humaniora.id – Jakarta 20 Oktober 2022 – Pada perhelatan akbar Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) 2023 bulan ini, panitia telah membentuk Dewan Juri Akhir yang terdiri dari lima penggiat dan kritikus film untuk memilih peraih Anugerah Gunungan.
Jurnalis film senior Ilham Bintang, yang juga produser film kolosal Fatahillah, bergabung sebagai juri akhir tahun ini di tengah-tengah aktivitasnya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan PPPFI. Ilham, yang juga anggota Komite Seleksi Film Indonesia untuk Piala Oscar, memiliki jejak pengalaman yang panjang sebagai juri untuk berbagai festival film.
“Juri Akhir akan mengutamakan diskusi di antara kami dalam menilai seluruh unggulan pemenang yang telah disusun oleh Juri Awal,” ujarnya.
Pengumuman peraih Terbaik Piala Gunungan akan digelar pada acara puncak diselenggarakan di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta 27 Oktober 2023. Penyerahan Piala Gunungan akan dilakukan dua sesi, siang dan malam hari.
Anggota juri berikutnya adalah sutradara film Nurman Hakim, yang karya-karyanya meraih banyak penghargaan dan masuk seleksi untuk kompetisi film skala internasional.
Penulis esai film dan budaya di berbagai media nasional ini pun adalah kandidat doktor Antropologi di Universitas Indonesia dan dosen tetap di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Daniel Irawan, jurnalis dan kritikus film yang bergabung sebagai juri FFWI sejak 2021, adalah creative director di rumah produksi nasional dan Ketua Komite Pemilih Tetap dari ajang bergengsi Piala Maya sejak 2012. Beliau juga kerap mendapat kepercayaan sebagai juri pada Festival Film Anak, The Independent Film & Television Alliance (IFTA), dan FFI.
Penulis, sutradara, dan produser film Adisurya Abdy, yang pernah menjadi ketua panitia Festival Film Indonesia dan penggagas Usmar Ismail Awards, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Juri Akhir.
Beliau bergabung sebagai juri setelah mengamati kualitas penjurian selama dua tahun sebelumnya.
“FFWI berisikan para pengamat film, penulis dan kritikus film yang tentunya sudah bisa dipastikan akan kemampuan pandangan dan pemikiran mereka tentang film Indonesia,” kata Adisurya.
Menurutnya, FFWI melengkapi berbagai festival film skala nasional dengan keunikannya tersendiri dan dapat terus berkembang mencapai skala internasional.
“Hasil dari setiap festival film tidak harus sama, selalu ada alternatif dari sudut pandang dan disiplin ilmu berbeda.Tetapi satu tujuan, yaitu memperkuat dan memaksimalkan hasil karya film para sineas kita,” imbuhnya.
Wartawan, penulis, dan pegiat budaya Susi Ivvaty terpilih sebagai sekretaris Dewan Juri Akhir. Beliau pernah bekerja di harian Kompas dan mendirikan situs alif.id yang menjadi mitra media bagi Madani International Film Festival sejak 2018.
Menurutnya, melalui FFWI wartawan berkesempatan untuk menyuarakan pendapat akan nilai-nilai yang diusung oleh suatu film tanpa bias kepentingan.
“Semoga FFWI di tahun berikut akan semakin diharapkan kehadirannya oleh masyarakat perfilman Indonesia,”imbuhnya.*
Nara Hubung : Nini Sunny 0818924720 – Didang Prajasasmita 08176614974