JAKARTA, humaniora.id – Tradisi mudik menjelang Lebaran atau perayaan Hari Raya Idulfitri, menjadi momen yang sangat dinanti oleh para perantau. Seperti yang dirasakan Ummi Fatimah (25), seorang pemudik dalam program mudik gratis Pemprov Jateng.
Ibu muda itu bersama bayi dan suaminya, merupakan satu di antara peserta program Mudik Lebaran Gratis Tahun 2024 Jateng, yang dilepas di area Parkir Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII, Jakarta, Sabtu (6/4/2024). Senyumnya merekah karena berhasil mudik tahun ini.
“Ini sangat membantu, terutama saya yang penghasilannya pas-pasan. Menurut saya, ini sangat membantu dengan mudik gratis,” kata Ummi, ditemui di lokasi pemberangkatan.
Dia mengungkapkan, dengan mudik gratis, Ummi dan suaminya bisa menghemat setidaknya Rp1 juta untuk sekali perjalanan. Itu pun kemungkinan harga tiket bus bisa lebih tinggi saat mendekati hari Lebaran, yang bisa mencapai Rp900 ribu per orang.
“Terima kasih Pemprov Jateng, mudah-mudahan program mudik gratis ini ada terus dan lebih banyak lagi busnya,” harap Ummi.
Peserta mudik lain, Tukiyem (65), sangat berterima kasih dengan mudik gratis dari Pemprov Jateng. Sebab, ia bisa mengajak enam orang anggota keluarga, termasuk ibundanya Darsih (90). Apalagi dengan kondisi ibunya yang kesulitan berjalan, sehingga harus memanfaatkan kursi roda.
“Kami pedagang sayur yang tinggal di Condet, Jakarta. Saya bersama enam orang (anggota keluarga) bisa mudik ke Boyolali,” kata dia.
Tukiyem mengaku, kalau tidak ada program mudik gratis seperti sekarang, kemungkinan besar dia tidak akan pulang kampung, mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan.
“Kalau tidak ikut mudik gratis ya enggak pulang. Kalau mau Lebaran, harga sudah mahal. Bisa Rp500 ribu lebih (per orang). Ada mudik gratis, kami sangat terbantu. Uangnya bisa untuk Lebaran,” ungkap Tukiyem, sambil menuntun ibunya di kursi roda.
Tak jauh beda diungkapkan Diyono (55), yang mudik ke Sukoharjo. Pria yang kesehariannya berjualan bakso di Jakarta ini sangat senang, karena mudik gratis bisa menghemat uangnya untuk Lebaran.
“Naik bus umum sudah berapa. Bus biasa saat Lebaran harganya bisa sampai Rp550 ribu sampai Rp600 ribu (per orang). Ikut mudik gratis sangat hemat Rp1 juta,” ungkapnya, di dalam bus yang siap berangkat.
Sedangkan peserta mudik lain, Sunarni (51), sangat berterima kasih dengan Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, karena dengan programnya, ia bisa mudik gratis.
“Mudah-mudahan tahun depan ada lagi. Terlalu senangnya sampai semalam tidak bisa tidur. Terima kasih kepada Pj Gubernur Jateng. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi bisa bantu kami warga kecil,” ujarnya riang.
Lepas Pemudik
Sabtu (6/4/2024), Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana melepas para pemudik gratis, dengan mengibarkan bendera. Program itu untuk membantu masyarakat, terutama pekerja informal di wilayah Jabodetabek dan Bandung.
Total untuk bus dengan tujuan 35 kabupaten dan kota di Jakarta sebanyak 239 bus, dengan kapasitas 11.750 penumpang. Sedangkan untuk pemberangkatan dari Bandung sebanyak 17 bus, dengan kapasitas pemudik 850 orang. Total kapasitas mudik gratis dengan bus mencapai 12.600 orang.
“Ini pelepasan mudik Lebaran gratis Jateng. Ini dilaksanakan setiap tahun, yang akan terus kita tingkatkan karena sangat bermanfaat untuk masyarakat,” kata Nana kepada media di lokasi.
Menurutnya, mudik gratis itu diarahkan dan difokuskan pada masyarakat pekerja informal, dan untuk masyarakat Jateng di Jabodetabek dan wilayah Bandung. Adapun pekerja informal yang ikut mudik di antaranya adalah asisten rumah tangga, buruh bangunan, buruh pabrik, pedagang asongan, sopir, dan sejenisnya.
Nana berterima kasih dengan pihak-pihak yang turut serta dalam penyelenggaraan, baik Pemprov Jateng, Bank Jateng, PT Semen Gresik, PT Jasa Raharja, Perum Perumnas, bantuan dari Kabupaten dan Kota, Paguyuban Perantau Jawa Tengah (PPJT) serta beberapa perusahaan.
(Ak/Ul, Diskominfo Jateng/Ind)