Minggu, Juni 4, 2023, 12:14
  • Advertising
  • Shop
  • Press Rilis Media
  • Contact
  • Login
Humaniora.id
Advertisement
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia
No Result
View All Result
Humaniora.id
No Result
View All Result
Home Edukasi

Mengenang WS. Rendra : “Daulat Seni, Setia Menghidupi Seni, Hadir dan Mengalir”

Redaktur by Redaktur
Oktober 31, 2022
in Edukasi, Sosok
1
Iwan Burnani Toni: “Saya ikut Rendra, dari Mastodon, Perjuangan Suku Naga sampai Cucu Sulaiman.” Bag 1
12
SHARES
240
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsAppShare on Twitter
Dengarkan berita ini

Humaniora.id Jakarta – Ada hubungan timbal balik antara seni dan daya hidup. Seni yang dihayati memiliki daya gerak; daya tumbuh; daya dobrak; spirit yang memusat. Bagai titik api yang menghasilkan levitational force (magnet) dari kekuatan fundamental alam semesta.

“Inilah yang diajarkan mas Willy (WS. Rendra). WS. Rendra selalu mengajarkan kepada kita bagaimana mengolah daya hidup dan daya cipta. Walaupun miskin tetap gagah dan terus berkarya. Tidak boleh menyerah menghadapi apa saja,” ujar Iwan Burnani Toni, saat dijumpai di Sanggar Humaniora, Kranggan Permai, Jatisampurna Kota Bekasi, Senin (31/10/2022).

Seseorang yang menghayati dan mempraktikkan seni dengan passion dan kehadiran diri yang penuh dalam laku seninya, kata Iwan, akan mengalami antusiasme dan gairah yang membuat hidupnya lebih hidup.

“Karya seni, aktivitas seni, dan konsep seni yang secara langsung maupun tidak, membangkitkan daya hidup. Minimal bagi si pelakunya,” kata salah satu pendiri Bengkel Teater Rendra ini.

Ajaran guru WS. Rendra inilah yang menjadi spirit dan terus dimuarakan; “hadir dan mengalir” tanpa berlindung di balik lembaga dan nama besar seorang Rendra.

Berita Lainya:

Buya Syakur

Buya Syakur, Ceramahnya Yang Selalu Menyejukkan Hati dan Mencerdaskan

5 hari ago
Dies Natalis ISI Yogyakarta

Dies Natalis ke.39 ISI Yogyakarta. “Menuju Indonesia Emas” Akselarasi SDM Kreatif dan Inovatif

6 hari ago

Masihkah Efektif Sales Door to Door di Jaman Digital Ini?

1 minggu ago

Beberapa Poin Penting Yang Perlu Diketahui Tentang Platform Pinjaman Online

1 minggu ago

“Ada satu pesan buat aku. Lompati kepala saya. Kamu harus berkarya sendiri di luar. Teruskan ajaranku kalau aku sudah meninggal. Jangan bawa-bawa nama Bengkel Teater Rendra. Kamu bisa meneruskan karya-karyaku. Contohlah kakak-kakakmu, seperti Teguh Karya, Chairul Umam, Arifin C. Noer, Adi Kurdi, Putu Wijaya, dan yang lainnya. Mereka sudah berkarya di luar bengkel teater,” tutur Iwan mengenang pesan WS. Rendra.

Willy! Demikian ia kerap disapa murid-murid dan kerabat dekatnya. Geraknya lincah energik. Kata-katanya tajam resap. Hadir, mengalir, meruang dan mewaktu. Menggelorakan jiwa muda dan mengendapkan jelaga-jelaga.

Hidupnya penuh prestasi dan sensasi. Tak kenal kompromi. Bergerak aktif dari orde ke orde dalam pergulatan dialektik. Cendikiawan, dramawan, budayawan, pujangga, bahkan pemimpin kaum urakan.

Itulah WS. Rendra, yang spiritnya tak pernah padam. Eksistensinya dikenang dalam impresi dan histori bertajuk “Hadir dan Mengalir” yang akan digelar di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Jum’at, 11 November 2022 mendatang.

“Acara ini sekaligus mengenang para pejuang kesenian, anggota Bengkel Teater Rendra yang telah berpulang. Antara lain; WS. Rendra, mama Sunarti Swandi, Ken Zuraidah, LiLy Suardi (Hidayati Aisyah), Areng Widodo, Adi Kurdi, Radhar Panca Dahana, mbah Surip, dan anak-anak bengkel lainnya yang telah berpulang,” terang Iwan Burnani.

