BOJONEGORO. humaniora.id – Gurbernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa hadiri peresmian sebuah perusahaan pengolahan tembakau MPS Dander ‘PT Kareb. Alam Sejahtera (KAS) Bojonegoro, Selasa (30/01/2024).
Acara pembukaan juga dihadiri oleh Forkopimda Bojonegoro, Pj Bupati Bojonegoro, Sekda Bojonegoro, Dirut PT KAS, Dirut HM Sampoerna, beberapa OPD Provinsi Jatim dan Kabupaten Bojonegoro, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, tokoh Ponpes Al Fatimah, serta tamu undangan lainnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa disela acara menyampaikan apresiasi atas dibukanya PT Kareb Alam Sejahtera, ia berharap MPS Dander ini mampu menjadi solusi dalam dunia kerja serta menjadi penguatan peran perempuan dalam pembangunan.
“Sungguh kabar menggembirakan, dimana ribuan naker yang direkrut adalah mayoritas perempuan. Berikutnya, ini juga hal yang sangat luar biasa, sebuah koperasi bisa membentuk korporasi. Semoga menjadi referensi bagi semua pihak, tidak hanya regional, nasional tetapi juga referensi global,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut PT Kareb Alam Sejahtera Sriyadi Purnomo menyampaikan, kehadiran Koperasi Kareb dan PT Kareb Alam Sejahtera dapat membantu menekan (mengurangi) angka pengangguran di Bojonegoro.
“Alhamdulillah hari ini PT Kareb Alam Sejahtera MPS Dander telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, dengan harapan bisa menyerap tenaga kerja di daerah Bojonegoro dan sekitarnya, sehingga dapat membantu pemerintah daerah untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” terangnya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Kareb Alam Sejahtera Widarko menambahkan, bahwa perusahaan tersebut adalah anak cabang atau pengembangan dari Koperasi Kareb Bojonegoro. Sedangkan untuk konsepnya masih sama yaitu wujud nyata padat karya bagi masyarakat Bojonegoro.
“Untuk penyerapan tenaga kerja saat ini sudah sebanyak 3.090 orang termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik namun masih dapat bekerja. Selanjutnya mereka langsung mendapatkan upah penuh serta terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan,” paparnya.
Disisi lain, saat ditanyakan terkait kabar adanya asap pekat di salah satu perusahaan Koperasi Kareb, pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Koperasi Kareb tersebut menjelaskan, pihaknya telah melakukan tahapan-tahapan maintenance.
“Kami telah dan terus berkoordinasi dengan DLH, untuk cerobong asap sudah distandartkan ketinggiannya, selain itu juga terpasang alat untuk mengurangi kepekatan asap sehingga sudah tidak seperti dulu lagi. Selain itu, beberapa waktu lalu juga telah dilakukan uji emisi dan dinyatakan tidak berbahaya karena sudah standard, meski begitu kami akan terus berbenah,” ungkap Widarko.