Dalam rangka merayakan Usia ke-497 Kota Jakarta dan Menyambut HUT NKRI ke-78
Teater Mandiri mempersembahkan “AH” karya/sutradara Putu WIjaya. Akan di pentaskan pada:
17 Juli 2023
di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki
Pukul 20.00 – Selesai
Silahkan reservasi dengan mengisi Google Form pada link berikut:
Selamat Menikmati.
Salam Budaya
Narahubung: 0812 9329 4425 (Tri HP)
Sekilas Teater Mandiri
Teater Mandiri didirikan oleh Putu Wijaya di Jakarta, 1971. Nama ‘Mandiri’ berarti sanggup berdiri sendiri. Hal ini menjadi pijakan kelompok ini dalam berkarya sesuai filosofi pendirinya, ‘bertolak dari yang ada’, sebuah upaya menerima apa yang ada dan memaksimalkannya demi tujuan bersama.
Generasi awal Teater Mandiri adalah karyawan Majalah Tempo dan beberapa seniman yang kerap berada di Taman Ismail Marzuki. Kemudian, anggota mereka berkembang dan datang dari beragam lapisan masyarakat, mulai dari anak jalanan, penganggur tukang sapu, hingga tuna aksara.
Semuanya diterima bergabung asal mampu beradaptasi dengan pola kerja kelompok.
Melalui pementasannya, Teater Mandiri ingin menyebarkan ‘teror mental’ yang membangkitkan jiwa penonton untuk berpikir kembali sehingga waspada. Mereka ingin pertunjukan mereka mampu memberikan pengalaman batin yang menimbulkan kesadaran baru bagi penontonnya.
Sebagian besar naskah pertunjukan Teater Mandiri ditulis dan disutradarai oleh Putu Wijaya. Uniknya, hampir semua judulnya terdiri atas satu suku kata dan berjenis kata seru. Kesannya memang lucu, tapi juga multi tafsir.
Pentas perdana Teater Mandiri digelar di Taman Ismail Marzuki pada tahun 1974 dengan membawakan naskah “Aduh”. Selain membawakan naskah garapan Putu Wijaya, Teater Mandiri pernah mementaskan naskah “The Coffin is Too Big for The Hole” karya Kuo Pao Kun (Singapura) untuk Festival Asia di Tokyo (2000) dan “Kereta Kencana” karya W. S. Rendra (2009) dalam rangka memperingati 100 hari wafatnya Rendra.
Teater Mandiri pernah meraih Hibah Seni Kelola 2004 kategori Pentas Keliling untuk mementaskan “Zoom” di Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Bali. Putu Wijaya tidak menawarkan alur cerita dalam pementasan ini, melainkan rasa. Tidak ada karakter secara khusus, tapi ada suasana yang dihadirkan.
Hal yang terpenting bukanlah apa yang diceritakan dalam pentas, namun apa yang dirasakan penonton seusai menyaksikan pentas.
Kini, Teater Mandiri menjadi salah satu kelompok teater tertua di Indonesia. Meski demikian, kelompok ini masih produktif berkarya, bahkan berpentas hingga ke mancanegara. Saat merayakan hari jadi ke-44 tahun 2015,
Teater Mandiri meluncurkan buku “Teror Mental” yang ditulis Putu Wijaya. Buku ini tidak diperjualbelikan, tetapi disumbangkan ke teater-teater dan perpustakaan sekolah.
——-
Dalam rangka merayakan Usia ke-497 Kota Jakarta dan Menyambut HUT NKRI ke-78
Teater Mandiri mempersembahkan “AH” karya/sutradara Putu WIjaya. Akan di pentaskan pada:
17 Juli 2023
di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki
Pukul 20.00 – Selesai
Silahkan reservasi dengan mengisi Google Form pada link berikut:
Selamat Menikmati.
Salam Budaya
Narahubung: 0812 9329 4425 (Tri HP)