Humaniora.id, Jakarta – Hari ini, Jumat (6/9/2024), dikutip dari laman liputan6.com, seluruh perhatian tertuju pada kedatangan dan keberangkatan sosok yang sangat dihormati di seluruh dunia, Paus Fransiskus. Dalam momen bersejarah ini, Polres Bandara Soekarno-Hatta memastikan bahwa tidak akan ada pengalihan arus lalu lintas saat pemimpin umat Katolik Sedunia ini meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini.
Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Ronald Sipayung, menegaskan, “Tidak ada pengalihan, semua normal ketika rombongan datang. Hanya saja kalau ada persimpangan kita tutup sementara saja.” Pernyataan ini memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa perjalanan Paus Fransiskus akan berlangsung lancar dan aman.
Dalam rangka menjaga keamanan dan kelancaran acara ini, Polres Bandara Soetta telah menerjunkan 675 personel gabungan. Mereka akan ditempatkan di berbagai titik strategis mulai dari jalur masuk bandara, area sekitar VIP room, Terminal 2, hingga perimeter utara selatan. “Pengamanan terbuka dan tertutup dilakukan dengan total personel 675 orang,” tambah AKBP Ronald Sipayung.
Sementara itu, pantauan di tepi landasan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menunjukkan pesawat Airbus 330 milik Garuda Indonesia sudah siap sedia. Para protokoler pengamanan Vatikan dan uskup juga telah berada di sekitar pesawat untuk melakukan pengecekan terakhir sebelum Paus Fransiskus menaiki pesawat tersebut.
Keamanan di Gedung VIP pun diperketat dengan penutupan total pintu gerbang samping oleh pihak kepolisian. Meskipun demikian, warga masih terlihat setia menanti di luar pagar dengan harapan dapat melihat sosok yang mereka cintai dan hormati.
Antusiasme masyarakat sangat terasa! Warga Jakarta berbondong-bondong mendatangi Gedung VIP Terminal 3 sejak pagi buta. Salah satunya adalah Cinthya yang mengaku sudah berada di lokasi sejak pukul 07.00 WIB. “Mudah-mudahan bisa melihat Bapa sebelum naik pesawat,” ujarnya penuh harap.
Cinthya juga menceritakan pengalamannya saat Misa Akbar Holy Mass di Gelora Bung Karno yang tidak bisa ia hadiri karena keterbatasan tiket. “Saya maklum karena se-Indonesia hadir. Jadi pasti hanya tiap-tiap perwakilannya saja,” ungkapnya dengan nada penuh pengertian.
Meski tidak mendapatkan kesempatan untuk hadir dalam Misa Akbar tersebut, Cinthya tetap bersyukur atas kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan berharap agar berkatnya dapat menyentuh hati seluruh rakyat Indonesia.
Paus Fransiskus dijadwalkan meninggalkan Indonesia setelah lawatannya selama tiga hari yang penuh makna ini. Rencananya, beliau akan bertolak dari Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 08.45 WIB dan diperkirakan tiba pada pukul 09.15 WIB. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan menyambut dan memberikan salam perpisahan kepada Paus sebelum beliau terbang menuju Papua Nugini dengan pesawat Garuda Indonesia.
Momen bersejarah ini bukan hanya menjadi sorotan bagi umat Katolik tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang merindukan kedamaian dan kasih sayang yang dibawa oleh sosok Paus Fransiskus. Mari kita sambut kepergian beliau dengan penuh rasa syukur dan harapan untuk masa depan yang lebih baik!