JAKARTA, humaniora.id – Kalau kita berkaca dari negeri Jiran, Malaysia, para seniman,penulis yang sudah menghasilkan karya, disana mendapat tunjangan dari negara. Ketika sakit mendapat perawatan di rumah sakit pemerintah. Negara benar-benar memperhatikan kehidupan para seniman dan penulis.
Hal tersebut dikatakan, Esiyati Yatim, istri tokoh penyair Indonesia, Taufiq Ismail, saat memberikan sambutan sebagai ketua panitia ‘Malam Peduli Seniman’ , yang digelar di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Selasa (21/03/2023).
“Kegiatan Malam Peduli Seniman ini, pertama kali digagas oleh tokoh teater, Putu Wijaya dengan teater Mandirinya, kami hanya melanjutkannya, “ujar Istri Taufiq Ismail.
Dalam kesempatan tersebut, atas nama panitia, Esiyati Yatim, juga mengajak kepada yang hadir dan semua pihak untuk ikut peduli kepada para seminam dan penulis. Baik yang ada di Jakarta maupun yang berada di daerah.
“Seluruh hasil donasi ini, nantinya akan kami salurkan bagai para seniman, penulis baik yang ada di Jakarta mupun di daerah-daerah yang sedang sakit dan mengalami musibah,”jelasnya.
Senada dengan Istri Taufiq Ismail, Prof. Fasli Jalal yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan, sepakat bahwa kita semua harus lebih peduli kepada para seniman dan penulis.
Menurut Fasli Jalal, karya-karya besar para seniman bisa melampui jamanya, dan hal yang paling kita banggakan saat tampil dalam dunia internasional adalah kebudayaan kita yang banyak dan beragam.
Selain Fasli Jalal, hadir dalam acara ‘Malam Peduli Seniman’, Direktur Balai Pustaka, para tokoh, seniman, akademisi.
Sementara para penampil yang membacakan puisinya penuh mempesona, dengan gaya khasnya masing-masing, mulai dari Dewi Motik Pramono, Niniek L Karim, Linda Djalil, Dedy Mizwar, Jose Rizal Manua, dan tentu saja tokoh legendari penyair Indonesia, Taufiq Ismail yang tampil dengan apil diiringi Biole oleh Fahri Violin, serta penampilan musikalisasi dari Group Balai Pustaka.