Mengapa Organisasi Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Selalu Ribut?

Dengarkan berita ini

Organisasi PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia) memang sering kali menjadi sorotan karena konflik dan perdebatan internal.

Berikut beberapa alasan yang mungkin menyebabkan hal ini:

Faktor Internal

1. Perbedaan pendapat : Anggota PARFI terdiri dari berbagai kalangan artis dengan latar belakang dan pendapat yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat ini dapat menyebabkan konflik dan perdebatan.
2. Kepentingan pribadi : Beberapa anggota mungkin memiliki kepentingan pribadi yang berbeda dengan tujuan organisasi, sehingga menyebabkan konflik.
3. Perebutan kekuasaan: Seperti halnya organisasi lain, PARFI juga memiliki struktur kepemimpinan. Perebutan kekuasaan dan posisi dapat menyebabkan konflik internal.

Faktor Eksternal

1. Tekanan industri : Industri film Indonesia sangat kompetitif, dan tekanan untuk mencapai kesuksesan dapat menyebabkan stres dan konflik di antara anggota PARFI.
2. Sorotan media: PARFI seringkali menjadi sorotan media, baik karena prestasi anggotanya maupun karena konflik internal. Sorotan media ini dapat memperburuk konflik dan membuatnya lebih sulit untuk diselesaikan.
3. Perubahan zaman: Industri film Indonesia terus berkembang, dan perubahan zaman dapat menyebabkan perubahan dalam dinamika organisasi. PARFI harus beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap relevan.

Solusi

1. Komunikasi yang efektif : Anggota PARFI harus berkomunikasi secara efektif untuk mengatasi perbedaan pendapat dan kepentingan pribadi.
2. Pengelolaan konflik: PARFI harus memiliki mekanisme pengelolaan konflik yang efektif untuk mengatasi konflik internal.
3. Fokus pada tujuan bersama: Anggota PARFI harus fokus pada tujuan bersama organisasi, yaitu meningkatkan kualitas dan kesuksesan industri film Indonesia.

Dengan demikian, PARFI dapat menjadi organisasi yang lebih kuat dan efektif dalam mendukung industri film Indonesia.

Mustari Siara, adalah aktor film Indonesia, alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ), mantan loper koran Wall Street Journal, yang kini tinggal di New York Amerika Serikat.