Minggu, Juni 4, 2023, 12:05
  • Advertising
  • Shop
  • Press Rilis Media
  • Contact
  • Login
Humaniora.id
Advertisement
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
No Result
View All Result
Home Sosok

Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 15

Redaktur by Redaktur
Desember 29, 2022
in Sosok
2
Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon, Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman.” Bag 1
12
SHARES
243
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsAppShare on Twitter
Dengarkan berita ini

humaniora.id – Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman  – Secangkir kopi hitam cukup membuat Iwan Burnani Toni tak berhenti-hentinya bercerita mengenai jatuh bangun kehidupannya di teater. Bila bercerita tentang teater- daya hidupnya seolah keluar. Kata-katanya sangat ekspresif.

Cuplikan wawancara Seno Joko Suyono bersama Iwan Burnani Toni : Bag 15

T: Setelah Panembahan Reso 1986, pentas apa seterusnya ? 

Oedipus Rex. 

T: Tahun 1987 ya ?

Ya. Saat itu kita menampilkan bintang tamu Soraya Perucha..

T: Topeng-topengnya yang membikin Danarto ?

Betul. Tadinya topeng-topeng itu Mas Adi Kurdi yang membuat.Tapi Mas Willy kurang sreg dengan garapan Mas Adi. Mas Willy saat itu bilang: “Wah kurang kena nih topeng-topengnya. Harus mas Danarto lagi yang membikin.”

Jadi dulu saat Bengkel Teater pentas di Yogya Oedipus Rex – Mas Danarto saat itu sudah membantu. Mas Danarto kemudian dipanggil lagi oleh Mas Willy. Dia membikin topeng yang beda dengan tahun 70 an. Mas Danarto membikin konsep topengnya lebih dahulu kemudian diskusi terus dengan Mas Willy. Mas Danarto ini kan orangnya sangat spiritual.

Saat membuat topeng-topeng ini dia tidak sembarangan. Melalui doa-doa dulu. Yang membikin kostum untuk Oedipus Rex kali ini Ken zuraida. Kostumnya memanfaatkan karung-karung. Bagus sekali. Beda. 

Berita Lainya:

Vickysu dari Doyan Traveling Malah Kondang Jadi Selebgram dan Content Creator

Vickysu dari Doyan Traveling Malah Kondang Jadi Selebgram dan Content Creator

1 hari ago
Selebgram Calista Angelina

Selebgram Calista Angelina Berjuluk Ci Cal Manis yang Punya Bekal Pendidikan Jurnalistik

1 hari ago

Buya Syakur, Ceramahnya Yang Selalu Menyejukkan Hati dan Mencerdaskan

5 hari ago

Akhmad Sekhu Tetap Semangat Geluti Dunia Kepenulisan

1 minggu ago

T: Anda saat Oedipus Rex di Jakarta ini ikut main? 

Ya aku jadi Teirisias. Pendeta buta yang sangat dihormati. Ini peran yang sangat berat.Saat latihan tiba-tiba Mas Willy bilang ke saya: Wan, topengmu tolong dibuka dulu.” Saya buka topeng saya. Lalu Mas Willy bilang: “Cari kain hitam.Tutup matanya Iwan.” Mataku lalu dibebat kain hitam. Saya disuruh latihan tidak bisa melihat seperti orang buta.” Mas Willy  memerintahkan saya: “Selama latihan di sini kamu tidak boleh buka, kamu makan, minum,  kamu kemana.harus pakai penutup mata. Buta.” Wah.

Selama hampir 10 hari waktu itu, aku berjalan menabrak apa saja gubraak.., gubraak… Lama-lama aku biasa. Aku mulai mengandalkan indra penciuman. Indra pendengaran, lalu indra perabaan. Baru kemudian bisa lancer. Jadi sensibilitas tubuh saya, penciuman dan pendengaran menjadi berkembang.

Selain “dibutakan” oleh Mas Willy saya juga harus menjalani puasa bisu (tidak boleh bicara). Juga puasa tak makan.”Teirisias ini orang sakti. Kamu harus merasakan daya linuwihnya Terisias,” kata Mas Willy saat itu. Wah betul-betul berat. Tapi saat pentas, dalam resensi di Majalah Tempo, permainanku sebagai Teirisias di puji.. 

T: Saat latihan Teirisias ini Anda juga berlatih silat lagi?

Peranku tak perlu banyak latihan silat. Untuk menjadi Teirisias aku di khususkan banyak latihan ke meditasi, puasa.

