humaniora.id – Wayang merupakan salah satu seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang.
Istilah wayang sendiri berasal dari kata ma Hyang yang memiliki arti menuju spiritual Sang Kuasa.
Namun ada juga yang mengartikan jika istilah wayang berasal dari teknik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang atau wayang) pada layar yang digunakan. Lalu pembuatan wayang biasanya menggunakan kulit kerbau.
Selain Indonesia wayang ada di beberapa negara dengan istilah yang berbeda. Ada juga yang menyebutnya Puppet, dan lain-lain.
Di Singapura ada wayang. Tentu bukan hal yang aneh, dikelilingi oleh budaya yang mengenal wayang, setidaknya ada Indonesia di sisi selatan, Malaysia di utara, dan Thailand lebih jauh di utara, membuat negara pulau ini juga mengenal wayang.
Seperti wayang dari Thailand yang di tampilkan oleh Nui dan Game di Perayaan Hari Wayang Nasional, yang digelar oleh SENAWANGI (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia), di Gedung Pewayangan Kautaman Jakarta Timur, Selasa (07/11/2023).
Penampilan mereka dalam rangka ikut memeriahkan peringatan Hari Wayang Nasional (HWN) Ke-V & Living ICH Forum Ke-III tahun 2023.
Setelah tampil wayang Thailand pergelaran dilanjutkan dengan penampilan Wayang dari Myanmar oleh Htwe Oo Myanmar dibawah pimpinan U-Htwe.
Seniman Myanmar ini mengajak pemain wayang asal negaranya masih merupakan keluarganya sendiri, yakni istrinya Oo serta kedua anak nya yang berusia 27 dan 22 tahun.
Mereka menyebut wayang mereka dengan boneka string sebagai warisan budaya tradisional yang hampir punah.
Pertunjukan mereka berhasil memukau penonton yang digelar di Ruang Serbaguna Gedung Pewayangan Kautaman Jakarta Timur, Rabu (08/11/2023).
Penampil berikutnya, adalah Wayang Singapura yang memadukan gerak, lagu dan wayang. Mereka mengambil tema lakon Sang Nila Utama, Si Tanggang dan Wayang Gurindam 12.
Tiga aktor tampil dengan penampilan yang luar biasa. Ditambah gerak lincah dan gemulainya para pemain yang terdiri dari Marina Yusoff, Norashikin dan Adel Ahmad.
Tentunya masih dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Wayang Nasional (HWN) Ke-V & Living ICH Forum Ke-III tahun 2023, SENAWANGI juga menampilkan seniman Ki Gamblang seorang dalang yang mempunyai kebiasaan melukis untuk mengundang penonton sebelum pertunjukkannya dimulai.