Jumat, Juni 2, 2023, 04:54
  • Advertising
  • Shop
  • Press Rilis Media
  • Contact
  • Login
Humaniora.id
Advertisement
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
No Result
View All Result
Home Sosok

Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 7

Naskah Mastodon dan Suku Naga

Redaktur by Redaktur
Desember 21, 2022
in Sosok
2
Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon, Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman.” Bag 1
12
SHARES
246
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsAppShare on Twitter
Dengarkan berita ini

Humaniora.id – Naskah Mastodon dan Suku Naga – Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 7

T: Bermalam di Goa Selarong. Lalu paginya? 

Nah, ternyata pagi, kita harus  jalan lagi.. Wah kemana lagi nih ? Kita terus jalan. Pakaian kita  gak ganti-ganti. Basah. Terus saja di pakai. Di jalan sampai-sampai ada orang yang mengasih sarapan. Kita tak bertanya-tanya. Kembali jalan terus mengikuti Adi Kurdi di depan.

Tiba-tiba kita sampai di pantai dekat Dusun Wonoroto. Di situ saya ingat  banyak pohon jambu.

T: Berapa kilo keseluruhan perjalanan ?

Wah, kita gak tahu lagi. Pokoknya akhirnya sampai di pantai. Pantai apa ya namanya. Yang saya ingat pantai itu  dekat Dusun Wonoroto. Saat di pantai itu, Mas Willy lalu berbicara: “Sudah sekarang kita di pantai, sekarang tidur cari posisi masing-masing.” Wah saat itu dingin sekali. Badan saya terasa sangat kedinginan.

Saya ingat karena begitu kedinginan saya kemudian menguburkan badan saya di pasir supaya ada panas. Baru esoknya kami berkumpul kembali. Kita di ajak Mas Willy ketemu pemimpin dukuh Wonoroto. Kita di ajak ngobrol. Mas Willy ternyata telah lebih dulu kenal dengan Pak Dukuh.

Ternyata dari penjelasan Pak Dukuh di ceritakan bagaimana mereka mempertahankan tradisi desanya. Mereka tak mau ada pembangunan apapun di situ. Di situlah sebenarnya asal usul naskah Perjuangan Suku Naga. Suku Naga memang ada ril di desa itu. Mereka menolak segala pembangunan.

Di situ lalu kita berdiskusi. Dari Yogja – kemudian saat itu sampai datang Romo Mangun dan Romo Dick Hartoko. Kita diskusi tentang keadaan di desa ini. Setelah dari desa ini, kami pulang melakukan riset. Ke pasar, ke sana sini, latihan-latihan. Akhirnya jadilah pentas Perjuangan Suku Naga.

Berita Lainya:

Buya Syakur

Buya Syakur, Ceramahnya Yang Selalu Menyejukkan Hati dan Mencerdaskan

2 hari ago
Akhmad Sekhu Tetap Semangat Geluti Dunia Kepenulisan

Akhmad Sekhu Tetap Semangat Geluti Dunia Kepenulisan

1 minggu ago

Ratna dan Riantiarno 45 : 50 : 55

2 minggu ago

Pendiri Microsoft, Bill Gates Adalah Salah Satu Pengusaha Tersukses di Dunia

3 minggu ago

T: Bagaimana proses pembuatan naskah Mastodon dan Suku Naga? 

Begini, proses penciptaan naskah-naskah Mas Willy tidak pernah langsung jadi. Tak pernah Mas Willy menyodorkan ke kami naskah yang sudah jadi semenjak  awal. Naskah itu terjadi sedikit demi sedikit seiiring latihan. Sering Mas Willy meminta saat latihan kami mencatat di buku. “Tulis ya ini.”

Lalu kami mencatat sendiri-sendiri. Belum ada peran-peran itu. Setelah kami mencatat sendiri-sendiri, biasanya Mas Willy kemudian memanggil Edi Haryono. “Har stand bye, kamu gak boleh pulang, ketik di sini,” biasanya Mas Willy begitu. Lalu Edi Haryono mengetik…

T: Jadi semua omongan Mas Willy ditulis oleh  Edi Haryono ?

Ya Mas Willy seperti mengomong sendiri (ngomyang) setiap ada latihan. Lalu Edi yang mencatat dan lalu  mengetiknya. Mastodon dan Burung Kondor serta Perjuangan Suku Naga prosesnya begitu.