Acara ‘Hadir dan Mengalir’ ditandai dengan pembacaan sajak-sajak Rendra oleh sejumlah seniman, antara lain; Iwan Burnani Toni, Yahyah Rudy, Jose Rizal Manua, Tio Pakusadewo, Eddie Karsito, Joind Bayuwinanda, Vonny Anggraeni, Widi Dwinanda, dan seniman lainnya.

Di acara ini sekaligus penayangan perdana Film Teater ‘Bunga Semerah Darah’ yang disutradarai Iwan Burnani Toni. Ceritanya ditulis WS. Rendra tahun 1950, ketika masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Namun ceritanya masih cukup relevan dengan kondisi sosial masyarakat saat ini.

“Naskah ini aku adaptasi ke skenario film. Dikorelasikan dengan kondisi sekarang. Benar-benar hasil pengamatanku ketika covid-19 melanda Indonesia. Banyak ketidak adilan dialami orang-orang miskin. Mereka tidak dapat bantuan hanya karena tidak jelas KTP-nya. Berobat ke Puskesmas ditolak. Anak dikriminalisasi mati tanpa pengadilan,” terang Iwan menyoal cerita film Bunga Semerah Darah.

Iwan Burnani mengaku bersyukur kepada Tuhan, karena di usianya yang hampir 72 tahun setiap tahun tetap bisa berkarya. Tetap mengolah daya hidup dan daya cipta. Daulat seni dan tetap setia menghidupi seni.

“Karya Rendra benar-benar aku adaptasi total dengan keadaan sekarang. Oleh karena itu karya ini aku dedikasikan terutama untuk Rendra guruku, bapakku, sahabatku dan musuhku. Tanpa dia aku enggak akan jadi seperti sekarang,” ungkap Dewan Pembina Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan ini.

Kenapa Iwan menyebut Rendra musuhnya? Sebab keduanya sering berdebat. Tak jarang menjadi pertengkaran dan saling mengkritik.

“Aku pernah mengkritik dia dalam pementasan Hamlet tahun 1993. Waktu itu perdebatan menjadi pertengkaran hebat. Aku pergi dari Bengkel Teater. Selama dua tahun kami enggak tegoran walaupun satu mertua,” kenangnya.

Film ‘Bunga Semerah Darah’ diperani antara lain, Tio Pakusadewo, Maudy Kusnaedy, Asrul Dahlan, Vonny Anggraeni, Widi Dwinanda, Joind Bayuwinanda, Eddie Karsito, dan beberapa aktor lainnya.

Sebelumnya Iwan Burnani menggarap film teater berbasis karya sastra ‘Petang di Taman.’ Film ini diproduksi Teater Baling-Baling, Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, dan Citrus Sinema. ‘Petang di Taman’ merupakan karya masterpiece seorang novelis, penyair, dan esais Indonesia, Iwan Simatupang.

Acara impresi dan histori “Hadir dan Mengalir” diselenggarakan oleh Teater Baling-Baling dan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan. Didukung Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Borobudur Writers Culture Festival (BWCF).

ADVERTISEMENT

“Hadir dan mengalir mengajarkan kepada siapa saja untuk menghormati orang tua dan guru. Menyadari dari mana dia berasal, lahir dan berproses dengan mengamalkan apa yang telah diajarkan,” kata Iwan Burnani menutup./***

Jakarta, 31 Oktober 2022

Event :


https://yayasan.humaniora.id/event/pertunjukan-film-teater-bunga-semerah-darah/

Tags: iwan burnaniWS Rendra
Share5SendTweet3
Redaktur

Redaktur

humaniora.id – Membangun Spirit Inklusif.
Info kerjasama hubungi kami di 0821 3030 2233

Related Posts

Vickysu dari Doyan Traveling Malah Kondang Jadi Selebgram dan Content Creator
Entertainment

Vickysu dari Doyan Traveling Malah Kondang Jadi Selebgram dan Content Creator

by Agus Santosa
Juni 3, 2023
Selebgram Calista Angelina
Entertainment

Selebgram Calista Angelina Berjuluk Ci Cal Manis yang Punya Bekal Pendidikan Jurnalistik

by Agus Santosa
Juni 3, 2023
Natalia Lisa : Pengaruh Digitalisasi dalam Informasi
Berita & Peristiwa

