humaniora.id – Sholat adalah hal yang diwajibkan bagi seorang mukmin yang telah memasuki usia baligh atau dewasa.
Perintah melaksanakan sholat lima waktu adalah perintah langsung dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW melalui peristiwa Isra’ Mi’raj.
Sholat dzuhur merupakan salah satu dari lima sholat wajib dalam agama Islam. Sholat dzuhur dilaksanakan pada waktu siang hari setelah sholat subuh dan hukumnya wajib.
Seluruh umat Islam dianjurkan untuk selalu mengingat waktu-waktu sholat wajib dan mengerjakannya agar terhindar dari dosa dan siksa api neraka.
Niat dan Tata Cara Sholat Dzuhur
Niat sholat dzuhur Niat sholat dzuhur jika dilaksanakan sendiri/munfarid
“Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa. allaahu akbar.”
Artinya:
“Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala.”
Niat Sholat dzuhur sebagai Imam
“Ushalliy fardha-zzhuhri arba’a raka’atin mustaqblilal-qiblati adaa-an imaman lillahi ta’ala.”
Artinya,
“Aku berniat sholat fardhu Zuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
Niat Sholat dzuhur sebagai Makmum
“Ushalliy fardha-zzhuhri arba’a raka’atin mustaqblilal-qiblati adaa-an ma’muman lillahi ta’ala.”
Artinya,
“Aku berniat sholat fardhu Zuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Sholat Dzuhur
1. Takbiratul Ihram
Setelah membaca niat yang disebutkan di atas, tata cara sholat dzuhur yang selanjutnya yaitu takbiratul ihram. Takbiratul ihram termasuk rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan. Gerakan takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan kalimat takbir yaitu
“Allaahu Akbar”,
yang artinya
Allah Maha Besar.
2. Membaca Doa Iftitah
Selanjutnya membaca doa iftitah. Membaca doa ini sebenarnya hukumnya sunnah. Sehingga jika doa iftitah tidak dibacakan tidak masalah.
Namun membaca doa iftitah memiliki keutamaan menurut sabda Nabi SAW. Rasulullah SAW bersabda bahwa dengan membaca doa iftitah maka pintu-pintu langit akan terbuka.
Membaca doa iftitah dilakukan setelah takbiratul ihram.
Kemudian tangan disedekapkan di depan dada dan baru membacakan doa iftitah berikut ini:
“Allaahu akbar kabiiraw walhamdu lillaahi katsiira wa subhaanallaahi bukrataw wa’ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samawaati wal ardha, haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.”
Artinya:
“Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.” Sesuggunya kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim.”
3. Membaca Al-fatihah
Setelah membaca doa iftitah kemudian membaca surat al-fatihah. Hukum membaca surat Al-Fatihah adalah wajib karena termasuk dalam rukun sholat.
“Bismillahir rahmaa nirrahiim. Alhamdu lilla hi rabbil ‘alamin. Ar rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash shiraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.”
Artinya:
“Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam, yang maha pengasih, maha penyayang, pemilik hari pembalasan. Hanya kepada engkaulah kami menyembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
4. Membaca Surat Pendek
Surat pendek dibaca pada dua rakaat pertama. Berbeda dengan surat Al-Fatihah, membaca surat pendek hukumnya sunnah. Kamu bisa memilih bacaan ayat pendek yang sudah kamu hafal. Atau, kamu juga boleh membaca ayat tertentu di dalam Al Quran.
5. Ruku’
Selanjutnya yaitu ruku’. Gerakan ruku’ dengan mengangkat kedua tangan dan membaca ‘Allahu akbar’, kemudian badan di bungkukkan sedangkan kedua tangan memegang lutut.
Usahakan antara punggung dan kepala sama rata. Saat gerakan ruku’ ini dianjurkan membaca doa berikut:
“Subhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdih”, dibaca sebanyak 3 kali.
Artinya:
” Maha suci tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya.”
6. I’tidal
Selanjutnya yaitu gerakan i’tidal yang di awali dengan bangkit dari ruku’ kemudian berdiri tegak dan mengangkat kedua tangan setinggi telinga (laki-laki) atau dada (perempuan) sambil membaca doa
“Sami’allaahu liman hamidah”
yang artinya
“Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya.”