T: Kenapa Mas Willy saat itu memilih Soraya Perucha sebagai pemeran Jocasta, ibu Oedipus ?

Ya mungkin karena kedekatan Mas Willy sama Bang Syuman. Dan Soraya itu juga memiliki disiplin yang bagus. Dan selalu banyak Tanya ke Mas Willy

T: Setelah terlibat dalam Oedipus Rex. Anda terlibat apa lagi dalam pementasan Bengkel Teater Rendra?

Selamatan Anak Cucu Sulaiman Selamatan,  Anak Cucu Sulaiman ini kan perkembangan dari karya awal Rendra mini kata: Bib Bob Rambate-Rate Rata… Zzzz. Dulu yain main sebagai Zzzz adalah Teguh karya, dan Bob nya  Mas Putu (Wijaya), lalu ada Azwar A.N yang gerak indahnya di kenal paling cantik.

Nah untuk Selamatan Anak Cucu Sulaiman ini anak-anak digembleng  latihan improvisasi gerak. Jadi anak-anak di haruskan  menciptakan gerak-gerak. Beberapa gerak yang bagus kemudian di pakai Mas Willy dalam Selamatan Anak Cucu Sulaiman. Misalnya gerak reptil itu yang mencipta Endang Kalipasa, anak Grogol yang ikut Bengkel. Gerak itu samapai di gunakan untuk opening. Lalu adegan Jendel geraknya dari Sawung  Jabo. 

T: Topeng seperti ondel-ondel dalam Selamatan Anak Cucu Sulaiman yang membikin siapa?

Itu yang membuat Ken Zuraida. Dinamakan  topeng Mama.. 

ADVERTISEMENT

T: Anda ikut sebagai apadi Selamatan Anak Cucu Sulaiman?

Aku ikut sebagai Rambate. Kalau mainin Zzzz..pasti tidak kuat. Sudah berumur.

T: Amien Kamil ya yang main Zzz  ?

Ya, Amien main Zzz juga peran  sama Bib Bob . 

T: Tembang Cucu Sulaiman siapa yang menciptakan?

Itu di ambil Adi Kurdi dari tradisi Pekalongan. Di Pekalongan ada nyanyian Islami pujian-pujian untuk Nabi Sulaiman. Mas Adi Kurdi ini kan orang Pekalongan. Dia dulu orang taat Islam sebelum masuk Katolik. 

T: Latihan Anak Cucu Sulaiman di mana ?

Latihannya semu sudah di Bengkel Teater Rendra Cipayung. Rendra dan Ken Zuraida sudah tinggal di Cipayung. Namun proses awal tetap di Sarikaya.

T: Nah waktu pentas ke Amerika itu Anda ikut ?

Ya. Mas Willy  minta main di sebuah bekas gereja tua di Brooklyn (Bengkel Teater Rendra pentas The ritual Of Solomon Children di St Ann Center sebagai bagian dari The New York International Festival of the Arts, Juni 1988 –red). Saat itu Ken Zuraida, sebagai penata artistik mengubah bentuk panggung. Panggung oleh Ida di buat miring.

Jadi jauh sebelum Atilah Soeryadjaya membuat pentas tari Matah Ati dengan panggung miring, kami sudah membikin. Penonton ternyata suka dengan pertunjukan kami. 

T: Katanya lalu semua anak Bengkel diajak Mas Willy berkunjung ke bekas sekolahnya ?

Iya, kami di ajak mengunjungi bekas sekolah Mas Willy: American Academy of Dramatic of Art di Manhattan, New York. Aku kaget, ada dinding di mana foto-foto alumni di pajang. Ada Marlon Brando, Kirk Douglas, Grace Kelly…eh ada foto Mas Willy juga. Juga kita di ajak berkunjung ke  New York University. Mas Adi Kurdi yang juga pernah kuliah teater di Amerika –menunjukkan ke kami, tempat latihan dia dahulu..

