan, pengurus masjid seyogyanya bisa mengoptimalkan masjid sesuai fungsinya dengan pemanfaatan yang seluas-luasnya.
Selain peresmian dan pengukuhan pengurus masjid, sekaligus diadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama jamaah Subuh Gabungan Ke-225 DMI Ranting Cibubur Kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur.
Dalam kesempatan tersebut penceramah milenial, Ustadz Ary Zolla (UAZ) menyampaikan, pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam hal kepedulian terhadap sesama.
“Rasulullah SAW adalah teladan dalam hal keadilan. Beliau memperlakukan semua orang dengan adil tanpa memandang suku, warna kulit, atau status sosial,” ujar Ustadz Ary Zolla (UAZ).
Rasulullah SAW, lanjut Ustadz Ary Zolla selalu peduli terhadap kebutuhan orang lain. Beliau aktif dalam memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, baik dalam bentuk materi maupun nasihat.
“Mari kita teladani akhlak Rasulullah ini yang mengajarkan kepada kita untuk selalu berbagi. Termasuk membantu sesama dalam kesulitan,” tambahnya.
Ustadz Ary Zolla juga membahas tentang manajemen kelola masjid dengan empat prinsip. Prinsip pertama; para pengurus kata dia, harus mempunyai sifat Ikhlas, Handal, Serius, Amanah dan imaN atau disingkat IHSAN.
Prinsip ikhlas ini; akan menjadi mindset bahwa masjid itu milik Allah, milik umat bukan milik pengurus begitu juga pengurus itu melayani bukan menguasai. Prinsip Serius, dalam pengelolaan masjid harus serius diutamakan bukan menjadi sampingan.
Prinsip Amanah; bahwa pengurus diawasi oleh Allah SWT. Karena mengelola bangunan dan dana dari umat. Sehingga dikembalikan kemanfaatannya ke umat bukan untuk kepentingan pribadi. Prinsip Iman; seyogyanya pengurus memiliki keilmuan dan semangat ibadah yang matang sehingga menjadi teladan jama’ah.
Prisip kedua; Strategi Jama’ah, seorang pengurus harus memahami jenis masjid. Apakah status masjid tersebut masjid transit, perkantoran, lembaga pendidikan, mall, perusahaan, komplek atau masjid di perumahan umum. Termasuk jumlah jama’ah berapa jamaah laki-laki, perempuan, dewasa, remaja , anak-anak, dan berapa persen yang sudah berjamaah di masjid dan yang belum.
Prinsip ketiga; strategi layanan. Dalam pelayanan pengurus sebaiknya memberikan fasilitas terbaik. Masjid bersih, karpet wangi, sound sistem memadai dan keamanan juga baik. Selain itu juga aneka program kemasjidan.
Program utama dan penunjang disesuaikan dengan segmen jamaah dewasa, remaja dan anak-anak, masjid ramah orang tua, dan disabilitas.
Prinsip keempat; Strategi Pendanaan. Dalam strategi pendanaan bisa dibagi menjadi Infaq rutin, donatur tetap, donatur program dan pelaporan.
Menurut Ustadz Ary Zolla, tidak sedikit pengurus lebih senang dan bangga melaporkan saldo kas nilainya tinggi daripada melaporkan saldo kas nilai kecil karena sudah dipakai untuk aneka kegiatan.
“Padahal donatur yang berinfaq ingin segera dapat keberkahan dari harta yang diinfaqkan. Tapi banyak pengurus justru menahan keberkahan dengan menumpuk uang kas daripada menyalurkan untukkegiatan yang bermanfaat,” ungkap Ustadz Ary Zolla.
Setelah peresmian masjid acara dilanjutkan dengan pengukuhan Ketua Pengurus Masjid Jam’ Al Mukhlisin, H. Endang Trikora Djaya, MM atau biasa dipanggil H. Alex. Dikukuhkan oleh KH. Umar Dani, selaku Ketua DMI Ranting Cibubur, serta pembagian kartu BPJS oleh KH. Misbah Musthofa selaku Ketua DMI Cabang Ciracas.
Kegiatan ini juga dihadiri KUA Ciracas, Ketua DMI Cabang Ciracas, Ketua DMI Ranting Cibubur, Ketua FUHAB, Plt Lurah Cibubur, LMK, RW, RT dan beberapa ketua organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya./*
***