humaniora.id – Jakarta, Senin, 9/10/2023,- Jika mimpi serupa dendam, maka ia harus ditunaikan. Novel PRASA: Operasi Tanpa Nama dan KELIR, adalah dua novel karya Yon Bayu Wahyono yang lahir dari pergulatan panjang.
Ketika akhirnya diterbitkan dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS ) HB Jassin berkenan memfasilitasi untuk peluncurannya
“Maka bagiku serupa mimpi yang tertunaikan,” ujar Yon Bayu Wahyono dalam press rilis yang disampaikan di Jakarta, Senin (9/10/2023).
PRASA: Operasi Tanpa Nama bercerita tentang anak rimba yang diasuh oleh seorang jenderal karena kampungnya dibakar untuk perkebunan sawit.
Setelah besar, si anak bertanya, haruskah ia membalas dendam ataukah memaafkan ayah angkat yang telah merawat dengan baik hingga ia tumbuh menjadi gadis cantik yang pintar?
KELIR adalah potret laki-laki Jawa yang telah menapaki usia senja dan diburu kewajiban mewariskan perang kebatinan di tanah Jawa yang telah berlangsung ratusan tahun.
Bagaimana cara memberitahu hal itu pada anak laki-lakinya yang hidup di kota dan tidak mengenal adat-budaya Jawa?
KELIR membahas tuntas tentang Kejawen, perang agama di tanah Jawa, Sabdopalon, kebangkitan Majapahit, dan konsep sangkan paraning dumadi, dalam balutan kisah romantis yang bikin hatimu indah.
“Jika ingin tahu lebih lanjut, tidak perlu beli novelnya. Datang saja ke acara peluncuran kedua novelku di PDS HB Jassin, Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu 29 Oktober 2023, pukul 14.00 WIB,” katanya lagi.
Novel akan dibedah oleh Sunu Wasono dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, dan Isson Khairul, jurnalis senior dan pemerhati sastra.
Sementara pembaca nukilan KELIR oleh Budi Ningsih dan pembaca nukilan FRASA oleh Devie Matahari.
Moderator dibawakan oleh Nuyang Jaimee dan master of ceremony (MC) oleh Nanang R Supriyatin.
“Aku yakin hujan turun seperti labirin―ada ruang-ruang tempat kamu bersembunyi. Buktinya selama bertahun-tahun aku tidak bisa menemukanmu,” pungkas Haruni dalam KELIR.
Kiriman kontributor : Lasman Simanjuntak