Jadi, tak ada naskah Naskah Mastodon dan Suku Naga sedari awal. Naskah buatan Mas Willy selalu dari hasil proses latihan-latihan dan diskusi. Dari situ Mas Willy mampu membaca karakter siapa mendapat peran apa menjadi karakter apa dalam naskah. Misal nanti yang sosok jadi peran kembar adalah Tino Karno sama Yanto. Sebab kedua anak itu pas kayak begucil-begucil begitu.

Mas Willy misalnya bisa menemukan peran dan karakter yang pas untuk Sukarno D Sayuti. Sukarno D Sayuti itu dulu maskotnya Bengkel Teater. Pengemarnya paling banyak. Sebab dia itu lucu. Tapi lucunya tidak di buat-dibuat. Kalau dia muncul di panggung orang selalu gerr.

Nah, Mas Willy selalu bisa aja ciptain peran untuk Sukarno D.Sayuti dan masing-masing kita. Beda karakter antara Sukarno D Sayuti dan saya dan teman-teman lainnya. Maka di buatkan peran sendiri-sendiri.

T: Setiap tampil Anda dapat bayaran kan?

Dapat bayaran. Cukup besar. Mas Willy mana mau Bengkel Teater di bayar kecil saat pentas. Maka dari itu –honor kita untuk zaman itu cukup lah. Bisa untuk makan, bayar kontrak rumah.

T: Jadi dari segi keuangan, tata kelolanya sudah profesional Bengkel teater…. 

Ya. Tidak profesonal juga. Masih tradisional banget pengelolaan nya. Yang ngatur keuangan adalah Edi Haryono. Nah dia ketat banget soal keuangan. Sehingga teman-teman menjulukinya Pak Sudomo (Di ambil dari nama Pangkopkamtib Sudomo – yang saat itu  melarang pentas Rendra – red).

ADVERTISEMENT

Dia betul-betul ketat. Mas Willy saja termasuk tidak  bisa macam-macam soal keuangan bila berhadapan dengan dia. Dia ketat banget. Sekian rupiah…sekian rupiah. Jadi sistem di Bengkel itu begini. Pementasan Bengkel dapat kontrak. Rendra di bayar – presentase honornya sebagai sutradara, sebagai aktor kalau dia main atau sebagai penulis.

Sementara kami di bayar tergantung sebagai senior atau yunior. Saya misalnya saat di bayar presentasenya sebagai yunior. Bayaran untuk senior lain lagi. Yang ngatur presentase itu Rendra. Nah sisa uangnya masuk kas. Yang pegang uang kas ini adalah Edi Haryono. Dia yang pegang duit Bengkel Teater. Uang kas ini salah satu modal Bengkel Teater beli tanah di daerah Kali Winongo – yang saya ceritakan tadi.

T: Waktu itu pimpinan usaha atau produser Bengkel Teater siapa yang pegang ? 

Edi Haryono juga. Edi merangkap manajer keuangan.

T: Tahun berapa akhirnya Suku Naga pentas? 

Tahun 1975-1976. Kita pentas tiga kali. Tanggal  26-27  Juli 1975 di teater Terbuka TIM, lalu setelah itu  main di Gedung Merdeka Bandung (pentas 6 September 1975 –red).  Nah sehabis itu betul-betul tak bisa pentas. (Perjuangan Suku Naga bisa pentas di Hall Sport Kridosono Yogya baru tahun 1978 –red)

T: Dianggap ngipas-ngipasi mahasiswa lagi ?

Ya. Salah satunya juga  di anggap di pentas Suku Naga itu ada peran yang mirip  Ibu Tien. Mbak Yati Angkoro saat itu  main dengan kostum mengenakan gelung, kebaya. Nah itu di anggap menyindir Ibu Tien. Juga cara ngomongnya di anggap mirip Ibu Tien. Pada saat itu hal kita gak tahulah.

T: Nah saat dilarang itu apa tetap ada latihan-latihan? 

Latihan tetap jalan. Kita terus latihan. Tapi jujur waktu itu  untuk makan kita susah. Hutang di tagih terus. Apalagi Mas Willy tahun 1975-1977 itu sudah mulai sering menetap di Jakarta. Kita di tinggal di Yogya. Tapi kita tetap latihan.

