humaniora.id – Pentingnya menjadi manusia yang banyak memberi manfaat. Tidak hanya kepada sesama manusia, namun juga untuk sesama makhluk Tuhan.
Esensinya adalah mendudukkan manusia pada posisinya sebagai rois (pemimpin). Dapat membangun harmoni antara manusia, alam dan Tuhan.
Hal ini antara lain disampaikan Komisaris Utama PT. Tani Sehat Berkarya, Dr. Drs. Paul Soetopo Tjokronegoro, MA.MPE., saat menerima kunjungan pengurus Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, di kantornya di Jakarta, Kamis (16/02/2023).
“Alam menjadi hadiah. Bahkan fasilitas terindah yang diberikan Tuhan pada kita. Semesta ini tak pernah kehabisan daya cinta. Alam dan cinta ini memang kombinasi bagaimana manusia bisa bahagia sejahtera,” ujar Paul Soetopo.
Daya cinta inilah yang beliau manifestasikan melalui social entrepreneur Agriya Ponik Healthy Agri Food Technology. Usaha perkebunan dengan metode bercocok tanam hidroponik (menanam tanpa menggunakan tanah).
Di ladang yang luas dan asri terletak di Jl. Malaka No.8, RT.2/RW.1, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Paul Soetopo merancang semua impresinya; kebun produktif, eduwisata, dan sarana pelatihan bagi calon agripreneur.
Agriya Ponik juga bergerak sebagai inkubator UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Memproduksi aneka sayuran hidroponik, microgreens, tempe, telur, ikan lele, ikan nila, dan berbagai produk makanan sehat lainnya.
“Perkebunan kami menggunakan beberapa metode bercocok tanam. Antara lain menanam tanpa tanah, seperti hidroponik, akuaponik, dan aeroponik. Metode ini kaya manfaat bagi produsen, konsumen, dan juga lingkungan,” terang Paul Soetopo.
Selain itu untuk memaksimalkan nutrisi, Agriya Ponik berinovasi merawat aneka ikan air tawar, seperti lele, nila dan gurame. Termasuk ternak ayam yang menghasilkan telur omega-tiga.
Banyak hal menjadi tema pembicaan dengan mantan Direktur Bank Indonesia ini. Dari mulai rencana kerjasama membangun wirausaha bersifat sosial, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, hingga pendidikan karakter.
Turut serta dalam kunjungan ini unsur pimpinan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, antara lain, Drs. R. Iwan Gardiawan KS. (Dewan Pembina), Eddie Karsito (Ketua Umum), Lee Sandie Tjin Kwang (Bendahara Umum), I Gusti Made Ardikabudi, SE (Fasilitator Bidang Kreatif & Usaha), dan I Made Weda (humaniora.id).
Paulus Soetopo didampingi Drs. Djoko Saksono, MBA, kolega yang juga merupakan Ketua Bidang Humas Dewan Pimpinan Pusat Komite Seni Budaya Nusantara (DPP-KSBN).
Menurut Paul Soetopo, pentingnya mendidik manusia kembali ke alam; penghormatan semesta. Harmoni; seimbang, tolong menolong, serta dapat saling bekerjasama dalam rangka memakmurkan bumi dan menyejahterakan manusia.
“Setiap orang berhak memperoleh keuntungan. Namun bagaimana kita dapat tumbuh bersama sejahtera bersama. Berangkat dari cinta, terus menebar cinta. Percayalah, alam semesta ini tak pernah kehabisan daya cinta,” ujarnya.
Dengan rendah hati Paul Soetopo menyatakan dirinya hanya seorang warga negara biasa. Namun tekadnya menjadi orang berguna bagi bangsa dan Negara sangat kukuh.
“Saya hanya mengajak tetangga dan teman-teman untuk merawat bumi, air, lingkungan dan seisinya untuk memastikan kesejahteraan. Melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Meski mengasihi sesama kadang menyakitkan, namun tetaplah mengasihi,” ungkap pengagum pejuang kemanusiaan Bunda Maria Teresa ini.
Selain tanaman yang menghijau, ladang Agriya Ponik juga dilengkapi berbagai fasilitas lain, seperti meeting room, beranda, penginapan, mini studio podcast, kedai sayuran, makanan dan minuman, serta fasilitas lainnya.
Menurut Paul Soetopo, ladang Agriya Ponik merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikembangkan secara estetis sebagai sarana rekreasi, agripreneur, dan kegiatan lainnya.
Membudidayakan tanaman yang dapat mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi, dan estetika lingkungan.
Agriya Ponik juga sebagai tempat melakukan aktivitas pembelajaran berbasis lingkungan. Memberi edukasi bagaimana masyarakat memahami karakteristik lingkungan, interkoneksi, dan pendidikan lingkungan berlanjutan.
Kendati usianya tak lagi muda Paulus Soetopo terus giat berkarya. Selain di Jakarta, mantan Juru Bicara Bank Indonesia yang sangat mumpuni ini juga membangun bisnis serupa di Purwakarta Jawa Barat, dan di Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Lewat Gunungkidul AgroTechno Park (GAP) yang dibangun di Dusun Sumbermulyo, dirinya yakin dusun yang saat ini berstatus kumuh dapat menjadi desa wisata yang produktif./*