humaniora.id – Malaysia – Ketua Rabithah Ulama dan Da’i Asia Tenggara (RUDA), DR. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA., menghadiri Multaqa Ahlus Sunnah Asia Tenggara, di Hotel Putra Regency, Kangar, Perlis, Malaysia, Sabtu (20/5/2023).
Di awal sambutannya, Ustaz Zaitun menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta, terkhusus kepada Raja Perlis, Tuanku Syed Faizuddin Putra bin Tuanku Syed Sirajuddin Jamalullail dan sejumlah alim ulama dan pemangku kepentingan di Perlis.
“Alhamdulillah, kita semua bisa hadir dan berkumpul dalam Majlis Multaqa Gasma dan RUDA ini,” ujarnya.
Ustaz Zaitun menyampaikan bahwa RUDA adalah perkumpulan ulama dan para da’i se-Asia Tenggara yang bertujuan untuk memperkukuh persatuan ummat Islam di atas kitabullah dan sunnah Rosulillah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Juga agar dapat membangun dan menguatkan kerjasama dalam Islahul ummah melalui bidang dakwah, ilmu, sosial, dan lain sebagainya,” terangnya.
Menurut Ketua Umum Ormas Nasional Wahdah Islamiyah itu, sejak didirikan pada 2014, pengurus RUDA telah melakukan kegiatan multaqa hampir setiap tahun, kecuali pada 2020-2022 sempat absen, karena pada saat itu tengah merebak pandemi Covid-19.
“Sangat bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala bahwa tahun ini, 2023 miladiyah/1444 hijriah, dapat kami adakan kembali multaqa ini atas kerjasama RUDA dengan jabatan Mufti Perlis. Juga atas sokongan Gasma dan fadhilatus Syech Adduktuur ‘Isa Al-masmaly. Pensyarah pada university ummul Qura,” terangnya.
“Dan untuk itu semua, kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya wajazakumullahu khaeran,” ucap Ustaz Zaitun.
Multaqa ke-7 ini mengangkat tema bertajuk perpaduan ummat. Ummatan wahidah dalam rangka terus menguatkan perpaduan ummat terutama antara kelompok ahlussunnah yang mana bila mereka berpadu, maka ummat akan kuat dan jaya.
Tampak hadir dalam pertemuan itu, yakni Sahibus Samahah Profesor Dato’ Arif Perkasa; Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin, Mufti Negeri Perlis; Fadhilatussyeikh al Ustadz Ad Duktuur; YBhg. Dr. Abdullah bin Yasin Syura Gasma dan Presiden gasma
Ustaz Zaitun menyampaikan bahwa salah satu isu berkaitan dengan tema yang diangkat adalah perpaduan dan kerjasama antara dua kelompok yang dikenal dalam masyarakat Melayu sebagai kelompok Aswaja dan kelompok penganjur sunnah.
Yang duanya membawa nama sunnah tetapi masih sering terjadi kesalah fahaman di antara keduanya. Memang ada perbedaan dan perkara yang diperselisihkan, tetapi kedua-duanya sama dalam hampir semua pokok-pokok agama. Begitu pula dalam menghadapi aliran-aliran yang sesat seperti Syi’ah, Ahmadiyah, liberalisme, dan lainnya.
“Semoga multaqa ini dapat menjadi salah satu jalan mewujudkan perpaduan yang dicita-citakan. Dengan tetap mengakui adanya perbedaan-perbedaan yang ada. Selanjutnya, multaqa ini juga diharapkan dapat membangkitkan semua semangat dakwah para ulama dan ummat, terutama setelah Covid-19, yang dirasakan telah memberikan penurunan dan kelesuan,” tutur Ustaz Zaitun.
“Dan yang lebih pentingnya lagi adalah meningkatkan kerjasama dakwah di antara ummat di ASEAN dalam berbagi bidang dan berbagai level, termasuk secara khusus pada generasi milenial. Insya Allah semua itu dibahas dalam sesi-sesi yang dibahas dalam bahasa Arab sebagai bahasa resmi RUDA dalam berbagai aktivitasnya,” kata Ustaz Zaitun menambahkan.