Natalia Lisa : Pengaruh Digitalisasi dalam Informasi

by Indri Retno Putranti
Juni 2, 2023
Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!
Edukasi

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!

by Haris Abdullah
Mei 31, 2023
Buya Syakur
Humaniora

Buya Syakur, Ceramahnya Yang Selalu Menyejukkan Hati dan Mencerdaskan

by Redaktur
Mei 30, 2023
Next Post
Zhang En Long

Zhang En Long Alias Firdaus Sanusi, Islam Rahmatan lil Alamin Menjadi Inti Dakwahnya

Comments 1

  1. Ping-balik: Hadir dan Mengalir dalam Karya Puisi WS Rendra - Humaniora.id

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please Subscribe, Like & Share

https://www.youtube.com/watch?v=ffFy9blGpVM

Premium Content

Sastrawan Multitalenta Remy Sylado Berpulang, Indonesia Kehilangan  Salah Satu Sastrawan Terbaiknya

Sastrawan Multitalenta Remy Sylado Berpulang, Indonesia Kehilangan Salah Satu Sastrawan Terbaiknya

Desember 13, 2022
Kunjungi Mason Adventures, Bamsoet Apresiasi Pelestarian Gajah Sumatera

Kunjungi Mason Adventures, Bamsoet Apresiasi Pelestarian Gajah Sumatera

Januari 4, 2023
PJ Gubernur Heru Optimis Sodetan Kali Ciliwung Akan Kurangi Risiki Banjir di Jakarta

PJ Gubernur Heru Optimis Sodetan Kali Ciliwung Akan Kurangi Risiko Banjir di Jakarta

Januari 24, 2023

Telusuri Berdasarkan Kategori

Telusuri Berdasarkan Tagar

Agriyaponik Akhmad Sekhu Aris Setiyanto Aspetri Bambang Soesatyo Barongsai berita humaniora Bunga Semerah Darah Coach Rheo edukasi Ekonomi Entertainment Festival Seni Budaya Nusantara Film Indonesia Geopolitik Hari Musik Nasional Hendardji Soepandji Humaniora rumah kemanusiaan Imam Shamsi Ali ISI Yogyakarta iwan burnani Jabodetabek Jose Rizal Manua KH Buya Syakur Yasin MA Komite Seni Budaya Nusantara KSBN Lilik  Muflihun LokalFilm LokalFilm.id Layanan Streaming Film Majapahit Musik Paul Soetopo Tjokronegoro PJMI Platform Film Pendek Indonesia Premium Puisi Puisi Ngadi Nugroho Pulo Lasman Simanjuntak Rumah Budaya KSBN Sekber Wartawan Indonesia Seni Budaya Sutrisno Buyil Tatan Daniel World Dance Day WS Rendra

Tentang Kami – Redaksi –  Kode Etik – Pedoman Media Ciber – Disclaimer – Pasang Iklan – Daftar Jadi Penulis

Info kerjasama hubungi kami di
0821 3030 2233

Kunjungi Halaman ==> Iklan

Atribut Width dan Height di Tag Marquee Rumah Berita - humaniora.id | Membangun Spirit Inklusif - Terima kasih telah menjadi pembaca setia humaniora.id

Categories

  • Advertorial
  • Berita & Peristiwa
  • Berita Dunia
  • Catatan
  • Edukasi
  • Ekonomi Bisnis
  • Entertainment
  • Fesyen
  • Film
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Humaniora
  • Info
  • Islam
  • Jabodetabek
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Kuliner
  • Musik
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Puisi
  • Sastra
  • Seni Budaya
  • Sosok
  • Tokoh
One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen One More Night Gentlemen

Siti Badriah Artis Dangdut Papan Atas, Ucapkan Selamat Berdirinya MFS Production – Penang, Malaysia

https://www.youtube.com/watch?v=na_fjIQIm4A

PojokInfo

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!
Edukasi

Untuk Anda Yang Ingin Punya Karir Dengan Gaji Tinggi!

by Haris Abdullah
Mei 31, 2023
0

humaniora.id  - Jika Anda pernah berfikir ingin berganti profesi karir,...

Load More

©22 web by igmastudio

No Result
View All Result
  • Home
  • Seni Budaya
  • Edukasi
  • Entertainment
    • Film
    • Musik
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Pariwisata
  • Berita & Peristiwa
    • Ekonomi Bisnis
    • Hukum
    • Humaniora
    • Berita Dunia

©22 web by igmastudio

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?