 

Bersambung ke bagian – 16

Baca juga : Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 14

Sumber :  https://borobudurwriters.id/wawancara/iwan-burnani-toni-saya-ikut-rendra-dari-mastodon-perjuangan-suku-naga-sampai-cucu-sulaiman/

Share5SendTweet3
Redaktur

Redaktur

humaniora.id – Membangun Spirit Inklusif.
Info kerjasama hubungi kami di 0821 3030 2233

Related Posts

Vickysu dari Doyan Traveling Malah Kondang Jadi Selebgram dan Content Creator
Entertainment

Vickysu dari Doyan Traveling Malah Kondang Jadi Selebgram dan Content Creator

by Agus Santosa
Juni 3, 2023
Selebgram Calista Angelina
Entertainment

Selebgram Calista Angelina Berjuluk Ci Cal Manis yang Punya Bekal Pendidikan Jurnalistik

by Agus Santosa
Juni 3, 2023
Buya Syakur
Humaniora

Buya Syakur, Ceramahnya Yang Selalu Menyejukkan Hati dan Mencerdaskan

by Redaktur
Mei 30, 2023
Akhmad Sekhu Tetap Semangat Geluti Dunia Kepenulisan
Catatan

Akhmad Sekhu Tetap Semangat Geluti Dunia Kepenulisan

by Lee Sandie Tjin Kwang
Mei 25, 2023
𝐑𝐚𝐭𝐧𝐚 dan 𝐑𝐢𝐚𝐧𝐭𝐢𝐚𝐫𝐧𝐨
Catatan

Ratna dan Riantiarno 45 : 50 : 55

by Redaktur Rubrik Budaya
Mei 21, 2023
Next Post
Genderang Seni Perlawanan

Genderang Seni Perlawanan Forum Seniman Peduli TIM

Comments 2

  1. Ping-balik: Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 16 - Humaniora.id
  2. Ping-balik: Terlibat latihan Bengkel Teater

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please Subscribe, Like & Share

https://www.youtube.com/watch?v=ffFy9blGpVM

Premium Content

Undangan Dewan Kesenian Kabupaten Bogor Acara Cucurak Akbar

Undangan Dewan Kesenian Kabupaten Bogor Acara Cucurak Akbar

Maret 14, 2023
Tanaman Herbal Lengkuas

Tanaman Herbal Lengkuas dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

April 20, 2023
Sembuh Ketagihan Morfin dan Ganja, Iwan Burnani Toni Terus Berkarya

Sembuh Ketagihan Morfin dan Ganja, Iwan Burnani Toni Terus Berkarya

Januari 11, 2023

Telusuri Berdasarkan Kategori

Telusuri Berdasarkan Tagar

Agriyaponik Akhmad Sekhu Aris Setiyanto Aspetri Bambang Soesatyo Barongsai berita humaniora Bunga Semerah Darah Coach Rheo edukasi Ekonomi Entertainment Festival Seni Budaya Nusantara Film Indonesia Geopolitik Hari Musik Nasional Hendardji Soepandji Humaniora rumah kemanusiaan Imam Shamsi Ali ISI Yogyakarta iwan burnani Jabodetabek Jose Rizal Manua KH Buya Syakur Yasin MA Komite Seni Budaya Nusantara KSBN Lilik  Muflihun LokalFilm LokalFilm.id Layanan Streaming Film Majapahit Musik Paul Soetopo Tjokronegoro PJMI Platform Film Pendek Indonesia Premium Puisi Puisi Ngadi Nugroho Pulo Lasman Simanjuntak Rumah Budaya KSBN Sekber Wartawan Indonesia Seni Budaya Sutrisno Buyil Tatan Daniel World Dance Day WS Rendra

Tentang Kami – Redaksi –  Kode Etik – Pedoman Media Ciber – Disclaimer – Pasang Iklan – Daftar Jadi Penulis

Info kerjasama hubungi kami di
0821 3030 2233

Kunjungi Halaman ==> Iklan

Atribut Width dan Height di Tag Marquee Rumah Berita - humaniora.id | Membangun Spirit Inklusif - Terima kasih telah menjadi pembaca setia humaniora.id

Categories

  • Advertorial
  • Berita & Peristiwa
  • Berita Dunia
  • Catatan
  • Edukasi
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Fesyen
  • Film
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Humaniora
  • Info
  • Islam
  • Jabodetabek
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Kuliner
  • Musik
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Puisi
  • Sastra
  • Seni Budaya
  • Sosok
  • Tokoh
One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen

Siti Badriah Artis Dangdut Papan Atas, Ucapkan Selamat Berdirinya MFS Production – Penang, Malaysia

https://www.youtube.com/watch?v=na_fjIQIm4A

PojokInfo

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!
Edukasi

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!

by Haris Abdullah
Mei 31, 2023
0

humaniora.id  - Jika Anda pernah berfikir ingin berganti profesi karir,...

Load More

©22 web by igmastudio

No Result
View All Result
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia

©22 web by igmastudio

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?