Setelah berdiri tegak, lalu membaca ini:
“Robbanaa lakal hamdu mil us-samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du.”
Artinya:
“Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”
7. Sujud
Setelah i’tidal, tata cara sholat dzuhur yang harus di lakukan adalah sujud.
Gerakan sujud di lakukan dengan meletakkan dahi di lantai yang telah diberikan alas bersih.
Ketika turun ke bawah dari posisi i’tidal, lakukanlah sambil membaca
“Allahu akbar”
kemudian sujud dengan membaca doa berikut:
“Subhaana robbiyal a’la wabihamdih.” Dibaca sebanyak tiga kali.
Artinya:
“Maha suci tuhan yang maha tinggi serta memujilah aku kepadanya.”
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Kemudian duduk di antara dua sujud sambil membaca doa berikut:
“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”
Artinya:
“Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.”
Setelah selesai membaca lakukan gerakan sujud dengan bacaan yang sama sebelumnya.
Selesai sujud, berdiri lagi dan melanjutkan rakaat selanjutnya hingga empat rakaat.
9. Duduk Tahiyat Awal
Duduk tahiyat awal di lakukan pada rakaat kedua sholat dzuhur.
Setelah sujud yang kedua, posisi tahiyat awal yaitu dengan sikap kaki tegak dan kaki kiri di duduki sambil membaca doa berikut:
“Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli ‘alaa muhammad.”
Artinya:
“Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad.”
10. Duduk Tahiyat Akhir
Tahiyat akhir di lakukan pada rakaat keempat atau terakhir pada sholat dzuhur.
Bacaan dan posisi gerakannya sama dengan tahiyat awal dengan di tambah sholawat nabi. Berikut bacaan lengkapnya.
“At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. as salaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah. allaahumma shalli’alaa muhammad, wa’alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. wabaarik’alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.”
Artinya:
“Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”
11. Salam
Tata cara sholat dzuhur yang terakhir yaitu membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
“ASSALAAMU ALAIKUM WA RAHMATULLAH.”
Artinya:
“Semoga keselamatan dan rahmat Allah di limpahkan kepadamu.”
Tabel Gerakan atau Bacaan Sholat Dhuhur
Membaca Niat | Membaca Al-Fatihah | Membaca Al-Fatihah | Membaca Al-Fatihah |
Takbiratul Ikhram | Membaca surat pendek | Rukuk | Rukuk |
Membaca Doa Iftitah | Rukuk | Iktidal | Iktidal |
Membaca Al-Fatihah | Iktidal | Sujud ke-1 | Sujud ke-1 |
Membaca Surat Pendek | Sujud ke-1 | Duduk diantara 2 Sujud | Duduk diantara 2 Sujud |
Rukuk | Duduk diantara 2 Sujud | Sujud ke-2 | Sujud ke-2 |
Iktidal | Sujud ke-2 | Berdiri untuk rakaat ke-4 | Duduk Iftirasy |
Sujud ke-1 | Duduk Tawaruk | – | Tahiyat Akhir |
Duduk Diantara 2 Sujud | Tahiyat Awal | – | Salam |
Sujud ke-2 | Berdiri untuk rakaat ke-3 | – | – |
Berdiri untuk rakaat ke-2 | – | – | – |
Keutamaan Sholat Dzuhur
Keutamaan sholat Dzuhur adalah melindungi bagi siapapun yang melaksanakannya dari siksa api neraka jahanam. Panas siang hari yang terik merupakan cobaan kepada manusia terhadap siksa neraka yang panas dan keras.
Di anjurkan untuk meminta perlindungan kepada Allah dari neraka saat melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah di masjid. Itulah niat sholat dzuhur lengkap dengan tata cara sholatnya.
Jangan tinggalkan sholat karena sholat hukumnya wajib di laksanakan bagi seorang muslim.
Baca selanjutnya:
- Tata Cara Sholat Subuh
- Tata Cara Sholat Dzuhur
- Tata Cara Sholat Azhar
- Tata Cara Sholat Maghrib
- Tata Cara Sholat Isya