Bersambung ke bagian – 8

Baca juga : Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 6

Sumber :  https://borobudurwriters.id/wawancara/iwan-burnani-toni-saya-ikut-rendra-dari-mastodon-perjuangan-suku-naga-sampai-cucu-sulaiman/

Share5SendTweet3
Redaktur

Redaktur

humaniora.id – Membangun Spirit Inklusif.
Info kerjasama hubungi kami di 0821 3030 2233

Related Posts

Buya Syakur
Humaniora

Buya Syakur, Ceramahnya Yang Selalu Menyejukkan Hati dan Mencerdaskan

by Redaktur
Mei 30, 2023
Akhmad Sekhu Tetap Semangat Geluti Dunia Kepenulisan
Catatan

Akhmad Sekhu Tetap Semangat Geluti Dunia Kepenulisan

by Lee Sandie Tjin Kwang
Mei 25, 2023
𝐑𝐚𝐭𝐧𝐚 dan 𝐑𝐢𝐚𝐧𝐭𝐢𝐚𝐫𝐧𝐨
Catatan

Ratna dan Riantiarno 45 : 50 : 55

by Redaktur Rubrik Budaya
Mei 21, 2023
Pendiri Microsoft Bill Gates
Edukasi

Pendiri Microsoft, Bill Gates Adalah Salah Satu Pengusaha Tersukses di Dunia

by Redaktur
Mei 9, 2023
Jeff Bezos Pendiri Amazon.
Edukasi

Jeff Bezos Pendiri dan CEO Perusahaan E-Commerce Terbesar di Dunia, Amazon.

by Redaktur
Mei 8, 2023
Next Post
Aminah Tjendrakasih Meninggal Dunia

Mak Nyak "Aminah Tjendrakasih" Meninggal Dunia

Comments 2

  1. Ping-balik: Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon… Bag 6 - Humaniora.id
  2. Ping-balik: Pentas Lingkaran Kapur Putih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please Subscribe, Like & Share

https://www.youtube.com/watch?v=ffFy9blGpVM

Premium Content

DSI Bantu Warung Kopi dan Mie Instan Gratis Sanggar Humaniora

DSI Bantu Warung Kopi dan Mie Instan Gratis Sanggar Humaniora

Desember 31, 2022
Martin Luther King Jr

Martin Luther King Jr, Pejuang Hak-Hak Sipil dan Kesetaraan Ras

April 23, 2023
Pekan Wayang Indonesia Resmi Dibuka Dengan Acara Syukuran dan Pertunjukan Wayang Kulit Purwa

Pekan Wayang Indonesia Resmi Dibuka Dengan Acara Syukuran dan Pertunjukan Wayang Kulit Purwa

November 7, 2022

Telusuri Berdasarkan Kategori

Telusuri Berdasarkan Tagar

Agriyaponik Akhmad Sekhu Aris Setiyanto Aspetri Bambang Soesatyo Barongsai berita humaniora Bunga Semerah Darah Coach Rheo edukasi Ekonomi Entertainment Festival Seni Budaya Nusantara Film Indonesia Geopolitik Hari Musik Nasional Hendardji Soepandji Humaniora rumah kemanusiaan Imam Shamsi Ali ISI Yogyakarta iwan burnani Jabodetabek Jose Rizal Manua KH Buya Syakur Yasin MA Komite Seni Budaya Nusantara KSBN Lilik  Muflihun LokalFilm LokalFilm.id Layanan Streaming Film Majapahit Musik Paul Soetopo Tjokronegoro PJMI Platform Film Pendek Indonesia Premium Puisi Puisi Ngadi Nugroho Pulo Lasman Simanjuntak Rumah Budaya KSBN Sekber Wartawan Indonesia Seni Budaya Sutrisno Buyil Tatan Daniel World Dance Day WS Rendra

Tentang Kami – Redaksi –  Kode Etik – Pedoman Media Ciber – Disclaimer – Pasang Iklan – Daftar Jadi Penulis

Info kerjasama hubungi kami di
0821 3030 2233

Kunjungi Halaman ==> Iklan

Atribut Width dan Height di Tag Marquee Rumah Berita - humaniora.id | Membangun Spirit Inklusif - Terima kasih telah menjadi pembaca setia humaniora.id

Categories

  • Advertorial
  • Berita & Peristiwa
  • Berita Dunia
  • Catatan
  • Edukasi
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Fesyen
  • Film
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Humaniora
  • Info
  • Islam
  • Jabodetabek
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Kuliner
  • Musik
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Puisi
  • Sastra
  • Seni Budaya
  • Sosok
  • Tokoh
One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen

Siti Badriah Artis Dangdut Papan Atas, Ucapkan Selamat Berdirinya MFS Production – Penang, Malaysia

https://www.youtube.com/watch?v=na_fjIQIm4A

PojokInfo

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!
Edukasi

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!

by Haris Abdullah
Mei 31, 2023
0

humaniora.id  - Jika Anda pernah berfikir ingin berganti profesi karir,...

Load More

©22 web by igmastudio

No Result
View All Result
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia

©22 web by igmastudio

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?